Tampilkan postingan dengan label Akhlaq. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlaq. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Mei 2025

Perjalanan Manusia: Dari Alam Ruh Menuju Surga atau Neraka

 


Dalam keheningan semesta, jauh sebelum bumi terbentuk, manusia telah lebih dahulu hadir. Bukan dalam bentuk jasad, melainkan sebagai ruh murni yang bersaksi akan keesaan Tuhan. Dari titik ini, dimulailah perjalanan panjang ruh manusia, melewati lapisan-lapisan eksistensi hingga menuju takdir abadi: surga atau neraka.


1. Alam Ruh: Sumber Asal yang Murni


Alam ruh adalah fase awal eksistensi manusia. Di sinilah setiap ruh bersaksi di hadapan Tuhan, sebagaimana firman-Nya:


"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Benar, Engkau Tuhan kami..." (QS. Al-A'raf: 172)


Di alam ini, manusia belum memiliki tubuh, waktu belum mengikat, dan dosa belum melekat. Ruh berada dalam kemurnian fitrah—penuh cahaya, tanpa nafsu dan bebas dari beban duniawi.


2. Alam Rahim: Kegelapan Menuju Cahaya


Setelah ruh ditiupkan ke dalam janin, manusia memasuki alam rahim. Di sinilah tubuh fisik terbentuk dan ruh mulai terpenjara dalam wadah biologis. Sebuah ruang sempit, namun penuh rahasia. Di dalamnya tertulis takdir: rezeki, umur, amal, dan tempat kembali (surga atau neraka).


3. Alam Dunia: Ujian Kesadaran dan Amal


Dunia adalah ladang ujian. Ruh yang dulunya tenang kini gelisah dalam tubuh, dihadapkan pada nafsu, syahwat, dan tipu daya dunia. Di sinilah manusia diuji: apakah ia tetap ingat asalnya (Tuhan), atau tenggelam dalam fatamorgana dunia.

"Dunia bukan tujuan, tapi jembatan menuju keabadian. Setiap pilihan, setiap amal, adalah penentu perjalanan berikutnya."


4. Alam Barzakh: Penantian Sebelum Kebangkitan


Setelah ruh keluar dari jasad, manusia masuk ke alam kubur atau barzakh. Ini adalah masa tunggu antara kematian dan kebangkitan. Ruh akan merasakan nikmat atau siksa tergantung amalnya.


5. Hari Kebangkitan: Sidang Agung Semesta


Pada hari kiamat, seluruh ruh dikembalikan ke jasadnya. Semua manusia dikumpulkan, disidang, dan ditimbang amalnya. Lidah dikunci, tangan dan kaki bersaksi. Tidak ada tempat bersembunyi, tidak ada kepalsuan yang bisa diselamatkan.


"Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya akan melihat (balasannya)." (QS. Az-Zalzalah: 7–8)


6. Surga atau Neraka: Kepulangan Abadi


Di ujung perjalanan, hanya dua destinasi:

- Surga: tempat kembali bagi ruh-ruh yang mengenal Tuhan, menjaga diri, dan berserah dalam cahaya.

- Neraka: tempat bagi ruh yang membangkang, menolak cahaya dan terjebak dalam ego dunia.



Renungan Akhir: Kembali kepada Sumber


Manusia bukan hanya tubuh, tapi ruh yang sedang bertamasya. Dunia adalah titik singgah, bukan rumah sejati. Hanya mereka yang menjaga kesadaran asal-usulnya, yang akan kembali dengan damai.


Perjalanan ini tidak mudah, tapi juga bukan sia-sia. Setiap kesedihan, kehilangan, dan perjuangan spiritual adalah bagian dari jalan pulang kepada Tuhan. Berhati2lah dalam melangkah didunia fana ini.

Kamis, 14 November 2024

Apa Makna Ipar Adalah Maut dalam Hadits?


Ada hadist bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa ipar adalah maut. UAS menyarankan agar iparnya pulang kampung ke rumah orang tuanya, agar iparnya menikah dengan laki-laki lain. 

Mengenai hadits tentang ipar adalah maut, berikut ini haditsnya yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.

سنن الترمذي ١٠٩١: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عُمَرَ وَجَابِرٍ وَعَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَإِنَّمَا مَعْنَى كَرَاهِيَةِ الدُّخُولِ عَلَى النِّسَاءِ عَلَى نَحْوِ مَا رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ وَمَعْنَى قَوْلِهِ الْحَمْوُ يُقَالُ هُوَ أَخُو الزَّوْجِ كَأَنَّهُ كَرِهَ لَهُ أَنْ يَخْلُوَ بِهَا

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian menemui para wanita." 

Ada seorang Anshar bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda dengan saudara ipar?" 

Nabi Muhammad SAW menjawab, "Saudara ipar adalah kematian (maut)." (HR Imam Tirmidzi)

Abu Isa berkata bahwa hadits semakna diriwayatkan dari Umar, Jabir dan Amr bin Al Ash. Dia menambahkan bahwa hadits Uqbah bin Amir merupakan hadits hasan sahih. 

Maksud dibencinya menemui para wanita sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, "Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.

terbukti era modern ini kita sering menyepelekan pergaulan dengan non muhrim dan termasuk anggapan ipar adalah sodara jadi tak ada masalah justru dari sini muncul bibit bibit kemaksiatan. dari awalnya bergaul biasa, akrab timbul rasa suka sehingga terjadilah perselingkuhan atau perzinaan. itulah kenapa ipar malah lebih berbahaya daripada wanita non muhrim lainnya. Jika anda punya adik dari istri dan dia adalah perempuan maka hati-hatilah pintu godaan setan lebih besar daripada bergaul dengan wanita yang tidak ada ikatan sodara.

sumber (e-republika)

Sabtu, 23 September 2023

Serakus Rakus Hewan Lebih Rakus Manusia

 



Mukadimah hadits

Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah (liang lahat).’ Kemudian Allâh mengampuni orang yang bertaubat.

[HR. BUKHARI MUSLIM]




Pendahuluan


"Sesungguhnya yang membuat manusia sengsara bukan tidak punya uang, tapi lupa bersyukur menurut hawa nafsu , gengsi dan gaya hidup

"Uang 1 miliar tidak cukup memenuhi gengsi hanya sehari, sedangkan uang 1 miliar bisa cukup buat makan anak cucu seumur hidup"
(Ashabul Muslimin)


Sesungguhnya kekayaan adalah titipan, rejeki yang kita dapat sesungguhnya adalah yang kita makan dan kita sedekahkan, yang lainnya akan kita tinggalkan tidak akan dibawa mati. Jika punya peninggalan harta banyak, potensi buruknya malah dijadikan rebutan anak cucu malah menjadikan tambah siksaan dikubur. Dalam riwayat hadits lain pernah disebutkan manusia jika diberi 1 gunung dia meminta 2 gunung tidak cukup meminta lagi 3 gunung seterusnya tidak akan pernah puas menuruti sifat rakus manusia padahal yang ia makan hanya nasi sekepal tangan tidak bisa muat lebih. Pertanyaannya adalah kenapa manusia terlalu rakus? Apakah mereka lupa hidup didunia tidak selamanya.

Kenapa Manusia Terlalu Rakus ?

Tabiat manusia sangat berbeda dengan hewan, serakus rakusnya hewan masih rakus manusia. Kenapa bisa begitu? manusia walau tidak rakus makanan tapi dia rakus harta seakan harta bisa mengekalkannya, padahal justru akan menyengsarakannya, belajarlah dari kisah qarun harta malah membuat dia binasa karena terlalu sombong dan tidak mau bersedekah kepada yang membutuhkan. Kita cari harta mati matian hari ini, seakan akan kita akan hidup selamanya dibumi, padahal hidup ini singkat sampai lupa ibadah lupa sedekah menjadi congkak dan kikir akhirnya bangkrut dunia akhirat. 

 Bekerjalah yang halal biar yang keluarga kita makan berkah itu saja saran penulis. Meski harta sedikit kalau berkah tidak akan habis habis dimakan beda dengan harta haram. hasil menipu korupsi dll sebanyak apapun akan ludes dalam sekejap. Harta haram selalu membujuk manusia untuk cepat menghabiskannya dan voya2. 

Entah itu harta hasil judi, maling, korupsi dan sebagainya dalam banyak kasus selalu cepat habis entah kemana. Ngapain rakus cari duit, ngapain menimbun2 masker, minyak bensin bahan pokok dll demi memperkaya diri, atau lebih buruk maling, nipu dan korupsi, kelak harta yang haram akan jadi api yang membakar perut dineraka.  

Seberapa banyakkah kita butuh uang buat makan seumur hidup ?

sebagai gambaran, cobalah anda hitung misal kita hidup 60 tahun kedepan (biasanya manusia sekarang dibawah 50 pun banyak yang meninggal).

kita ambil contoh untuk kebutuhan makan misal sehari paling mepet 30 ribu estimasi sekali makan paling tidak 50 ribu sehari buat makan saja, beras 10 ribu (1 kg) , sayuran 10 ribu, lauk pauk 20 ribu, minuman teh / kopi/susu sachet 10 ribu. itu hitungan saya bahkan bisa lebih ngirit lagi, tergantung pola makan dan kebutuhan belanja, misal pagi cukup nasi dan telur goreng, siang tempe goreng malam nasi sayur dan kerupuk. bisa saja cuma 30 ribu sehari cukup. Mungkin malah bisa lebih irit karena diindonesia banyak juga yang tak punya gaji tetap mereka uang 20 ribu cukup buat makan sehari hari. Meski takkan semewah jenis makanan orang kaya, nasi sambal sayur krupuk yang penting buat isi perut. Dan yang penting halal.

Nah kita ambil standar aja, uang makan keluarga 50 ribu sehari cukup, kemudian misal sebulan tanpa bekerjapun anda punya uang  1,5 juta anda masih bisa makan enak selama sebulan. 

Kita hitunglah, makan sehari 50.000 x 365 hari = 18.250.000 atau 18 juta anda bisa hidup selama setahun tanpa bekerja anda sekeluarga masih bisa makan minum hidup normal. kemudian kita hitung kebutuhan makan seumur hidup maka cukup dgn uang : 

- Jika anda punya harta atau tabungan 18 juta. anda sekeluarga harusnya bisa makan selama satu tahun kedepan tanpa bekerja. 

- 180 juta anda dan keluarga masih bisa makan enak selama 10 tahun kedepan tanpa bekerja

- Dengan uang tabungan 900 juta anda bisa makan sekeluarga selama 50 tahun kedepan tanpa bekerja.

Lalu entah apa yang dipikirkan para pejabat2 atau koruptor yang selalu kurang dalam hartanya. Sudah mempunyai harta bermiliar2 tetapi masih kurang saja sampe berbuat haram korupsi uang rakyat dll?? Atau entah apa yang dipikirkan orang kaya miliarder tapi masih kurang sehingga uangnya untuk berjudi sehingga bukan harta nambah malah bangkrut jatuh miskin.??

itulah manusia yang menuruti hawa nafsu dan kebutuhan kemewahan tidak akan ada habisnya mau triliunan juga ga akan ada puasnya menuruti permainan dunia. Kebutuhan barang mewah tak ada habisnya, apalagi kelas konglomerat tingkat atas malah berlomba membeli jam tangan mewah, sepatu mewah, tas mewah, handphone mewah seharga puluhan hingga ratusan juta dll memang bukan lagi kebutuhan tapi sudah mencapai gaya hidup. Pamer di media sosial membuat hati orang orang tidak mampu menjerit jerit.

 Uang 1 miliar pun tidak akan cukup menuruti hal seperti itu dalam sehari. Bahkan ada hotel mewah dengan sewa satu malam biaya 900 juta. Begitulah dunia berlomba manusia dalam gemerlapnya lupa mereka akan meninggalkan dunia ini.

Mempunyai kekayaan miliaran kemudian berlomba memperbanyak lagi tapi dengan cara yang curang seperti korupsi, maling, menipu, menimbun harta dan bahan pokok itu tadi namanya kerakusan manusia, Jatah makan 50.000 sehari bisa makan enak. saya rasa cukup sekali cuma buat makan dan minum satu keluarga. Itulah porsi rejeki kita didunia, sisanya akan kita tinggalkan selamanya, terlalu rakus duniawi bukan untung yang didapat malah kerugian amat besar. Itu azab didunia mereka akan selalu terkurung rasa kurang dan tidak puas dengan harta, belum lagi siksaan di akhirat, naduzubillah

Ingatlah sodara, surga dunia ini hakikatnya bukan harta, tahta, wanita, kendaraan mewah perhiasan dll. Itu semua adalah jebakan setan untuk menjerumuskan manusia kedalam neraka jika dicapai dengan jalan haram, sebaliknya surga dunia ini hanyalah milik mereka yang selalu bersyukur dan menikmati hidup ini tanpa mengeluh, selalu berbaik sangka terhadap takdir Allah, jika saat kekurangan mereka bersabar, jika saat banyak harta mereka tidak menghambur2kannya. Tapi juga bersedekah kepada yang membutuhkan.

Kita tutup tulisan ini dengan sebuah hadits yang mengingatkan bahwa kita diharamkan menimbun harta saat kita mati. Sebelum mati jika memiliki sisa harta sebaiknya sedekahkan kepada yayasan amal atau panti asuhan membangun tempat ibadah dll. agar jadi amal jariyah. 

Terhadap orang-orang mukmin yang menyimpan uangnya tanpa keperluan itu Rasulullah Saw bersabda:

 “Siapa saja yang meninggalkan (mati dalam keadaan menyimpan) yang kuning (uang emas) dan yang putih (uang perak), maka dia diseterika dengannya (di neraka kelak).”

 (HR. Bukhari)




Kamis, 24 Agustus 2023

Pemimpin Tanpa Ilmu Agama Hanya Akan Membuahkan Kesengsaraan Umat



Memasuki musim pemilu orang yang berkedudukan dan berharta rame rame kampanye untuk mendapatkan suara. Supaya mereka mendapatkan kedudukan dihadapan rakyat tentu dengan iming2 gaji yang besar dari negara mereka melakukan itu, bukan karena niat ingin membangun negeri. Padahal pemimpin ataupun wakil rakyat itu kelak berat tanggung jawabnya diakhirat.

Adam ‘alaihis salam yang merupakan  yang pertama sebagai orang yang dilebihkan dari malaikat karena ilmunya, sehingga dia berhak menjadi khalifah.

Sekalipun ahli tafsir berbeda pendapat tentang pengertian kata khalifah yang terdapat pada awal surat Al-Baqarah, tetapi semuanya sepakat adanya pengertian sulthan (kekuasaan) pada kata tersebut. Pengertian inilah yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyah dalam kalimatnya: “Tentang khilafah dan Sulthan, dan fungsinya sebagai naungan Allah (Subhanahu wa Ta’ala) di muka bumi.

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman (yang artinya):
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman (yang artinya) kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi.”(Qs. Al-Baqarah:30)

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) juga berfirman (yang artinya):
“Wahai Daud, sesungguhnya kami jadikan engkau sebagai seorang khalifah di muka bumi; oleh karena itu lakukanlah hukum yang benar diantara manusia, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu supaya kamu tidak tersesat dari jalan Allah (Subhanahu wa Ta’ala).” (Qs. Shad:26)

Ayat diatas menjelaskan manusia hakikatnya khalifah atau pemimpin dan pengelola bumi dan sumber dayanya. Jika manusia memimpin dengan hawa nafsu maka akan berubah menjadi kerusakan dan kesesatan yang dipimpin. 

Tentang firman-Nya (yang artinya) “Sesungguhnya Kuciptakan khalifah di muka bumi, kata “khalifah” di sini tidak hanya menyangkut Adam, tetapi juga mencakup seluruh anak keturunannya. Akan tetapi, istilah khalifah di sini secara langsung menyangkut Adam, sama halnya dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Qs. At-Tiin:4)

Imam Al-Qurthubi menafsirkan ayat ini menetapkan prinsip bahwa imam dan khalifah itu mempunyai hak didengar dan ditaati.1)

Pendapat saya, bahwa Allah (Subhanahu wa Ta’ala) memilih Adam menjadi khalifah Allah (Subhanahu wa Ta’ala) di muka bumi, bukan memilih malaikat, dikarenakan Adam tidak sekedar memiliki pengetahuan tentang hal tertentu, tetapi benar-benar menguasai semua yang Allah (Subhanahu wa Ta’ala) ungkapkan dengan kata-kata-Nya sendiri dalam firman-Nya (yang artinya):

“Dan Dia telah mengajarkan semua nama kepada Adam.” ( Qs. Al-Baqarah: 31)

Dalam ayat ini digunakan kata-kata semua nama, bukan sekedar nama-nama. Sejalan dengan ayat ini adalah firman-Nya:

“Dan Kami telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Daud dan Sulaiman dan mereka berkata:’Segala puji bagi Allah (Subhanahu wa Ta’ala) yang telah melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.’ Dan Sulaiman mewarisi Daud, serta ia berkata: ‘Wahai manusia, kami diajari bahasa burung, dan kami diberi segala macam hal. Sesungguhnya ini adalah karunia yang utama .” (Qs. An- Naml: 15)

Kata ilmu pengetahuan dalam ayat ini, oleh Ibnu Badhis dikatakan sebagai suatu jenis ilmu yang agung lagi istimewa, yaitu ilmu yang dapat memadukan antara kekuasaan dan kenabian serta dapat menegakkan hukum dan hidayah.

Ayat di atas lebih dulu menyebut ilmu sebelum menyebut kekuasaan, dan lebih dulu menyebut ilmu sebagai nikmat sebelum nikmat-nikmat lainnya. Maksudnya adalah untuk menekankan pentingnya posisi ilmu serta menunjukkan bahwa ilmu adalah pangkal tolak untuk membangun kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ilmulah yang merupakan prinsip segala urusan agama maupun dunia, sedangkan kekuasaan hanya merupakan bangunan yang berdiri di atasnya. Jadi, kekuasaan hanya boleh ditata dan dibangun serta diatur berdasarkan ilmu. Apapun yang dibangun di luar landasan ilmu akan meluncur ke dalam kehancuran. Ilmu menjadi pagar kekuasaan, senjata yang sebenarnya, dan penompangnya. Bilamana suatu kekuasaan tidak dilindungi oleh ilmu, dia akan menghadapi kemerosotan dan kehancuran.

Sejalan dengan uraian di atas adalah firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala):
“Meraka bertanya kepadamu tentang Dzulqurnain, katakanlah: ‘Akan kami bacakan kepada cerita tentang dirinya sebagai peringatan.’ Sungguh Kami telah menjadikan dia berkuasa di muka bumi, dan Kami karuniakan kepadanya jalan tentang semuanya.” (Qs. Al-Kahfi: 83-84)

Yang dimaksud dengan jalan pada ayat di atas, menurut Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Suddi, dan lain-lain, adalah ilmu. Jadi maksudnya adalah: “Kami karuniakan kepadanya ilmu tentang segala sesuatu.” Dengan begitu, ilmunya mencakup cabang berbagai masalah.

Tentang ilmu yang dikaruniakan oleh Allah (Subhanahu wa Ta’ala) kepada para politisi, Abu Hazm meriwayatkan, ujarnya:”Saya tinggal bersama Abu Hurairah selama lima tahun. Saya mendengar dia pernah menceritakan hadits berikut:
Dari Nabi (Shalallahu ‘alaihi wassalam), sabdanya:”Bani isra’il dahulu dipimpin oleh para nabinya. Setiap seorang nabi wafat, diganti nabi yang lain. Namun sesungguhnya, tidak ada lagi nabi sesudahku.”(HR. Bukhari-Muslim)

Hadits ini dibenarkan oleh firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala):
“Sesungguhnya kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang digunakan oleh para nabi yang memimpin kaum Yahudi, para rabbani, dan para pendeta, untuk menetapkan hukum.” (Qs. Al- Ma’idah: 44)

Jadi, kepemimpinan itu adalah hak para nabi, karena mereka itulah yang paling berhak dan menjadi ahlinya. Bila seorang nabi meninggal, digantikanlah oleh pewarisnya. Dalam hal ini disebutkan bahwa:

Rasulullah (Shalallahu ‘alaihi wassalam) bersabda : ”Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan)

Jadi, mereka yang masih menjadi pelajar tidak mempunyai hak untuk memikul warisan ini. Mereka sama sekali tidak memiliki bagian, baik sebagai ashabah (ahli waris jauh kalau ada sisa waris, pen.) maupun dzawil furudl (ahli waris yang langsung berhak dan bagiannya tetap, pen.). 

Oleh karena itulah, Al-Qur’an secara cermat menggunakan kata “yaqin” untuk menerangkan sifat orang yang berhak memegang imamah seperti dalam firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala):

“Dan kami telah menjadikan diantara mereka imam-imam yang memberikan petunjuk kepada manusia dengan perintah kami, karena mereka bersabar dan yakin terhadap ayat-ayat kami.” (Qs. As- Sajdah: 24)

Kata “yaqin” di sini digunakan sebagai ganti kata “ilmu”, sebab antara ilmu dan yaqin jauh berbeda. Yaqin sudah masuk ke dalam praktek, sedangkan ilmu baru bersifat teori, dan yaqin kedudukannya pada tingkat imamah dan kepemimpinan. Ibnul Qayyim berkata: “Imamatud Dien (kepemimpinan agama) hanya bisa diraih dengan kesabaran dan keyakinan.”3)

Maka, alangkah hebatnya rahasia Al-Qur’an ini. Oleh sebab itulah, Ibnu Taimiyah menyatakan:”Rasulullah dan para khalifahnya memimpin manusia dalam bidang agama atau dunia mereka, kemudian muncul pemisahan kepemimpinan. Para jenderal mengatur dan mengurus kepentingan manusia dalam bidang keduniaan dan keagamaan secara seremonial, sedangkan para ulama memimpin manusia dalam bidang ilmu dan agama.”

Sedangkan pemimpin yang bodoh tidak mengerti agama sama sekali dipastikan umatnya atau rakyatnya banyak yang lebih bodoh pula tersesat dalam kemaksiatan, kemiskinan dan penderitaan turun temurun. Mereka hanya mengerti segalanya diatur oleh uang. Uang banyak menang dan uang sedikit kalah meski benar. Hukum seperti ini sudah umum di masyarakat. Uang adalah penentu hukum. Karena hukum negri ini didasarkan pada Undang Undang Duit. Segalanya diatur oleh duit. maka terlihatlah kerusakan moral dan ketidak adilan dimana mana. yang kaya bebas menindas yang miskin. yang kuat memperbudak yang lemah dsb. Itu karena Pemimpin kita hari ini merupakan kaum2 yang bodoh akan agama sehingga merusak tatanan masyarakat. Pilihlah pemimpin yang minimal tahu sedikit tentang agama, jujur dan bertanggung jawab. Bukan hanya ingin memperkaya diri setelah memperoleh jabatan. Menebar janji janji palsu omong kosong belaka. setelah menjadi pemimpin lupa akan janjinya.


Ada pepatah 

"Janganlah memimpin orang lain sebelum kamu berhasil memimpin dirimu sendiri"

Ketika manusia sudah bisa mendisiplinkan dan memperbaiki perilaku diri sendiri dia otomatis juga bisa mendisiplinkan dan memperbaiki perilaku yang dia pimpin. sebaliknya pemimpin yang bodoh acak kadut maka pengikutnya dipastikan lebih amburadul.

Senin, 18 April 2022

Daftar Khayalan Tingkat Tinggi Sang Anak Ustad, Wirda Mansur Pengen Punya Penghasilan 100 Miliar Per Hari

 Mukadimah Hadits


Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Ka’ab ibn Malik al-Anshari radhiallahu anhu, beliau berkata: Rasulallah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dua ekor srigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing itu lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta dan kedudukan dalam membahayakan agamanya.”
 (HR. al-Tirmidzi)

 


Hadits diatad memperingatkan umat islam supaya menjauhi sifat rakus tamak duniawi karena lebih merusak daripada serigala lapar didekat kandang kambing, 

Kita membicarakan tokoh publik yang harusnya jadi panutan umat islam malah justru memberi contoh yang tidak baik, sifat rakus duniawi. Unggahan dia viral dimedsos karena membuat daftar whislist (daftar impian) selama 10 tahun kedepan, kalau dibaca malah bikin ngelus dada. 

Sebut saja anak ustad yusup mansur ini, atau wirda mansur berparas cantik anak seorang ustad besar yang sering tayang ditelevisi. Dulu sempat dijodohkan namun tidak ada yang cocok (mungkin karena bukan pria tampan dan crazy rich) si wirda ini malah pengen nikahin pangeran brunei. Hadeh ngimpinya terlalu tinggi bisa bisa jadi perawan tua nih, wkwkwk. Sepadan dengan kpopers yang mimpi pengen punya suami seganteng jungkook atau tehyun hehe. Semua cowok indo gak lepel bagi dia anggap jelek semua ahirnya ga ada yang mau. Jomblo deh jadi perawan tua. Bangunlah wahai manusia ini dunia nyata bukan dunia mimpi. Kasian hidup kenyataanmu jadi korban.

 ga sampe disitu dia juga baru baru ini membuat whislist (daftar impian) 10 tahun kedepan seperti gambar diatas. 

Yang pertama impiannya sungguh mulia namatin qur'an sampe akarnya maksutnya hafal alqur'an sampe terjemahannya barangkali, atau malah hafal pula tafsir tafsirnya berserta makna perhuruf per ayat nahwu sorof (tata bahasa dan makna) detail 30 juz ia kuasai??

Jika itu benar dalam 10 tahun kedepan dia bisa menjadi ahli tafsir hebat diseluruh dunia tak ada yang mengalahkannya hehehe, soalnya akar (inti dan makna) al-quran itu tak terbatas, bahkan ulama besar jaman dahulu itu baru setitik akarnya daripada seluruh makna al-qur'an. Kemudian nomor 2 hafal 10.000 hadits dalam waktu 1 tahun artinya harus hafal 1000 hadits kemudian sehari minimal dia harus menghafal 3 hadits, itupun kalau ga lupa dalam bertahun tahun kedepan, karena hafal doang gacukup kalau ga dipraktekan bukan? Ilmu akan menjiwai jika dipraktekan dalam kehidupan sehari hari jika tidak diamalkan akan jadi angin kabur tanpa jejak. 

Itu belum impiannya yang lain, dalam sibuknya menghafal dia ditagih menulis 1000 buku yang merupakan impian nomor 22, artinya setahun harus menamatkan 100 buku dan tiap bulan harus menyiapkan tulisan sebanyak 8 buku, penulis sehebat apapun tak mampu menamatkan 8 buku dalam sebulan, apalagi ditambah dia sedang acara menghafal al-qur'an dan hadits beribu ribu ayat, apakah manusia biasa sanggup??

Kemudian belum sampai disitu mimpinya no 13 menuntut dia untuk mendirikan 1000 perusahaan besar, harus mampu beridiri dalam jangka 10 tahun, sedangkan 1 perusahaan besar saja butuh waktu 20-30 tahun untuk berkembang. Dalam 1 bulan si wirda halu ini harus mendirikan 8 perusahaan besar, hah?? duitnya darimane? dari alam mimpi?? kalau 8  perusahaan dalam sebulan maka dia harus mampu mendirikan perusahaan besar 1 biji dalam kurun waktu 4 jam saja. 

Hah? bandung bondowoso pun angkat tangan :D jika minta seluruh bantuan jin dan ifrit pun takkan mampu, mendirikan perusahaan besar sekelas PT djarum, PT indofood, PT Bank BCA dll dalam waktu 4 hari saja selama 10 tahun baru bisa kumpul 1000 perusahaan :D.. ah capek malah kalau dipikir pake logika yang realistis. 

Itu baru kita bahas sebagian kecil dari mimpinya saja yang mustahil terwujud, lalu dia komen begini, kalau kita doa sama Allah apapun pasti terwujud. Iya dong tapi kalau cuma bermimpi saja tanpa dibarengi usaha mustahil bukan? apalagi berdoa yang aneh2 seperti doa supaya bisa punya sayap bisa terbang, doa supaya punya kekuatan supermen, doa supaya dunia menjadi bola emas dll. Apakah Allah akan mengabulkan doa orang main main atau orang hayal seperti itu? mirip sekali dengan doa orang yang bermimpi suatu yang sangat mustahil baginya. 

 

Fokus ke Nomor 8 penghasilan 100 M/hari, Budi Hartono Pun Kalah Telak


Mimpi boleh sih kalau diluar batas diluar nalar manusia itu sudah bisa dikatakan gila. Coba tengok pula list dia yang pengen masuk 30 besar forbes. Dalam usia 30 tahun atau 10 tahun kedepan dia pengen jadi orang terkaya diindonesia dan masuk 30 terkaya versi forbes. Hah? mau jual pulau di indonesia  baru bisa terwujud cita2nya.

 Tengok saja budi hartono yang merupakan terkaya diindonesia sejak lama tak seorang pun mampu menggesernya dia hanya urutan 54 dari forbes seluruh dunia.
Sebut saja terkaya diindonesia saat ini budi dan michael hartono yang punya kekayaan bersih 610 triliun masing masing 300 triliun. Artinya dalam 10 tahun kedepan menghasilkan kesuksesan sebesar  itu sepertinya sudah tak bisa dianggap manusia normal atau sebut saja dewa harta atau manusia sakti dll. 

Kita bandingkan juga  dengan  Whistlist yang fantastis yaitu  si wirda halu pengen punya pendapatan 100 Miliar perhari artinya dalam sebulan = penghasilan 3 Triliun 
Dalam Setahun = 48 Triliun, Jika anda bandingkan dengan perusahaan terbesar diindonesia yaitu djarum grup dalam setahun membukukan laba bersih sekitar 16 triliun. Tentu keuntungan pribadi si wirda jauh lebih besar daripada djarum group (tapi hayal ya jangan dianggap serius nanti kita ikut gila).

Itu artinya dalam 10 tahun kedepan punya penghasilan bersih 480 Triliun artinya dia sudah mendapatkan gelar orang terkaya diindonesia mengalahkan budi hartono yang punya kekayaan 310 Triliun namun usianya dah 80 tahun lebih. Sedangkan si wirda yang baru berusia 30 tahun ngimpi pengen mengalahkan budi hartono, Pentolan konglomerat diindonesia.

NASEHAT PENULIS

Ah sudahlah, biarkan dia berkata apa, bermimpi juga boleh tapi kalau diluar nalar wajar disebut gila bukan? 

Jika seorang mengetahui agama, tentu dia akan paham makna hadits diatas, bahwa sifat tamak rakus dunia lebih menghancurkan agamanya daripada 2 ekor serigala lapar di dekat kambing. 

Lagipula seorang panutan agama seharusnya tidak membahas hal hal duniawi, karena hidup ini takkan lama, banyak orang kaya raya meninggalkan semua yang diusahakannya, setelah kekayaan terkumpul angka ratusan triliun mereka mati tanpa membawa sepeserpun. Tahun 2021 ini media mencatat 22 triliuner mati meninggalkan harta yang mereka usahakan. Pada ahirnya hanya anak cucu dan orang orang bersangkutan yang menikmati harta dia bukan dia sendiri. 

Itulah dunia semakin dia berambisi meraihnya semakin pikirannya dipermainkan dunia, berbagai masalah akan terus menimpanya, hingga pikirannya stres kemudian terkena serangan jantung, belum sempat menikmati kekayaan tapi sudah mati gasik duluan, itulah yang banyak terjadi sekarang ini.

whislist (catatan impian) yang terlalu mengada ada seperti itu bukan malah disukai Allah tetapi dibenci Allah karena orang yang rakus dan tamak dengan dunia pasti dia akan melupakan kehidupan akhirat. Makin lama harta membuat mereka menjadi sombong dan akhirnya akan tersungkur dineraka dalam keadaan hina, naudzubillah.

Banyak fans juga yang membela dengan berkata, kalau doa sama Allah tidak ada yang mustahil bukan?

Jawaban saya tentu saja bagiNya tidak ada yang mustahil, tapi ada doa yang bisa dikabulkan dan berhak atasNya untuk tidak bisa mengabulkan, karena jika semua doa dikabulkan niscaya dunia ini sudah hancur sejak lama. Karena ambisi manusia yang tak terbatas akan menjadikan bumi tidak seimbang berahir hancur luluh lantah. 

Kita kasih gambaran setiap manusia berdoa supaya jadi raja, dan punya kerajaan, itu artinya semua manusia tidak akan puas untuk 1 kerajaan saja bahkan mereka masing masing ingin seluruh dunia jadi kekuasannya, otomatis antar kerajaan harus perang dan bertarung merebutkan kekuasaannya, dan hasil akhirnya hanyalah kehancuran dan kematian nyawa nyawa tidak berdosa demi ambisi manusia yang tidak terbatas.

satu kata mutiara dari kami

"Limitless time for many whises"
Waktu terbatas untuk impian tak terbatas

Itulah kehidupan manusia yang takkan habis kecuali ia mati, dia ingin berusaha mendapatkan gunung emas tidak cukup 1 pasti ingin mendapatkan lebih kemudian setelah itu hanya liang lahat yang dapat memuaskan ambisi nafsu manusia, setelah terkapar di liang kubur dia sudah tak bisa berbuat apa apa lagi menunggu balasan dari perbuatannya selama hidup dan kelak harta yang dia dapatkan hanya jadi timah panas yang akan membakarnya jika tak peduli halal atau haram bahkan dengan kedok sedekah menipu umat untuk memperkaya diri.

Surga didunia dan kekayaan sebenarnya itu letaknya dalam hati, terwujud dari sikapnya yang selalu banyak bersyukur dan sabar dengan apapun yang terjadi didunia ini. Segala yang diluar hati adalah ilusi dan jebakan jebakan yang akan menjerumuskan manusia kedalam kebinasaan. Mereka pikir harta akan membahagiakan dan mengekalkan hidupnya kenyataannya sebaliknya menjerumuskannya kedalam kesengsaraan dunia dan ahirat.





Senin, 10 Januari 2022

Sifat Rakus Harta Dan Haus Kekuasaan Lebih Merusak Daripada Serigala Lapar

 Dari Ka’ab bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.”

(Hr. Tirmidzi)

Minggu, 26 Desember 2021

Kisah Sa'ad Sulami, Didunia Ditolak Semua Wanita, Di Akhirat Jadi Rebutan Bidadari.



Dikisahkan sahabat nabi saw yaitu Saad as-Sulami memiliki kulit yang tersangat hitam, lebih hitam dari Bilal ibn Rabah. Masuk Islam ketika berusia 31 tahun. Saad as-Sulami ingin menikah, namun selalu ditolak pinangannya kerana kekurangan dari segi rupa yang hitam.Rasulullah SAW menyuruh Saad as-Sulami meminang seorang perempuan yang merupakan perempuan paling cantik, Atikah binti Amr, namun Saad enggan kerana rasa kecewa dengan penolakan pinangan sebelum ini, dan takut ditolak lagi. Hanya setelah Rasulullah memberi jaminan, barulah Saad berani pergi melamar.


Setelah sampai dirumah atiqah, Saad menyatakan maksudnya membuat bapak perempuan itu terdiam seketika. Disebabkan kaget reflek bapak atiqah mengusir sa'ad dari rumahnya. Saad mengadap kembali Rasulullah dengan sedih. Perempuan yang dipinang itu keluar dan bertanya kenapa ayahnya menolak pinangan tersebut, kerana lelaki itu adalah pilihan Rasulullah, jangan menolak perintah rasul nanti terkena laknat Allah dan rasulNya kata atiqah.


Maka, segera si bapak ini berlari menemui Rasulullah dan memohon maaf karena menolak pinangan Sa'ad sebelum itu dan menyatakan persetujuaannya di atas pinangan tersebut. Ditanya Rasulullah kepada Saad, adakah kau mempunyai harta untuk menikah? Maka jawab Saad tidak ada, lalu Rasulullah menyuruh beliau menemui Abdul Rahman bin Auf dan meminta 20 dinar, menemui Abu Bakar dan meminta 10 dinar dan Saidina Ali berjumlah 10 dinar.


Setelah menemui ketiga sahabat tersebut, Abdul Rahman b. Auf telah memberikan 40 dinar, kemudian Saidina Abu Bakar dan Saidina Ali memberikan masing2 20 dinar . Saad telah mempunyai 80 dinar untuk pernikahannya. Rasulullah menyuruh Saad menggunakan 40 dinar untuk pernikahannya dan 40 dinar lagi untuk persiapan selepas pernikahan iatu peralatan memasak dan sebagainya, Saad as-Sulami pergi ke pasar bagi tujuan membeli peralatan-peralatan tersebut. Sedang beliau memilih milih untuk membeli barang-barang, terdengar seruan untuk berjihad ke medan peperangan, wahai tentara Allah naiklah kekuda kuda kalian!!. Maka secara tiba-tiba, terlupalah Saad akan tujuannya yang asal untuk menikah, terlupakan perempuan cantik itu dan pernikahannya dan kemudian membeli uang mahar itu untuk membeli kuda, pedang dan baju perisai untuk mengikuti seruan jihad itu.


Ketika sampai di tempat berkumpulnya mereka untuk berjihad, Saad pergi ke depan sekali dan tidak dikenali karena menutup seluruh muka dan tubuhnya seperti ksatria atau pendekar. Para sahabat berbisik-bisik kagum dengan kegagahan beliau dan menganggap mungkin orang Yaman yang turut serta berjuang bersama-sama mereka. Dengan gagah berani sa'ad menyerang dibarisan depan, semuga sahabat kagum melihatnya siapakah gerangan pahlawan kita ini. Dalam peperangan itu, kuda yang dinaiki Saad terkena anak panah hingga jatuh dan Saad serta-merta bangun dan menyinsing lengannya. Ketika inilah sahabat mengenali sa'ad dari warna kulit beliau itu.


Kemudian sesaat setelah itu, Ketika semua tentara sedang sibuk berperang, mendadak pasukan Islam berteriak, “Sa’ad gugur!”. Mendengar hal itu, Rosulullah langsung keluar dan berjalan ke arah Sa’ad. Beliau meletakkan kepala Sa’ad ke atas pangkuannya sembari membersihkan pasir yang menempel ke wajahnya. Lalu bersabda “Alangkah harumnya aroma tubuhmu. Betapa dicintainya kau oleh Allah dan Rosulmu.” Beliau menangis, lalu tertawa, lantas memalingkan wajahnya dan bersabda kembali, “ia telah sampai di telaga (khaudh), demi Tuhan pemelihara ka’bah.”

Abu Lubabah lantas bertanya, “Telaga apakah itu Ya Rosul?”

“Telaga yang luasnya antara Sana’a sampai Basrah. Bagian tepinya dihiasi mutiara dan permata. Sementara airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barang siapa yang meminumnya barang seteguk, maka dia tidak akan merasa haus selamanya.”Abu Lubabah bertanya lagi, “Ya Nabi, lalu apa yang menyebabkan Engkau menangis, lalu tertawa, setelah itu memalingkan wajah?” Rosulullah menjawab, “Aku menangis karena rindu kepada Sa’ad. Aku tertawa karena merasa bahagia melihat kemuliah Sa’ad di sisi Allah. Dan kupalingkan wajahku karena kulihat bidadari-bidadari yang menjadi istrinya berebut mendekatinya hingga terlihat betisnya. Aku berpaling dari mereka lantaran malu.”


Setelah itu Nabi memerintahkan para sahabat untuk mengambil pedang,kuda,dan apa saja yang dibawa Sa’ad. Lalu beliau bersabda, “Allah telah menikahkan  Sa’ad dengan wanita yang lebih baik daripada putri kalian.” Lalu Rasulullah juga berkata, "di saat kematian Saad, bergetar Arsy Allah dan menangis para malaikat di langit dan di bumi". 


Saad as-Sulami dimuliakan oleh Allah di saat kematiannya, kisah hidupnya yang singkat belum lama memeluk islam lalu syahid. menengok kisah sa'ad yang gagah berani demi tegaknya agama, kita sebagai pemuda pemudi islam yang dilahirkan dalam keadaan islam Tetapi apakah kita yang ketika meninggal akan dimuliakan oleh Allah di saat kematian kita? Kita yang lebih memilih duniawi dan mengabaikan dunia jangan terlalu berharap surga dan bidadarinya. 

Sa'ad adalah contoh mukmin yang beruntung, dia ketika mendengar seruan jihad dan berjuang dijalan Allah langsung lupa tujuan duniawinya padahal kalau dia mengabaikannya seruan jihad dia segera akan punya istri cantik didunia. Tapi sa'ad lebih ikhlas membela agamanya daripada duniawinya. Dia menjual mahar untuk dibelikan baju perang dan kuda perang perlengkapannya, lalu syahid dijalan Allah SWT. 


Berbahagialah kamu wahai Sa'ad, jenazahmu menjadi rebutan Bidadari Syurga. Didunia kamu ditolak semua wanita di akhirat kamu jadi rebutan bidadari surga :)

wahai pemburu duniawi ,semua usahamu akan segera kau dapatkan didunia tapi akhiratmu belum tentu selamat

wahai pemburu akhirat kebutuhan duniamu mungkin sedikit terhalang (kurang tercukupi) tapi di akhirat Allah akan memberikan semuanya.


dari berbagai sumber

Kamis, 11 November 2021

Menggunjing / Ghibah Sama Dengan Memakan Daging Manusia



 ALLAH Ta’ala berfirman:

“…Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat, 49: 12).

Imam Al-Qurthubi berkata, Allah menyerupakan menggunjing dengan memakan bangkai. Sebab orang yang sudah mati tidak mengetahui dagingnya dimakan, sebagaimana orang yang masih hidup tidak mengetahui gunjingan yang dilakukan orang yang menggunjingnya.

[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17, Hal.85.]

Ibnu Abbas berkata, “Allah membuat perumpamaan ini untuk menggunjing, karena memakan bangkai itu haram lagi jijik. Demikian pula menggunjing pun diharamkan dalam agama dan dianggap buruk di dalam jiwa (manusia).”[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17]


MENGGUNJING YANG BOLEH


PEMBAHASAN perkara  ini dari hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Tahulah kalian apa itu ghibah? Mereka (para sahabat) menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Yaitu kamu menceritakan tentang saudaramu dengan sesuatu yang menyakitkannya.’ Dikatakan, ‘Bagaimana jika apa yang aku ceritakan itu ada pada saudaraku itu?’ Beliau bersabda, ‘Jika benar seperti itu apa yang kamu katakan maka kamu telah menggunjingnya, dan jika tidak ada dalam dirinya maka engkau telah melakukan kebohongan terhadapnya.” (HR. Muslim, No. 6536).


Imam An-Nawawi berkata terhadap hadis di atas bahwa, kata (Bahattah) artinya adalah, engkau berkata yang tidak benar terhadapnya. Ghibah (menggunjing) adalah menceritakan tentang seseorang saat ia tidak ada dengan sesuatu yang dapat menyakitkannya. Perbuatan ini hukumnya haram, tetapi ada ghibah yang diperbolehkan karena untuk alasan syar’i. Setidaknya ada enam sebab;


Pertama; Melaporkan tindakan penzaliman kepada penguasa, hakim atau pihak lain yang memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk mencegah kezaliman orang itu. Orang yang lapor itu mengucapkan, “Orang ini telah menzalimi aku.” Atau, “Orang ini melakukan ini kepadaku.”


Kedua; Meminta pertolongan untuk mencegah kemunkaran, atau menyadarkan orang yang sedang melakukan kemaksiatan kepada kebenaran. Maka dia boleh mengatakan kepada orang yang diharapkan bantuannya, “Si Fulan melakukan hal ini, buatlah dia jera!” Atau kata-kata yang semisal itu.


Ketiga; Meminta fatwa hukum. Boleh seseorang berkata kepada sang mufti, “Fulan (suamiku, saudaraku, atau ayahku) telah menzalimi aku, apakah boleh dia melakukan itu?” atau kata-kata lainnya. Perkataan seperti ini diperbolehkan saat dibutuhkan. Tetapi yang lebih baik kata-katanya diubah. Seperti, “Bagaimana seandainya seseorang melakukan tindakan seperti ini kepada istrinya?”. Meskipun demikian, menyebutkan nama tetap diperbolehkan. Hal ini diperkuat oleh hadis Hindun yang mengadu kepada Rasulullah saw, “Sesungguhnya Abu Sufyan seorang suami yang pelit.”


Keempat; Memberi peringatakan kepada kaum muslimin akan adanya keburukan. Hal ini bisa dari berbagai macam kasus;


    Mengkritisi para perawi hadis, menyeleksi saksi-saksi dalam persidangan, dan kritik kepada para pengarang buku. Semua ini diperbolehkan dengan ijma’ ulama, bahkan wajib dengan dalih menjaga kemurnian syariat Islam. Dan boleh juga menyebutkan beberapa aib mereka dalam forum musyawarah.

    Jika kamu melihat orang alim selalu mendatangi orang yang fasik atau penekun bid’ah untuk belajar kepadanya dan kamu mengkhawatirkan keselamatan agamanya, maka kamu harus mengingatkannya dengan menyebutkan sisi buruk orang yang didatangi itu.

    Jika kamu melihat orang yang akan membeli sesuatu yang ada cacatnya, atau seorang hamba sahaya yang suka mencuri, atau pezina, atau peminum minuman keras, atau yang semacam itu, maka kamu boleh menyebutkan hal-hal negatif tadi pada si pembeli mungkin dia memang tidak tahu, ini semua dalam rangka saling menasehati saja bukan untuk merusak atau mengacaukan.

    Mengkritisi pihak-pihak yang memegang peran dalam suatu lembaga masyarakat yang tidak profesional dalam mengelola, atau bertindak fasik. Boleh bagi seseorang yang mengetahuinya melaporkannya kepada atasannya agar meluruskan anak buahnya dan tidak mudah percaya dengan laporan-laporannya berkaitan dengan lembaga yang dipimpin.


Kelima; orang itu terang-terangan dalam melakukan kefasikannya atau bid’ahannya, seperti pemabuk di tempat umum, perampok, pemeras atau tindak kriminal lainnya. boleh melaporkan perbuatan-perbuatan kriminal yang dilakukan dengan terang-terangan ini, tapi tidak yang sembunyi-sembunyi.


Keenam; Menunjukan seseorang yang bertanya. Jika orang yang ditanyakan itu terkenal dengan julukan seperti, Al-A’ma (si buta), Al-A’raj (si pincang), Al-Qashir (cebol), atau Al-Aqhta (si buntung), maka boleh menyebutkan dengan nama-nama julukan ini. Tetapi haram jika menyebutkannya dengan tujuan menghina. Namun, bila memungkinkan menggunakan penyebutan baik yang lain, maka itu lebih utama.[1]

Demikian penjelasan Imam An-Nawawi yang kami dapati di dalam Kitab Syarah Muslimnya yang terkenal—Semoga Allah Ta’ala merahmatinya dan kita.

Qatadah berkata, “Sebagaimana salah seorang dari kalian terlarang untuk memakan daging saudaranya yang sudah mati, maka sesungguhnya dia pun terlarang untuk menggunjing saudaranya yang masih hidup. Memakan daging disamakan dengan menggunjing.”[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17, Hal.85.]


sumber fajarcoid

Kamis, 14 Oktober 2021

Kisah Nyata : Azab Pezina Ketika Menemui Ajal

 Syeikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani, seorang alim, penulis produktif dan dosen dari Arab Saudi pun dalam ceramahnya pernah bercerita:

" Ketika sedang memandikan mayat, aku menyaksikan perubahan-perubahan yang terjadi pada kulit sang mayat."

" Di antara mayat itu ada yang dahulunya berkulit putih, kemudian tiba-tiba warna kulitnya menjadi hitam," lanjut Syeikh.

Ada juga mayat yang ketika meninggal ia mengepalkan tangannya dengan kuat sehingga tidak bisa dibuka sama sekali. Di antara mayat itu ada yang meletakkan tangan kanannya di kemaluannya sendiri, dan ada juga mayat yang kemaluannya menimbulkan bau busuk seperti bau hangus.Kemudian terdengar bunyi sesuatu seperti bunyi tusukan benda tajam dan membara yang keluar masuk kemaluannya. Belum sempat taubat namun malaikat maut sudah mendatanginya.

Inilah kisah jasad calon penghuni neraka dari kalangan orang-orang yang dalam hidupnya suka melakukan perzinahan. Semoga jadi pelajaran bagi kita untuk menahan diri dari kemaksiatan.

Bagaimanakah Nasib Orang Kaya Yang Sombong Di Padang Mahsyar?




Wow, Lamborghini Segera Rilis Mobil Terbarunya 7 Mei Ini - Otomotif  Bisnis.com

Dari Mahmud bin Labid, bahwa Nabi saw bersabda:


“Yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah apa itu syirik kecil?” Beliau menjawab, “Riya’ (Pamer). Allah Ta’ala berfirman kepada mereka pada hari Dia membalas para hamba, sesuai perbuatan-perbuatan mereka, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian berbuat riya, untuk mereka sewaktu di dunia. Lalu lihatlah, apakah kalian dapati kebaikan ada pada mereka.” (Hadis Sahih. HR. Ahmad (5/428); Al-Baihaqi di dalam Asy-Syu’ab (6831): Al-Baghawi di dalam Syarh As-Sunan (7/430).[1]

Imam Abu Al-Laits As-Samarqandi bekata: Hal ini dikatakan kepada mereka, karena amal mereka di dunia dalam bentuk tipuan (kepalsuan), maka di akhirat pun mereka diperlakukan dengan bentuk tipuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala; “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan meeka.” (QS. An-Nisaa, 4: 142). Maksudnya Dia membalas mereka dengan balasan tipuan sehingga menggugurkan amal-amal mereka. Allah juga berfirman kepada mereka; “Pergilah kalian kepada orang-orang yang menjadi tujuan kalian beramal, sesungguhnya di sisi-Ku tidak ada pahala untuk amal-amal kalian, karena amal-amal itu tidak murni untuk meraih ridha Allah Ta’ala.” Yang menyebabkan seorang hamba meraih pahala adalah jika amalnya ikhlas untuk meraih ridha Allah. Jika amalnya dilakukan untuk selain-Nya diserta syirik, maka Allah belepas diri dari amal tersebut.[2]

Dari Abu Huraiah, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala akan berfirman, ‘Aku paling tidak membutuhkan persekutuan, Aku tidak membutuhkan amal yang di dalamnya terdapat persekutuan pada selain-Ku. Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang mempesekutukan diri-Ku dengan yang lain, maka Aku berlepas diri dari amal itu.” (Hadis Sahih HR. Ibnu Majah (4202) hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya (4/2985).

Riya adalah beramal dengan niat dan tujuan untuk dipuji oleh manusia. Dia berniat supaya diagungkan oleh manusia. Dia beniat supaya namanya terus disebut-sebut bahwa ia adalah ustadz, ia adalah seorang alim. Ia adalah orang yang rajin beribadah dan beramal shaleh. Ia adalah orang dermawan. Ia adalah orang yang pandai. Ia adalah pahlawan Islam. Jika seseorang beramal kepada Allah dengan tujuan dan niat sebagaimana dimaksud di atas serta yang sejenisnya, maka ia termasuk orang yang riya. Maka kelak di Yaumil Mahsar, dia akan menjadi orang yang terusir lagi terhina.

Sesungguhnya, amalan shaleh itu hanya ditujukan kepada Allah Ta’ala. Diniatkan untuk mendapat keridhaan Allah Ta’ala. Semata-mata amal itu dilakukan karena Allah Ta’ala. Tidak boleh ada niat lain dalam ibadah. Ada salah satu ayat yang selalu kita baca ulang-ulang, yakni: “Hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah, 1 : 5).

Ayat ini menyangkut dengan ketahuidan. Kita mengungkapkan peribadatan hanya kepada Allah Ta’ala. Dan tidak menyekutukan-Nya. Perkara riya termasuk dalam perkara tauhid, maka itu Rasulullah saw menyebutnya sebagai syirik kecil. Sedangkan orang yang berbuat syirik pasti dicampakkan ke dalam Jahannam—aku dan keluarga belindung kepada Allah darinya—

Adapun pamer dalam perkara harta, wanita, jabatan, pakaian, pesta pernikahan, titel yang tinggi, serta duniawi yang dimilikinya, maka ini adalah ujub atau membanggakan diri. Perkara ini juga termasuk dalam kesombongan, karena pangkal dari ujub adalah membanggakan milik sendiri dan merendahkan milik orang lain. Ini adalah bencana ketika menghadap Allah di Padang Mahsyar. 

Ada yang diserupakan seperti babi. Yang serupa babi adalah orang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain.” ada yang dikumpulkan dalam keadaan buta dan tuli mereka adalah kaum pemakan riba dan bangga dengan kekayaannya enggan bersedekah. Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang bahunya lebih busuk dari pada bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsunya, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya.”

Sesungguhnya, tidak ada harta seorang pun di zaman ini, yang bisa melebihi harta Qarun yang dikisahkan dalam Al-Quran. Namun karena kesombongannya, maka Allah menenggelamkan dia ke dalam perut bumi berserta harta-hartanya. Dan dia termasuk penduduk Neraka untuk selama-lamanya.

Demikian. Dan segala puja dan puji hanya kepada Allah Ta’ala, yang telah mengajarkan hamba-Nya baca tulis melalui perantara Qalam.


footnote:

[1] Hadis Dikutib Dari Kitab Tanbih Al-Ghafilin Imam As-Samarqandi, Hadis Nomor 2, pembahasan Ikhlas, hal. 10.
[2] Kitab Tanbih Al-Ghafilin Imam As-Samarqandi, Pembahasan Ikhlas, hal. 11.

Peringatan Kepada Orang Orang Yang Cinta Harta Berlebihan



Harta kekayaan adalah salah satu tujuan manusia bekerja dan sibuk tiap hari. Akan tetapi sayangnya mereka lupa kewajiban akan shalat zakat dan sedekah, apalagi banyak yang melampaui batas dengan menghalalkan segala cara. Supaya cepat kaya, misal dengan korupsi, suap, mencuri dan lainnya dan lebih buruk lagi melalui riba.

Melampaui batas demi mendapatkan harta adalah sangat tercela. Karena sudah pasti ia akan menghalalkan segala cara demi meraihnya. Padahal ia mengetahui, bahwa harta itu akan hilang dari tangannya, atau dia yang akan pergi meninggalkan hartanya yang akan menjadi fitnah di tengah keluarganya.

Sebagian manusia yang condong hatinya kepada dunia, apabila hartanya berlimpah dia akan sombong lagi bakhil. Dia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Sehingga ia tidak peduli dengan peringatan dan larangan Allah swt. Ia tidak khusyu meniti jalannya menuju hari akhirat yang kekal. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman:

“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rabb-mulah kembali(mu).”
(QS. Al-Alaq, 96: 6-8).

Ayat yang mulia ini berkaitan dengan harta. Begitulah penafsiran ulama-ulama tafsir—semoga Allah Ta’ala menyayangi mereka dan kita—

Terhadap ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata, Allah swt memberitahukan bahwa, manusia apabila merasa dirinya serba cukup dengan hartanya yang melimpah, maka dia merasa senang, lalu bersikap sombong, tinggi hati dan melampaui batas. Kemudian Allah swt mengancam, memperingatkan dan memberinya nasihat.(Sahih Tafsir Ibnu Katsir (Peneliti Syaikh Al-Mubarakfuri). QS. Al-Alaq, 96: 6-8. Jilid 9, hal. 650.)

Dia berfirman; “Sungguh, hanya kepada Rabb-mulah tempat kembali(mu).” Yakni, hanya kepada Allah swt tempat kembali, dan Dia swt akan meminta pertanggungjawaban atas hartamu, dari mana kamu memperolehnya dan ke mana kamu menggunakannya. Demikianlah. Dan segala puji hanya kepada Allah Ta’ala. Dialah Rabb yang membenci orang-orang yang mencintai harta dengan cinta berlebihan.

Apalagi ketika manusia dikaruniai kekayaan melimpah sampai dia lupa kewajiban zakat maka di akhirat akan menjadi ular besar yang melilitnya dan berkata akulah hartamu yang kau tumpuk tumpuk tapi kamu enggan sedekah dan zakat. naudzubillah

wallahu'alam

Jumat, 08 Oktober 2021

Mengapa Orang Kafir Kaya, Kita Selalu Hidup Pas Pasan ?

 



Mukadimah Hadits :

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda, “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini).

Penjelasan

Kita sering bertanya tanya bukan kenapa kok orang kafir hidupnya mapan punya usaha banyak kendaraan mewah dan lain lain sementara kebanyakan umat islam hidupnya biasa aja pas pasan. Walaupun sebenarnya banyak juga muslim yang bergelimang harta tapi sayangnya mereka sampai lupa agama disibukkan kekayaannya. Justru itu yang akan membinasakan dia di kehidupan selanjutnya.

Suatu hari ‘Umar mendatangi rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau sedang tidur di atas dipan yang terbuat dari serat, sehingga terbentuklah bekas dipan tersebut di lambung beliau. Tatkala ‘Umar melihat hal itu, maka ia pun menangis. Nabi yang melihat ‘Umar menangis kemudian bertanya, “Apa yang engkau tangisi wahai ‘Umar?”

‘Umar menjawab, “Sesungguhnya bangsa Persia dan Roma diberikan nikmat dengan nikmat dunia yang sangat banyak, sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?”

Nabi pun berkata, “Wahai ‘Umar, sesungguhnya mereka adalah kaum yang Allah segerakan kenikmatan di kehidupan dunia mereka.”

Di dalam hadits ini menunjukkan  bahwa orang-orang kafir disegerakan nikmatnya oleh Allah di dunia, dan boleh jadi itu adalah istidraj  (Nikmat yang Allah berikan kepada pelaku maksiat dengan tujuan menipu mereka, agar mereka semakin tenggelam dalam maksiatnya ) dari Allah. Namun apabila mereka mati kelak, sungguh adzab yang Allah berikan sangatlah pedih. Dan adzab itu semakin bertambah tatkala mereka terus berada di dalam kedurhakaan kepada Allah ta’ala.

Dalam hadits diatas dapat disimpulkan kalau dunia ini gak ada nilainya sama sekali dihadapan Allah SWT bahkan sehelai sayap nyamuk pun. sehingga orang kafir yang berbuat baik didunia maka akan dibalas langsung oleh Allah didunia karena di akhirat mereka tak dapat apa2 kecuali siksaan makanya kita jangan heran dan bertanya lagi kenapa kafir kebanyakan kaya. Jawabannya jelas mereka disegerakan pahalanya didunia ini oleh Allah. Baik itu berupa keluarga yang sehat harmonis, kekayaan yang melimpah, emas perhiasan, istri cantik, kendaraan mewah dan sebagainya hingga mereka sangat ketakutan akan kematian takut meninggalkan kebahagiaan mereka didunia ini.

Janganlah iri janganlah kecil hati sebagai kaum muslimin karena kehidupan sebenarnya dan balasan kita adalah di akhirat surga yang kekal jauhi kemaksiatan tetap lah dalam jalan kebaikan yang diridhai Nya. 

Wallahu'alam



Kamis, 07 Oktober 2021

Azab Bagi Yang Tidak Menunaikan Zakat



Rasulullah saw bersabda:


“Barang siapa diberi harta oleh Allah lalu dia tidak menunaikan zakatnya, pada hari Kiamat hartanya akan dirupakan menjadi ular berbisa dengan dua bintik hitam di atas matanya. Pada hari Kiamat ular itu akan dipikulkan kepadanya. Ular itu pun akan membelit rahangnya dan berkata, ‘Aku hartamu, aku timbunan hartamu.”


Kemudian beliau membaca ayat, “Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS.Ali-Imran, 3:180).

Dan segala puja dan puji hanya kepada Allah Ta’ala, yang telah mengajarkan para hamba-Nya baca tulis dengan perantara qalam. (fajarcoid)

Rabu, 06 Oktober 2021

Download Ebook Mengenal Kehidupan Akhirat Surga dan Neraka PDF



 Mukadimah

 Iman Kepada hari akhir atau hari kiamat adalah rukun iman ke 6, setiap muslim tentu wajib mengimani, jika ingkar tentu kafir. Ebook ini menyajikan kepada anda tentang gambaran singkat surga dan neraka kepada anda. Iman kepada hari akhir merupakan didalamnya keimanan terhadap kehidupan kekal setelah mati yaitu antara surga atau neraka. Sesungguhnya manusia sudah memilih sejak dia lahir antara surga atau neraka hanya saja mereka tak menyadari, karena itu perbuatannya sehari hari adalah cerminan dia mengharap surga atau neraka.

 DOWNLOAD EBOOK

Selasa, 05 Oktober 2021

Perbedaan Ciri Penghuni Surga dan Neraka Waktu Di Dunia



Imam Al-Qurthubi menulis dalam kitabnya At-Tadzkirah, bahwa Ibnu Wahab berkata: Saya telah mendengar Ibnu Zaid berkata,“Allah telah mensifati penghuni surga selagi di dunia, (ialah orang yang memiliki) rasa takut, sedih, suka menangis dan khawatir (akan diadzab). Oleh karenanya, Allah memberi ganti kepada mereka berupa kenikmatan dan kegembiraan di akhirat.” Lalu Ibnu Zaid membacakan firman Allah Azza wa Jalla;

“Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami, merasa khawatir (akan diadzab).
(QS. At-Thur: 26).

Dia katakan pula, “Dan Allah mensifati penghuni neraka selagi di dunia, (ialah orang yang) bergembira, tertawa dan suka bersenang-senang. Dia berfirman:


“Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia yakin, bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Rabbnya) (bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Rabbnya selalu melihatnya.” (QS. Al-Insyiqaq: 13-15).

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, di atas telah disebutkan sifat-sifat penghuni neraka secara lebih lengkap. Maka, tidak perlu diulangi lagi di sini.Walhamdulillahi wahda.

sumber : At-Tadzkirah Imam Al-Qurthubi, Jilid 2. Hal, 151.

Rabu, 15 September 2021

Era Digital Mari Kita Berlomba Mencari Amal Jariyah Sebarkan Ebook Islam Dan Artikel Islam

 

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

 

Alhamdulillah, Segala Puji hanya milik Allah SWT dan semoga limpahan rahmat-Nya, Shalawat serta Salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung dan Rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW berserta keluarganya, kerabatnya, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman, amiien

 Dalam suatu hadits Rasulullah saw pernah bersabda ;

 “ Menuntut ilmu (khususnya ilmu agama) wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah).

Oleh karena itu hokum menuntut ilmu agama adalah fardhu ‘ain. Karena ilmu agama adalah faktor utama yang bisa menyelamatkan dari kehidupan dunia dan akhirat. Orang yang meremehkan ilmu agama dan cenderung kepada sibuk terhadap masalah duniawiyahnya maka biasanya orang tersebut akan merasakan kesempitan hidup meskipun tempat tinggalnya luas dan sedikit sekali kebahagiaan didapatkan meskipun banyak harta dan banyak anak. Banyak sekali diantara kita yang berbangga dengan jumlahnya harta dan banyaknya anak. Padahal jika harta dan anak yang diamanahkan Allah kepada kita bisa menjadi sebab kebinasaan kita dan justru mempersulit diri kita sendiri jika semua itu tidak diarahkan dengan ilmu agama. Oleh karena itu ilmu adalah termasuk faktor utama kebahagiaan dunia dan akhirat. Keutamaan menuntut dan mengajarkan ilmu agama itu sangat besar bahkan lebih utama daripada ibadah sholat sunnah seribu roka’at. Dalam suatu hadits Rasulullah saw menasehati Abu Dzar ra.

 

“Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at.” (HR. Ibnu Majah)

 Oleh karena besarnya manfaat dan pahala menuntut ilmu maka tidak boleh kita menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak berguna, karena kita sadari kehidupan dunia ini singkat sekali. Jika kita merasa masih muda kemudian menunda waktu kita untuk mencari ilmu maka seperti nasehat ulama “barangsiapa tidak merasakan pahitnya mencari ilmu dimasa muda maka dia akan merasakan pahitnya kebodohan dan kesulitan hidup dimasa tua”.

 

Berangkat dari sini marilah kita bersama-sama membangun islam ini dengan semarak belajar dan mengajar ilmu agama penerang kehidupan ini. Khususnya kami menghimbau kepada generasi muda khususnya dan kepada kaum muslimin umumnya, dengan ini marilah kita mulai membangun agama ini dengan semaraknya kegiatan belajar ilmu agama. Karena kita sadari terpuruknya umat islam hari ini adalah karena jauhnya generasi muda dari al-Qur’an dan majelis ilmu agama.

 

Kebodohan umat islam hari ini adalah karena kemalasan generasi muda yang enggan untuk belajar dan kebanyakan mereka lebih memilih hura-hura yang tidak berguna. Padahal jika kita mau menengok beberapa abad yang lalu pada saat umat islam ini masih jaya faktor terbesarnya tidak lain adalah karena kaum muda saat itu adalah bersemangat dan menyemarakan kegiatan mengaji dan belajar ilmu agama. Jika kita mau menengok sejarah imam-imam ahli hadits seperti Imam Malik, Imam Syafi’I, Imam Bukhordi, Imam Muslim, Imam Hanafi dan lainnya, ternyata kebanyakan mereka telah hafal al-Qur’an diusia anak-anak dan telah menjadi seorang ahli penulis kitab hadits ketika berusia masih muda.

 

Salah jika kita beranggapan bahwa mereka menjadi ahli hadits ketika usia sudah tua, justru ketika dari kecil hingga dewasa mereka menggadaikan seluruh waktu hidupnya untuk berjihad dijalan Allah dengan menuntut dan menyebarkan ilmu-ilmu agama. Merekalah panutan generasi muda yang sebenarnya. Bukan para artis penghibur dan bintang sinetron yang jadi idolanya. Karena salah idola akan menjadikan salah berpikir kemudian salah juga dalam perbuatan. Maka generasi muslim adalah generasi yang mempunyai idola / teladan yang baik.

 

Ilmu sangat berbeda dengan harta. Ilmu akan menjaga hidup kita, sedangkan harta kita yang menjaganya. Selain itu ilmu bila diberikan dan disebarkan akan berkembang semakin banyak sedangkan harta bila diberikan akan habis juga. Selain itu keutamaan ilmu adalah merupakan amal yang tidak akan terputus hingga kiamat tiba meskipun pemiliknya telah meninggal namun pahalanya akan terus mengallir. Dalam hadits Sahih riwayat Imam Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda

“Jika manusia telah meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga macam :
- Sedekah jariyah (yang tahan lama).
- Ilmu yang bermanfaat (yang diajarkan dan disebarluaskan).
- Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)

 

Poin pertama adalah sedekah jariyah semacam wakaf tanah untuk pembangunan masjid, pesantren, yayasan yatim piatu dll. Poin pertama ini sesungguhnya hanya orang berharta saja yang bisa melakukan amalan jariyah sebagai investasi akhirat. Tetapi bagi kita yang tidak mampu untuk melakukannya karena keterbatasan kemampuan harta kita maka poin kedua dan ketiga adalah amalan yang bisa kita lakukan jika kita menginginkan pahala yang tak terputus sampai hari kiamat. Karena poin kedua adalah kaitannya dengan mengajarkan ilmu agama dan poin ketiga adalah tidak mungkin kita mempunyai anak shaleh jika sejak kecil anak kita tidak diajari ilmu agama. Oleh karena itu Ilmu agama yang dikaji, diamalkan dan disebar luaskan adalah investasi akhirat yang bisa dilakukan siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

 

Berangkat dari hal itu maka kami hanya mampu berupaya kecil-kecilan untuk menyemarakan dakwah islam dengan cara membuat e-book islam yang sederhana ini supaya dikaji, diamalkan dan disebar luaskan oleh kaum muslimin dimanapun kita berada. Jaman sekarang ini harga kertas cetak semakin naik otomatis harga buku semakin mahal selain itu penyebaran ilmu lewat buku cetak relative lebih sempit dan mengingat butuh biaya yang besar sekali untuk menyebarkannya belum lagi tranportnya. Jika kita mau menghitung secara gamblang misalnya harga 1 buku sebesar Rp. 35.000 kemudian akan dibagikan kepada 1.000 orang. Bayangkan baru 1000 buku sudah memakan biaya 35.000X1000 = Rp. 35.000.000,- belum ditambah biaya transportasi dan operasionalnya. Tentu saja bagi kita yang tidak mampu soal biaya tidak akan mampu untuk melakukan amal jariyah ini.

 

Mengingat jaman sekarang telah ada internet maka Allah SWT telah banyak memberikan kemudahan kepada kita dalam penyebaran ilmu agama. Lewat fasilitas program E-book (buku elektronik) maka siapa saja diseluruh dunia ini yang terhubung dengan internet bisa menikmati layanan program e-book dan tidak terbatas biaya, ruang dan waktu. Dengan kemudahan ini maka sepatutnya kita bersyukur. Kemudian marilah kita kaji ilmu dan diamalkan kemudian disebarkan lewat link-link diinternet agar semua kalangan umat islam dan seluruh dunia umumnya bisa mengkaji ilmu agama yang merupakan jalan kebahagiaan dunia dan akhirat, amiien

 

Sekian sekelumit pendahuluan kata dari kami, kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.