Rabu, 29 September 2021

Sekilas Tentang Gambaran Surga dan Penghuninya (Bidadari)

 Oleh : Muhammad A. Samaaun

(pembina majelis ashabul muslimin @ 2012)

ANDA BISA DOWNLOAD EBOOK INI KLIK  DISINI


Tulisan ini kami angkat kembali (sunting) ke tahun 2021 kemungkinan selalu relevan dengan kehidupan kita sehari-hari sebagai penambah pengetahuan dan keimanan.

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu :

"Allah berfirman (artinya): ''Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan Al jannah) yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia. (HR. Muslim no. 2824)


A. Pelajaran dari Hadits :

Surga adalah tempat kembali yang kekal bagi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dan mengerjakan amal shalih dengan mengharap pahala dari Allah saja. Seperti apakah surga? Tentu saja belum ada satupun manusia yang pernah melihatnya kecuali rasulullah saja dengan ijin Allah. Akan tetapi kita tidak bisa menggambarkannya karena saking indahnya. Dalam al-Qur’an dijelaskan :

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci (bidadari) dan mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqoroh :25)


Surga adalah hal yang ghoib, artinya yang tahu seluk beluk tentangnya hanya Allah saja. Surga tempatnya ada dialam akhirat (kehidupan sesudah mati), tepatnya diatas langit ketujuh didekat sidratul muntaha, tempat nabi Muhammad menerima wahyu sholat lima waktu pada saat isra’ mi’raj. Firman Allah

“(yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal
” (An-Najm ayat 14-15)


Surga adalah balasan / tempat kembali setelah hari berbangkit bagi orang-orang beriman yang beramal shalih dan patuh kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba menggapai surga dengan cara memperbanyak amal shalih dengan keihlasan hati hanya mengharapkan balasan yang terbaik dari Allah saja. Firman Allah :

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al-Kahfi: 30-31)


Allah telah memberitahukan kepada kita melalui al-Qur’an dan dalam hadits rasulullah tentang gambaran surga. Tentang wujud aslinya manusia tak ada yang bisa membayangkan apalagi menggambarkannya dengan secanggih apapun alatnya takkan pernah bisa menyamai keindahan surga yang asli. Surga adalah tempat yang sangat amat indah. Didalamnya berisi keindahan dan kesejahteraan dan tidak ada penderitaan sedikitpun. Di dalam surga banyak istana-istana megah yang terbuat dari emas dan perak, catnya dari minyak kesturi, lalu batu kerikil dan pasirnya terbuat dari intan dan muriara, benar-benar keindahan yang tidak bisa dibayangkan. Didalam surga tidak ada perkataan yang sia-sia. Didalam surga para penghuninya tidak buang air, meludah dan terkena penyakit, tetap awet muda dan tidak akan pernah mati.


Rasulullah bersabda “Batu bata (di surga) dari emas dan perak, lumpur (untuk mengecat) dindingnya terbuat dari minyak kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, tanahnya terbuat dari minyak ja’faron. Siapa yang masuk kedalamnya, ia tidak akan sakit, ia kekal dan tidak akan mati, tidak usang bajunya dan tidak pula hilang masa mudanya” (HR. Ahmad no.2 hal 304, at-Tirmidzi no. 2526, dari sahabat Abu Hurairah dan dishohihkan oleh al-Albani di shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2526)


Lalu didalam surga juga banyak bidadari yang cantik jelita yang kecantikannya juga tidak bisa dibayangkan dengan pikiran kita yang terbatas ini apalagi kalau cuman dibandingkan dengan artis-artis di Tv yang sering diidolakan para remaja tentu saja tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kecantikan bidadari surga. Maka sungguh hal yang ironis bila para remaja yang suka mengidolakan artis-artis karena terkagum-kagum dengan keelokan rupa artis itu sehingga lebih mereka cintai daripada Allah dan Rasulnya padahal balasan bagi orang yang bertakwa jauh lebih baik daripada apa yang ada di dunia. Sehingga kita temukan pula, banyak remaja yang lebih berat nonton konser artis walaupun tiketnya mahalnya minta ampun daripada beribadah sholat atau beramal sholih. Padahal kecantikan atau ketampanannya tak ada secuilpun menyamai keelokan penghuni surga.


Nanti diakhirat orang-orang yang beriman akan mendapatkan istri-istri yang suci dan cantik jelita (bidadari). Sebagai balasan dari Allah untuk orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih dan sabar dalam penderitaan hidup didunia dan lebih memilih kesenangan akhirat daripada kesenangan dunia. Firman Allah Ta’ala :

"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli."
(QS. At-Thur: 20)


Luasnya surga juga tidak bisa dibayangkan karena setiap tingkatan surga luasnya antara langit dan bumi. Jadi sebagai mukmin kita jangan khawatir tidak kebagian tempat disurga karena memang surga diciptakan oleh Allah dengan sangat luas.


Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 133 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”


Dan pintu surga itu sangat lebar dari sisi satu kesisi lainnya berjarak antara Kota Mekah dan Kota Hajar, sebagaimana disebutkan rasulullah saw :


Rasulullah bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu dari pintu-pintu surga seperti jarak antara kota Mekkah dan Hajar (kota dekat Dammam dan Ahsa’) ” (HR. al-Bukhari no. 3340 dan Muslim mo. 194 dari sahabat Abu Hurairah)


Surga memiliki seratus tingkatan yang jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi, Nabi bersabda: “Sesungguhnya surga memiliki seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad fi sabilillah, yang jarak antara tingkat satu dengan tingkatan lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi. ” (HR. al-Bukhari no. 2790 dari sahabat Abu Hurairah)

Tingkatan surga yang paling tinggi adalah surga firdaus yang di atasnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. Sebagaimana sabda Nabi: “Maka apabila engkau memohon mohonlah surga firdaus karena ia adalah surga yang (terletak) paling tengah dan yang paling tinggi, di atasnya ‘arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. ” (HR. al-Bukhori no. 3257 dari sahabat Abu Hurairah)


B. GAMBARAN BIDADARI SURGA


Bidadari Surga adalah makhluk surga yang diciptakan Allah dari tetesan air hujan dari awan yang ada diatas Arsy dalam suatu riwayat hadits dijelaskan :



Bahwasanya segumpal awan menurunkan hujan dari bawah ‘Arasy. Maka dari tetesan-tetesan hujan para bidadari diciptakan, Kemudian masing-masing ditempatkan dalam sebuah kemah ditepi sungai, luasnya 40 mil. Kemah itu tidak berpintu sehingga ketika seorang wali Allah datang ke kemah itu, ternyata kemah itu tidak punya satu pun pintu. Dengan demikian, mereka dia tahu bahawa mata makhluk apapun yang melihat mereka, baik itu malaikat maupun pelayan surga tidak sampai mempengaruhi mereka. Bidadari-Bidadari itu memang perempuan yang dibatasi (maqshuuraat) yakni dibatasi pandangan mata mereka dari segala makhluk, selain suami mereka. (Al-Hadist).


Sesungguhnya Allah Swt menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna : putih, hijau, kuning dan merah. Allah menciptakan tubuhnya dari za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutra. Mulai dari jari-jari kakinya sampai kelututnya dari zafaran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai kedua payudaranya dari anbar. Mulai dari lehernya sampai kekepalanya dari kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali dibumi, maka (maka semua sumur dan lautan dipermukaan bumi ini) menjadi misik. Didadanya tertulis nama suaminya dan nama Allah dari beberapa Asma’ul Husna. Setiap tangan mereka terdapat gambar pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar dan mutiara (Al-Hadist).


Para bidadari surga juga selalu khusyuk berdo’a untuk suaminya yang masih berada didunia supaya Allah mempermudah urusannya dalam menjalankan perintah agama. Dalam suatu hadits disebutkan :

Sesunggunya para bidadari berdoa untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada didunia. Mereka berkata : “ Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama; hadapkan dia dengan dengan hatinya untuk taat kepada-Mu; dan sampaikan kami kepada kami, demi kemulian-Mu, Wahai Tuhan Maha Penyayang diantara semua orang penyayang”. (Al-Hadist).


Keindahan wajahnya sangat elok dan wanginya bidadari juga sangat wangi sehingga tidak bisa dibayangkan dengan akal saja, bahkan jika seandainya bidadari turun kedunia maka kecantikannya akan menyinari langit dan bumi bagaikan matahari yang menyinari siang hari. Jilbabnya saja sungguh lebih baik daripada seluruh dunia dan seisinya. Dalam suatu hadits disebutkan :


Seandainya bidadari menampakkan wajahnya, niscaya kecantikannya akan menyinari langit dan bumi. Seandainya wanita surga muncul kedunia, niscaya keharumannya memenuhi seluruh penjuruh dunia (Al-Hadis)


Rasulullah bersabda yang artinya: “Kalau seandainya wanita surga menengok ke bumi, niscaya antara langit dan bumi bercahaya dan penuh dengan bau harum, dan jilbab bidadari lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no.2796 dari sahabat Anas bin Malik)


Mereka (bidadari) adalah makhluk yang disucikan oleh Allah yang tidak pernah mengeluarkan kotoran dan belum pernah disentuh oleh siapapun juga. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(istri-istri surga) mereka tidak haid, tidak mengeluarkan hadats (kencing dan kotoran) dan tidak pula mengeluarkan ingus.


Mujahid berkata: “Mereka tidak kencing dan tidak buang kotoran besar, tidak mengeluarkan madzi dan mani, tidak meludah, tidak mengeluarkan ingus dan tidak pula melahirkan.”
Dalam Al-Qur’an dijelaskan :

“katakanlah, inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan.”(al-Imran:15)


Orang-orang yang beriman di dalam surga bersenang-senang dengan istri-istri mereka sampai lupa dengan lupa dengan penderitaan yang pernah mereka alami didunia dan penderitaan para penghuni neraka, sehingga tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.


Allah berfirman dalam surat Yasin : 55-56 yang artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan, mereka berada di tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.”


Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(bersenang-senang dalam kesibukan) artinya mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari.”

Muqotil berkata: (bersenang-senang dalam kesibukan) mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari sampai lupa dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.”

Dan penghuni surga diberi kekuatan 100 kali lipat kekuatan laki-laki didunia. Sebagaimana sabda Nabi yang artinya: “Orang-orang yang beriman di surga diberi kekuatan demikian-demikian dalam berjima’. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apakah ia bisa melakukan hal itu (jima’)? Beliau bersabda: Ia diberi kekuatan seratus orang.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2536 Syaikh al-Albani berkata: hadits hasan shahih dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi )


Tentang keindahan fisiknya tidak bisa dibayangkan lagi karena saking indahnya sampai terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Dalam satu riwayat dijelaskan :


“Rombongan yang pertama kali masuk surga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya, hati-hati mereka satu, tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak ada saling membenci, masing-masing dari mereka mendapatkan dua orang istri (bidadari), masing-masing dari kedua bidadari tersebut terlihat sum-sum betisnya di belakang dagingnya karena terlalu indahnya, mereka bertasbih kepada Allah pagi dan sore hari, mereka tidak sakit, tidak beringus, tidak meludah, bejana-bejana mereka dari emas dan perak, sisir-sisir mereka dari emas, kayu yang dibakar untuk wewangian adalah kayu gaharu, dan keringat mereka adalah minyak kesturi”
 (HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)



Para Salafus Shalih, mereka sangat rindu kepada bidadari di surga dengan memperbanyak amal shalih dan meninggalkan kesenangan dunia yang menipu dan sementara. Sebagaimana al-Hasan al-Bashri berkata: “Wahai para pemuda, tidakkah kalian rindu dengan bidadari?”


Tentang gambaran bidadari surga dalam kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah Imam Ibnul Qoyyim berkata :

"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan).


Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya. Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). 

Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.


Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti.

 Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya. Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.


Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya. Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?! Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam.

 Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara . Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!!”


Begitulah gambaran tentang bidadari surga yang dapat kami tuliskan untuk aslinya tak dapat dibayangkan dengan akal pikiran setajam apapun.


C. TINGKATAN-TINGKATAN SURGA


Surga juga mempunyai tingkatan-tingkatan. Orang mukmin masuk surga sesuai tingkatan amalnya. Yang amalnya lebih baik tentu saja mendapatkan surga yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya, yang lebih sedikit amalnya masuk surga yang tingkatannya lebih rendah daripada yang lebih banyak amalnya. Tingkatan surga yang paling tinggi bernama surga firdaus. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa surga memiliki seratus tingkatan. Setiap tingkat jaraknya antara langit dan bumi. Benar-benar sesuatu ciptaan Allah yang maha luas. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda,


“surga itu ada seratus tingkatan, dan setiap tingkatannya jaraknya antara bumi dan langit. Tingkatan yang paling tinggi ialah surga Firdaus, dan yang paling utama juga surga Firdaus. Daripadanyalah mengalir sungai-sungai surga. Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah surga Firdaus."(HR. Tirmidzy)


Lalu dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa surga paling bawah saja kamar, rumah, pintu, ranjang, perabotan, kunci-kunci pintunya terbuat dari perak, lalu tingkatan kedua semuanya terbuat dari emas dan tingkatan yang ketiga semuanya terbuat dari mutiara dan zamrud lalu tingkatan-tingkatan lainnya yang jumlahnya 97 pasti lebih indah lagi daripada yang sebelumnya.


“Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab, dari Abdurrahman bin Ziyad bin An'am, dari Utbah bin Ubaid adh-Dhabyi, dari seorang perawi yang meriwayatkan hadits ini kepadanya bahwa seseorang datang kepada Nabi saw dan bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapa tingkatan di surga?" Beliau menjawab, "Seratus tingkatan. Jarak masing-masing tingkat adalah setinggi bumi dan langit. DI tingkat pertama, kamar, rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari perak. DI tingkat kedua, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari emas. Dan di tingkat ketiga, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya juga terbuat dari permata, mutiara, dan zamrud. Sedangkan, sembilan puluh tujuh tingkatan lainnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah."


Kita hidup di bumi yang manusianya jumlahnya sudah lebih dari 7 miliar kita sudah merasakan hiruk pikuk, sesak, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang semakin padat, suasana yang kacau balau dan sebagainya. Apalagi jika semua makhluk yang Allah yang sudah mati dihidupkan kembali untuk menghuni bumi ini tentu saja bumi ini sangat sesak tidak ada lagi ruang gerak didalamnya. Berbeda dengan surga diakhirat nanti. Satu tingkatan surga saja sudah cukup menampung seluruh makhluk yang sejak pertama sampai terakhir diciptakan oleh Allah. Padahal surga ada 100 tingkatan.


Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan. Seandainya seluruh makhluk alam berkumpul di salah satu tingkatannya saja, masih cukup menampung mereka. " (HR. Tirmidzi, hadits ini gharib / jarang dikenal)


Ada lagi dalam suatu hadits disebutkan bahwa tingkatan surga sama dengan jumlah ayat dalam al-Qur’an .

Diriwayatkan oleh Abu Hafash Umar bin Abdul Majid al-Qarsyi al-Mayanisyi dalam kitabnya Al-Ikhtiyar Fi al-Malah Min al Akhbay Wa al-Atsar dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. bersabda, "Tingkatan-tingkatan surga itu sesuai dengan ayat AI-Qur'an, dan setiap ayat satu tingkatan. Padahal di dalam Al-Quran itu terdapat enam ribu dua ratus enam belas ayat. Jarak antara masing-masing tingkatan adalah seperti kira-kira antara langit dan bumi, dan berakhir pada puncak Iliyyin yang memiliki tujuh puluh ribu tiang terbuat dari intan permata yang sanggup menerang: jarak sejauh perjalanan selama tiga hari tiga malam."


Oleh karena itu rasulullah menganjurkan supaya membaca al-Qur’an dengan khusyuk dan hati-hati / pelan. Karena tempat kita (disurga) ada di ayat terakhir yang kita baca. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda, "Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca."

wallahu'alam bis showab.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah