Rabu, 01 September 2021

Barangsiapa Ingin Masuk Surga Hendaknya Sambung Silaturahim




“Orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya (yakni, silaturrahim) dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi”.

(Qur'an, Al-Baqarah 2: 27)


Silaturahim adalah kata majemuk yang terambil dari kata "shilâh" dan " rahîm". Kata shilâh berakar dari kata yang berarti "menyambung dan menghimpun". Ini berarti bahwa hanya yang putus dan yang terserak 'lah yang dituju oleh kata shilâh. Sedangkan kata rahîm pada mulanya berarti "kasih sayang", kemudian berkembang sehingga berarti pula "peranakan (kandungan)", karena anak yang dikandung selalu mendapaktan curahan kasih sayang.

Tidak seperi pengertian populernya, silaturrahmi bukan sekadar menjalin dan memlihara komunukasi yang baik, atau sekadar kunjung-mengunjungi dan bertemu muka. Silaturrahim adalah selalu memelihara kasih sayang, dan berupaya untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada orang lain. Dan itu tak hanya terbatas kepada keluarga dan kerabat, melainkan kepada siapa saja. Karena sesungguhnya, seluruh umat manusia -bahkan seluruh ciptaan Allah- adalah bersaudara. Semua ciptaan-Nya adalah karib-kerabat Allah, dan karena itu di antara mereka pun bersaudara. Di bawah ini sabda Nabi dan atsar lainnya tentang makna dan nilai sentral silaturahim dalam ajaran Islam.

Seorang Arab badui pernah bertanya kepada Nabi Saw, “Ceritakanlah kepadaku hal-hal yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka.” Nabi Saw menjawab, “Sembahlah Allah dan janganlah engkau menyekutukan-Nya dengan apa pun, dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan sambunglah silaturahim.”

Seseorang datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, "Wahai Rasululah, sesungguhnya aku memiliki kerabat yang aku jalin terus hubunganku dengan mereka, tapi mereka memutuskan hubungannya denganku. Aku berbuat baik kepada mereka, tapi mereka berbuat jahat kepadaku. Mereka menyakitiku, tapi aku membalasnya dengan lemah lembut." Rasulullah menjawab, "Sekiranya kejadian seperti apa yang engkau katakan, maka mereka memberikan engkau bara api, sedangkan pertolongan Allah senantiasa menyertaimu atas mereka, selama engkau berlaku seperti itu.”

Rasulullah Saw bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Aku Al-Rahîm (Yang Maha Pengasih), Aku telah menciptakan rahim yang Aku ambilkan dari nama-Ku. Barang siapa menjalin hubungan silaturahim, Aku akan menyambungkannya, dan barang siapa memutus hubungan silaturahim, Aku akan putuskan hubungan dengannya.'”

Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, hendaklah menjaliln silaturahim”

Nabi Saw bersabda, “Rahim itu sebagian rahmat Allah. Barang siapa menjalin hubungan silaturahim, Allah akan menjalin hubungannya dan barang siapa memutus hubungan silaturahum, Allah akan memutuskannya.”

Amir al-Mu'minin Ali (r.a) berkata dalam salah satu ceramahnya: “Aku berlindung kepada Allah dari dosa-dosa yang mempercepat kematian.” Abdullah ibn Kawwa berkata: “Wahai Amir al-Mu'minin, adakah suatu dosa mempercepat kematian?” Amir al-Mu'minin berkata: “Ya, dan itu adalah pemutusan tali persaudaraan. Sesungguhnya, kepada anggota suatu keluarga yang tetap bersatu dan saling membantu, maka Allah akan memberi mereka rizki, walaupun mereka peminum khamar; dan sesungguhnya anggota suatu keluarga yang saling bertikai dan satu sama lain memutuskan tali persaudaraan, maka Allah tidak memberi mereka (rizki), walaupun mereka bertaqwa."

Rasulullah Saw bersabda: ”Aku melihat sebuah hubungan persaudaraan, yang menggantung di 'arsy (Singassana Allah), mengeluh di hadapan Allah mengenai seseorang yang telah memutuskannya. Aku bertanya kepada Jibril: 'Pada berapa generasi di atasnya 'kah mereka yang bertemu?' Jibril menjawab 'Tujuh generasi'."

Hadis terakhir ini seolah-olah ingin menyatakan bahwa kita harus memelihara hubungan kasih sayang dengan siapa pun. Karena, kata tujuh dalam struktur metafor bahasa Arab berarti amat banyak. Dan jika demikian, maka itu berarti bahwa, kalau dengan sesama yang telah terpisah berbilang generasi kita harus berbuat baik, apalagi dengan sesama kita yang satu generasi.

Sesungguhnya, silaturrahim adalah identitas Muslim, sebagai penebar rahmat (kasih sayang, berasal dari akar kata yang sama dengan rahîm) bagi semesta alam, bagi sesama manusia dan semesta makhluk-ciptaan-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah