Rabu, 29 Desember 2021

Waspadalah Dengan Modus Penipuan Model Segitiga Baik Jual Beli Hp, Rumah, Mobil & Motor

penipuan model segitiga hp / iphone :


bagi yang belum paham model segitiga disini saya akan menjelaskan singkat apa itu model segitiga, penipu adalah pihak ketiga seolah olah makelar, tapi dia ngaku penjual ngaku juga sebagai pembeli, mencari korban atau buyer serius, 

mempertemukan mereka dilokasi penjual asli, sebelumnya penipu pasti akan minta foto foto detil barang baik nota pembelian bahkan sampai minta foto ktp, jika penjual mau saja dimintai ktp , lalu ktp akan disalah gunakan penipu buat cari mangsa. 


setelah itu mempengaruhi penjual supaya ngaku sebagai adik / kakak/ anak dari penipu, dan penipu menyuruh pembeli tf ke rekening penipu, dan berkata ke penjual asli urusan pembayaran lunas sama si penipu, biarkanlah pembeli tf ke penipu sebagian katanya. 


sebenarnya model modus lama, sama dengan modus jual beli rumah sudah banyak korban tapi kali ini kami memang terjebak dalam perangkap karena penjual tidak kompromi dengan pembeli malah pro dengan penipunya, intinya saya sudah lapor polisi, disini saya berniat baik cuma berbagi info saja hati hati model pembayaran tranfer bank paling aman tunai dah gitu aja, mau tanggapan anda positif atau negatif terserah pemirsa, komenan anda cerminan kedewasaan sikap anda :


Kronologi

====================================================

1. penipu pertama tama dia cari iklan di olx iphone post ulang di fb marketplace


2. lalu penipu hubungi penjual asli lalu minta foto ktp, foto nota, foto hp semua lengkap, dia bilang mau beli harga segitu tanpa nawar (penjual minta 21 juta) emang ga ngotak harganya setara baru, makanya penjual langsung tertarik dan kasih semua foto dan lokasi yang diminta, untuk dijadikan bahan menipu


3. si penipu lalu pasang iklan di fb cari mangsa dgn harga yang lebih murah dikit biar ga curiga, pasaran 15-16 dijual 14 jt, kalau terlalu murah malah jadi curiga bukan calon pembeli?? 


pintar juga kuliah dimana sih para penipu ini?? apakah dari Universitas Penipuan Nusantara?


4. calon pembeli lalu hubungi akun penipu untuk ketemuan lalu penipu kirim lokasi dan foto2 serta nota bahkan foto  ktp hasil minta dari penjual asli, lalu pembeli serius ga curiga lalu otw menuju lokasi.


5. setelah tawar menawar lalu harga deal,  penipu minta ketemuan dilokasi penjual, dia share lokasi hasil minta dari penjual asli, 


6. setelah ketemuan dengan penjual asli, penipu sebelumnya menseting penjual supaya ngakunya kakak atau adiknya biar pembeli ga curiga, si penipu juga bilang si pembeli mau transfer sejumlah uang dulu ke penipu sisanya di kredit, sipenipu bilang ke penjual kalau dia adalah teman kerja pembeli, mau buat kejutan mbak, soalnya dia rekan kerja saya jadi tolong kerjasamanya gitu kata penipunya. 


mantap ya kata2nya bilang mau bikin kejutan  bilangnya,  kejutan tipuan kali ya maksutnya


7. apesnya penjual manut saja karena polosnya seperti dihiptonis dan mau saja ngaku sebagai adik penipu dan iming iming pembayaran lunas urusan sama penipu manut aja, akibatnya kami pembeli akhirnya tanpa ragu transfer ke penipu yang ngakunya kakak penjual asli


9. setelah pembeli transfer sejumlah uang ke rekening penipu dan disini musibah datang, setelah dapat uangnya semua nomor penjual dan pembeli diblokir dan pembeli kaget panik marah2 sama penjual ini penipuan ya mbak apakah kalian kong kali kong kata kami ?! 


10. lalu tiba-tiba penjual juga ngotot berkata saya gatau si penipu siapa! jangan marah2 dong saya taunya itu temen kerja kamu..!!, beda perkataannya sama awal tadi pas belum kami tf, penjual ngakunya adik penipu, penjual mau saja diajak berbohong ahirnya membuat pembeli terjerumus lebih jauh. dosa berbohong akan menghasilkan musibah tak terduga. sebagai penjual WAJIB JUJUR JIKA JUALAN INGIN BERKAH.

itulah cerita nyata saya, memang sulit lolos dari jebakan seperti ini karena penjual udah kena pengaruh sama penipu dan manut saja seperti disetir dari jarak jauh.

MENGINGATKAN : TRANSAKSI JUAL BELI DENGAN ORANG GA KENAL WALAU KETEMUAN PALING AMAN PAKAI UANG TUNAI 

Jika terpaksa harus TF langsung harus ada perjanjian jual beli jika nominal lebih dari 5 juta rupiah. 

Minimal minta kartu KTP dan no rekening sama dengan nomor ktp penjual baru kita transfer, Jika penjual bilang ktp hilang ga usah diteruskan, tarik uang di atm bayar langsung, kemungkinan tertipu kecil daripada asal tf tidak tahu rekening siapa dan dimana orangnya tidak jelas ktpnya.

waspadalah dengan nama pemilik rekening :

 nama rekening : ade setiawan, 

BRI nomor rekening 0401010 02035566

kemungkinan juga rekening ini udah diblokir polisi karena saya udah lapor akan tetapi penipu masih akan mencari korban baru dia akan sewa rekening orang lagi untuk mengulang perbuatannya. Kalau diblokir bank juga lapor polisi ttep percuma gabakal balik uang sudah dikuras sebelumnya dipindah ke rek dia yang lain.

Kemungkinan kembali amat kecil tapi masih bersyukur kita hanya segitu yang lain banyak yang ratusan juta sampai miliaran hilang tak kembali. Pelajaran dan pengalaman amat mahal dan berharga. 

Mutiara Nasehat : Sibuk Mengejar Materi, Hingga Lupa Bahagia dan Menghibur Diri

 "Hidup ini perlu dinikmati dan disyukuri, bukan terlalu sibuk mengejar materi.

 menuruti sifat tamak dan rakus sampe kapanpun takkan pernah selesai kecuali masuk liang kubur, 

Terlalu keras mengejar harta dengan menghalalkan segala cara demi cepat kaya bukan malah cepat kaya tapi cepat bangkrut,

 carilah hobi carilah kesibukan dan hiburan yang sejenak, jalan jalan ataupun wisata alam bebas.

 melupakan dari perburuan materi sejenak, supaya lihat alam ini luas kekuasaan Allah sangat luas dan menakjubkan, wisata sambil bertafakur dan tidak lupa bersyukur.

agar kelak sebelum hampir mati kau tidak berkata terlalu sibuk mengejar dunia tidak ada kesempatan melihat tanda kebesaran Allah malah mati duluan, kerugian yang sgt besar.

Itulah akibat sibuk mengejar materi, hingga lupa menghibur diri, sampai kadang menjadi gila tidak disadari"

(Ashabul Muslimin)

Kisah : Azab Bagi penimbun masker, bukan untung malah rugi miliaran.

Mukadimah Hadits

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menimbun bahan makanan (dan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan) bagi kaum Muslim, maka Allah akan menimpakan penyakit lepra dan kebangkrutan ke atasnya. “ (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan Hakim).

Menuruti kerakusan manusia takkan ada selesainya, sampai masuk liang kubur baru selesai sudah permainan mereka. Mari kita simak dulu kisah nyatanya

Berita 

Stok masker dikabarkan telah kembali normal. Kabar gembira itu beredar di media sosial seusai salah seorang warganet bernama @ferdiriva mencuit tentang harga masker yang tak lagi mahal. "Sudah banyak masker sekarang dan enggak mahal lagi. Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu," tulis @ferdirivia lewat Twitter.

Tak hanya itu, warganet yang merespon cuitan tersebut juga melaporkan fenomena masker murah di berbagai daerah, salah satunya seperti diungkapkan oleh @RifkysuryaJ.

"Bekasi udah berserakan cuma Rp 9 ribuan isi lima," tulisnya.

"Aku abis beli juga Rp 9.900,- di Indomaret," kata @novembergurll.
Harga masker diduga sudah kembali normal (Twitter).
Harga masker diduga sudah kembali normal (Twitter).

"Baca ini langsung ke Indomaret, di Gandaria juga udah nih. Ada Redoxon pula yang kemarin susah dicari," tulis @ceulil.

Bahkan, salah seorang warganet mengatakan jika orang yang ia kenal menderita kerugian sebesar Rp 15 miliar akibat menyetok (menimbun) masker, hand sanitizer, dan thermometer gun.

"Supply udah kembali normal ya. Temen gue yang kemarin nyetok masker, hand sanitizer, thermogun cerita rugi 15M gara-gara stok sekarang mandek, mau jual mahal enggak laku, jual murah juga rugi," tulis @renaldypjs.

"Kemarin orang rumah sempet cerita, yang punya toko ***muka, udah mulai ngitung-ngitung rugi sampai 11M katanya, ada temen-temen yang udah infrared termometer juga pada rugi, udah turun drastis harganya," tulis @oktalinee.

Hikmah Pelajaran

Sifat tamak dan rakus memang sebenarnya sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, niat nya untung besar modar puluhan miliar untung miliaran juga, tapi tidak semudah itu kehidupan dunia ini hanya sebuah permainan belaka, percuma anda menimbun barang itu malah akan menjadi azab diakhirat kelak, dan didunia diberi ganjaran berupa kerugian besar besaran, sudah rugi dunia dan diakhirat.

Alangkah baiknya ketika kebanyakan orang sedang membutuhkan dijual murah saja untung ga seberapa yang penting berkah, atau sedekahkan bagi bagi masker gratis, itu akan menyuburkan rejeki anda.

Menimbun Barang Dosa Besar

Hadits diatas tidak juga berlaku bagi menimbun bahan makanan seperti beras tapi juga menimbun barang yang sangat dibutuhkan orang saat ini, semisal masker, gas 3 kg, garam dll

Akhirnya benar saja yang terjadi seperti hadits diatas , penimbun bukan untung malah rugi belasan miliar.

Sesungguhnya kekayaan adalah titipan, rejeki yang kita dapat sesungguhnya adalah yang kita makan dan kita sedekahkan, yang lainnya akan kita tinggalkan potensi buruknya malah dijadikan rebutan anak cucu malah menjadikan siksaan dikubur.


Kenapa Manusia Terlalu Rakus

Tabiat manusia sangat berbeda dengan hewan, serakus rakusnya hewan masih rakus manusia. Kenapa bisa begitu? manusia walau tidak rakus makanan tapi dia rakus harta seakan harta bisa mengekalkannya, padahal justru akan menyengsarakannya, belajarlah dari kisah qarun harta malah membuat dia binasa karena terlalu sombong dan tidak mau bersedekah kepada yang membutuhkan. Kita cari harta mati matian hari ini, seakan akan kita akan hidup selamanya dibumi, padahal hidup ini singkat sampai lupa ibadah lupa sedekah menjadi congkak dan kikir akhirnya bangkrut dunia akhirat. 

sebagai gambaran, cobalah anda hitung misal kita hidup 60 tahun kedepan kebutuhan makan misal sehari paling mepet 30 ribu estimasi sekali makan paling tidak 50 ribu sehari buat makan saja, beras 10 ribu (1 kg) , sayuran 10 ribu, lauk pauk 20 ribu, minuman teh / kopi/susu sachet 10 ribu. itu hitungan saya bahkan bisa lebih ngirit lagi, tergantung pola makan dan kebutuhan belanja, misal pagi cukup nasi dan telur goreng, siang tempe goreng malam nasi sayur dan kerupuk. bisa saja cuma 30 ribu sehari cukup. Mungkin malah bisa lebih irit karena diindonesia banyak juga yang tak punya gaji tetap mereka uang 20 ribu cukup buat makan sehari hari. Meski takkan semewah jenis makanan orang kaya, nasi sambal sayur krupuk yang penting buat isi perut. Dan yang penting halal.

Nah kita ambil standar aja, uang makan keluarga 50 ribu seharu cukuk kemudian sebulan tanpa bekerja punya uang 50ribu x30 hari = 1,5 juta anda masih bisa makan enak. Ngapain rakus cari duit, ngapain menimbun2 masker kalau bukan dapat duit malah hilang duit?? bukan saya mengajak pemirsa menganggur ini hanya untuk gambaran saja. Bekerjalah yang halal biar yang keluarga kita makan berkah itu saja saran penulis. 

Kita hitunglah, makan sehari 50.000 x 365 hari = 18.250.000 atau 18 juta anda bisa hidup selama setahun tanpa bekerja anda sekeluarga masih bisa makan minum hidup normal. kemudian kita hitung 10 tahun kebutuhan makan maka cukup uang 180 juta anda dan keluarga masih bisa makan selama 10 tahun kedepan tanpa bekerja. Tapi jika menuruti hawa nafsu dan kebutuhan kemewahan tidak akan ada habisnya mau triliunan juga ga akan ada puasnya menuruti permainan dunia. Kebutuhan barang mewah tak ada habisnya, apalagi konglomerat tingkat atas malah berlomba membeli jam tangan mewah, sepatu mewah, tas mewah, handphone mewah seharga puluhan juta dll memang bukan lagi kebutuhan tapi sudah mencapai gaya hidup.

Mempunyai kekayaan miliaran kemudian berlomba memperbanyak lagi tapi dengan cara yang curang seperti menimbun itu tadi namanya kerakusan manusia, Jatah makan 50.000 sehari bisa makan enak. saya rasa cukup sekali cuma buat makan dan minum satu keluarga. Itulah porsi rejeki kita didunia, sisanya akan kita tinggalkan selamanya, terlalu rakus duniawi bukan untung yang didapat malah kerugian amat besar. Itu azab didunia belum lagi di akhirat, naduzubillah



Minggu, 26 Desember 2021

Kisah Sa'ad Sulami, Didunia Ditolak Semua Wanita, Di Akhirat Jadi Rebutan Bidadari.



Dikisahkan sahabat nabi saw yaitu Saad as-Sulami memiliki kulit yang tersangat hitam, lebih hitam dari Bilal ibn Rabah. Masuk Islam ketika berusia 31 tahun. Saad as-Sulami ingin menikah, namun selalu ditolak pinangannya kerana kekurangan dari segi rupa yang hitam.Rasulullah SAW menyuruh Saad as-Sulami meminang seorang perempuan yang merupakan perempuan paling cantik, Atikah binti Amr, namun Saad enggan kerana rasa kecewa dengan penolakan pinangan sebelum ini, dan takut ditolak lagi. Hanya setelah Rasulullah memberi jaminan, barulah Saad berani pergi melamar.


Setelah sampai dirumah atiqah, Saad menyatakan maksudnya membuat bapak perempuan itu terdiam seketika. Disebabkan kaget reflek bapak atiqah mengusir sa'ad dari rumahnya. Saad mengadap kembali Rasulullah dengan sedih. Perempuan yang dipinang itu keluar dan bertanya kenapa ayahnya menolak pinangan tersebut, kerana lelaki itu adalah pilihan Rasulullah, jangan menolak perintah rasul nanti terkena laknat Allah dan rasulNya kata atiqah.


Maka, segera si bapak ini berlari menemui Rasulullah dan memohon maaf karena menolak pinangan Sa'ad sebelum itu dan menyatakan persetujuaannya di atas pinangan tersebut. Ditanya Rasulullah kepada Saad, adakah kau mempunyai harta untuk menikah? Maka jawab Saad tidak ada, lalu Rasulullah menyuruh beliau menemui Abdul Rahman bin Auf dan meminta 20 dinar, menemui Abu Bakar dan meminta 10 dinar dan Saidina Ali berjumlah 10 dinar.


Setelah menemui ketiga sahabat tersebut, Abdul Rahman b. Auf telah memberikan 40 dinar, kemudian Saidina Abu Bakar dan Saidina Ali memberikan masing2 20 dinar . Saad telah mempunyai 80 dinar untuk pernikahannya. Rasulullah menyuruh Saad menggunakan 40 dinar untuk pernikahannya dan 40 dinar lagi untuk persiapan selepas pernikahan iatu peralatan memasak dan sebagainya, Saad as-Sulami pergi ke pasar bagi tujuan membeli peralatan-peralatan tersebut. Sedang beliau memilih milih untuk membeli barang-barang, terdengar seruan untuk berjihad ke medan peperangan, wahai tentara Allah naiklah kekuda kuda kalian!!. Maka secara tiba-tiba, terlupalah Saad akan tujuannya yang asal untuk menikah, terlupakan perempuan cantik itu dan pernikahannya dan kemudian membeli uang mahar itu untuk membeli kuda, pedang dan baju perisai untuk mengikuti seruan jihad itu.


Ketika sampai di tempat berkumpulnya mereka untuk berjihad, Saad pergi ke depan sekali dan tidak dikenali karena menutup seluruh muka dan tubuhnya seperti ksatria atau pendekar. Para sahabat berbisik-bisik kagum dengan kegagahan beliau dan menganggap mungkin orang Yaman yang turut serta berjuang bersama-sama mereka. Dengan gagah berani sa'ad menyerang dibarisan depan, semuga sahabat kagum melihatnya siapakah gerangan pahlawan kita ini. Dalam peperangan itu, kuda yang dinaiki Saad terkena anak panah hingga jatuh dan Saad serta-merta bangun dan menyinsing lengannya. Ketika inilah sahabat mengenali sa'ad dari warna kulit beliau itu.


Kemudian sesaat setelah itu, Ketika semua tentara sedang sibuk berperang, mendadak pasukan Islam berteriak, “Sa’ad gugur!”. Mendengar hal itu, Rosulullah langsung keluar dan berjalan ke arah Sa’ad. Beliau meletakkan kepala Sa’ad ke atas pangkuannya sembari membersihkan pasir yang menempel ke wajahnya. Lalu bersabda “Alangkah harumnya aroma tubuhmu. Betapa dicintainya kau oleh Allah dan Rosulmu.” Beliau menangis, lalu tertawa, lantas memalingkan wajahnya dan bersabda kembali, “ia telah sampai di telaga (khaudh), demi Tuhan pemelihara ka’bah.”

Abu Lubabah lantas bertanya, “Telaga apakah itu Ya Rosul?”

“Telaga yang luasnya antara Sana’a sampai Basrah. Bagian tepinya dihiasi mutiara dan permata. Sementara airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barang siapa yang meminumnya barang seteguk, maka dia tidak akan merasa haus selamanya.”Abu Lubabah bertanya lagi, “Ya Nabi, lalu apa yang menyebabkan Engkau menangis, lalu tertawa, setelah itu memalingkan wajah?” Rosulullah menjawab, “Aku menangis karena rindu kepada Sa’ad. Aku tertawa karena merasa bahagia melihat kemuliah Sa’ad di sisi Allah. Dan kupalingkan wajahku karena kulihat bidadari-bidadari yang menjadi istrinya berebut mendekatinya hingga terlihat betisnya. Aku berpaling dari mereka lantaran malu.”


Setelah itu Nabi memerintahkan para sahabat untuk mengambil pedang,kuda,dan apa saja yang dibawa Sa’ad. Lalu beliau bersabda, “Allah telah menikahkan  Sa’ad dengan wanita yang lebih baik daripada putri kalian.” Lalu Rasulullah juga berkata, "di saat kematian Saad, bergetar Arsy Allah dan menangis para malaikat di langit dan di bumi". 


Saad as-Sulami dimuliakan oleh Allah di saat kematiannya, kisah hidupnya yang singkat belum lama memeluk islam lalu syahid. menengok kisah sa'ad yang gagah berani demi tegaknya agama, kita sebagai pemuda pemudi islam yang dilahirkan dalam keadaan islam Tetapi apakah kita yang ketika meninggal akan dimuliakan oleh Allah di saat kematian kita? Kita yang lebih memilih duniawi dan mengabaikan dunia jangan terlalu berharap surga dan bidadarinya. 

Sa'ad adalah contoh mukmin yang beruntung, dia ketika mendengar seruan jihad dan berjuang dijalan Allah langsung lupa tujuan duniawinya padahal kalau dia mengabaikannya seruan jihad dia segera akan punya istri cantik didunia. Tapi sa'ad lebih ikhlas membela agamanya daripada duniawinya. Dia menjual mahar untuk dibelikan baju perang dan kuda perang perlengkapannya, lalu syahid dijalan Allah SWT. 


Berbahagialah kamu wahai Sa'ad, jenazahmu menjadi rebutan Bidadari Syurga. Didunia kamu ditolak semua wanita di akhirat kamu jadi rebutan bidadari surga :)

wahai pemburu duniawi ,semua usahamu akan segera kau dapatkan didunia tapi akhiratmu belum tentu selamat

wahai pemburu akhirat kebutuhan duniamu mungkin sedikit terhalang (kurang tercukupi) tapi di akhirat Allah akan memberikan semuanya.


dari berbagai sumber

Kamis, 23 Desember 2021

Download Ebook Astronomi : Galaksi, Kuasar, Pulsar dan Bintang Hantu



Mengenal Galaksi Quasar dan Pulsar merupakan ebook seri astronomi dari ilmu pengetahuan populer jilid 1 silah kan download ebook dibawah ini :

 DOWNLOAD EBOOK

Senin, 20 Desember 2021

Download Ebook Mengenal Tata Surya, Bintang Dan Galaksi

 


Buku ini adalah seri astronomi yang kami kutip dari ilmu pengetahuan populer jilid 1

DOWNLOAD


MIRROR LINK

Rabu, 15 Desember 2021

Download Ebook Teori Pembentukan Jagad Raya dan Rasi Bintang Pdf




 Buku ini berisi tentang teori pembentukan jagad raya dan pembahasan tentang rasi bintang yang kami kutip dari ilmu pengetahuan populer jilid 1, kami scan dalam bentuk pdf untuk memudahkan membaca untuk download bisa klik dibawah ini :


DOWNLOAD EBOOK PDF

Senin, 13 Desember 2021

Download Ebook Ibnul Qoyyim - Menyelamatkan Hati Dari Tipu Daya Setan pdf

 



Hati adalah raja yang memiliki kewenangan mutlak mengatur, mengeluarkan instruksi, dan menggunakan seluruh organ tubuh manusia. Seluruh organ tunduk kepada kekuasaannya. Maka, hati merupakan kunci keistiqomahan maupun penyimpangan organ Semua organ melaksanakan perintah hati dan menerima pemberiannya. Suatu perbuatan terlaksana dengan benar hanya apabila terbit dari kehendak hati. Hati adalah penanggung jawab seluruh organ, karena “ Setiap pemimpin adalah penanggung jawab bagi rakyatnya. ” Tak heran, setan senantiasa berusaha merusak hati manusia, memikatnya dengan pesona syahwat, menghias sifat dan perbuatan jahat yang menghalangi dari jalan kebenaran, menawarkan kepadanya sarana-sarana kesesatan, dan memasang perangkap yang menjebaknya atau setidaknya menghambat perjalanannya menuju Allah. Maka, menyelamatkan hati agar tetap terawat, sehat dan lurus menjadi fokus perhatian para penempuh jalan menuju Allah. Menyelamatkan hati agar terhindar dari penyakit dan mengobatinya jika telah tertimpa penyakit, merupakan langkah paling penting yang dilakukan oleh para ahli ibadah. Buku di tangan Anda ini merupakan salah satu karya fenomenal ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang menjelaskan seluk-beluk hati sekaligus berbagai macam tipu daya setan yang membahayakan keselamatannya. Buku ini merupakan referensi penting bagi siapa yang ingin menyelamatkan hatinya. Juga bagi mereka yang ingin mengetahui beragam tipu daya setan yang sangat membahayakan.

Kamis, 18 November 2021

Mutiara Nasehat : Masalah Takkan Selesai Hanya Dipikirkan

 "kalian berpikir aku selalu ceria tidak ada masalah, kalian salah besar aku sama saja dengan kalian hanya saja aku tidak menceritakannya, aku tak mau mati muda karena terlalu banyak berpikir, karena masalah takkan selesai dengan pikiran tapi masalah akan selesai dengan tangan (tindakan)".

~ Anonim


"Menjalankan hobi sehari akan membantumu sejenak melupakan masalah"

~ Anonim


"Terlalu banyak berpikir lalu tidak kuat bisa jadi strees bahkan gila, karena otak tidak dirancang untuk membawa beban masalah, hanya dilatih untuk membantu tangan menyelesaikan masalah"

(Ashabul Muslimin)


"Kau tak perlu memaksakan diri seperti mereka, kau hanya perlu terus berusaha tak peduli seberapa hasilnya karena rejeki sudah ada yang mengatur, kebahagiaan itu banyak bersyukur bukan banyak harta tapi selalu kurang".

(Ashabul muslimin)

Kamis, 11 November 2021

Bagaimana Hukum Menjual Anjing dan Kucing?




hadits dari Imam Bukhari Rahimahullah meriwayatkan, dari Abu Masud al-Anshari, bahwa Rasulullah Shalallahualaiwassalam melarang uang hasil dari penjualan anjing, bayaran pelacur, dan bayaran dukun.” (HR Bukhari, No. 2237).

Kemudian Rasulullah saw juga bersabda:

“Sejelek-jelek penghasilan adalah upah pelacur, hasil penjualan anjing dan penghasilan tukang bekam.” (HR. Muslim dalam Bab Haramnya Hasil Penjualan Anjing, upah perdukunan, upah pelacur, penjualan kucing).

Dari Syu’bah, dia berkata: Aun bin Abi Juhaifah telah mengabarkan kepadaku, dia berkata, “Aku melihat bapakku membeli seorang tukang bekam lalu menyuruh alat bekamnya dihancurkan. Aku bertanya kepadanya mengenai hal itu, maka dia berkata;

“‘Sesungguhnya Rasulullah saw melarang (mengambil) harga darah, harga anjing, hasil usaha budak wanita, dan melaknat wanita yang ditato dan yang meminta ditato, pemakan riba dan yang memberi orang lain untuk memakannya, serta melaknat pembuat gambar.” (HR Bukhari, No. 2238).

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah, mengatakan, hukum pertama adalah tentang harga anjing. Makna lahiriah larangan tersebut adalah haram menjualnya. Hal ini berlaku secara umum; baik anjing yang terlatih atau yang tidak terlatih, baik anjing yang boleh dipelihara maupun yang tidak boleh dipelihara. Sebagai konsekwensi logisnya, tidak ada ganti rugi bagi orang yang membinasakannya. Seperti itulah pendapat jumhur ulama.[1]

Abu Dawud meriwayatkan, dari hadits Ibnu Abbas, dari Nabi saw, melarang (mengambil) harga anjing, dan beliau bersabda: “Apabila seseorang datang meminta harga anjing, maka penuhilah telapak tangannya dengan tanah.” Sanad riwayat ini shahih.

Abu Dawud meriwayatkan pula dengan sanad yang hasan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, “Tidak halal harga anjing, upah tukang tenun dan mahar pezina.” Sebab illat larangan menjual anjing menurut ulama mazhab Syafii adalah karena secara mutlak anjing itu najis, dan ini tidak terkecuali baik anjing yang terlatih dan yang lainnya.[2]

Adapun hadits dari Jabir, dia berkata, “Rasulullah melarang harga anjing kecuali anjing pemburu.” Hadits ini diriwayatkan oleh An-Nasai dengan sanad yang dinukil para perawih yang tsiqah (terpercaya), hanya saja menurut Al-Asqalani, keotentikannya diragukan.[3]

Berdasarkan hadits-hadits yang telah dipaparkan, maka hukum jual belu anjing adalah haram. Uangnya adalah haram. Demikian juga tentang upah pelacur. Tidak bisa disedekahkan. Karena sedekah itu dari harta yang baik lagi halal. Begitu juga dengan upah tukan tenun atau peramal alias dukun. Ini adalah profesi yang haram, maka upah yang dihasilkan juga haram.

Demikianlah, dan segala puji dan keagungan hanya kepada Allah. (fajarcoid)
[1] Fathul Baari, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Pembahasan Jual Beli, Jilid 12. Hal 440.
[2] Fathul Baari, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Pembahasan Jual Beli, Jilid 12. Hal 440.
[3] Fathul Baari, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Pembahasan Jual Beli, Jilid 12. Hal 441.

BAGAIMANA HUKUM JUAL BELI KUCING

Ada ulama yang mengharamkan ada pula yang membolehkan salah satunya imam nawawi, 

A. Pendapat Haram


Dalam riwayat dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang makan uang hasil penjualan anjing dan sinnur." (HR. Abu Daud 3479, Turmudzi 1279, dan dishahihkan al-Albani). Dalam hadits ini, yang dimaksud dengan sinnur adalah kucing.

Sementara itu, As-Syaukani mengatakan,

Dalam hadits ini terdapat dalil haramnya menjual kucing dan ini merupakan pendapat Abu Hurairah, Mujahid, Jabir, dan Ibnu Zaid. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Mundzir. Kemudian al-Mundziri menyebutkan bahwa ini juga pendapat Thawus. Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat, boleh melakukan jual beli kucing.

Meski demikian, ada ulama yang mengatakan bahwa yang tidak boleh diperjualbelikan dalam hukum jual beli kucing adalah jenis yang liar.

"Sebagian ulama memahami bahwa larangan ini berlaku untuk kucing liar yang tidak bisa ditangkap. Ada juga yang mengatakan bahwa larangan ini berlaku di awal islam ketika kucing dinilai sebagai hewan najis. Kemudian setelah liur kucing dihukumi suci, boleh diperjual belikan. Namun kedua pendapat ini sama sekali tidak memiliki dalil pendukung." (Sunan al-Kubro, al-Baihaqi, 6/11).

B. Pendapat Halal

Imam An-Nawawi dalam kumpulan fatwanya menyebut jual kucing dan kera seperti praktik yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, kedua hewan tersebut memenuhi kriteria produk yang ditentukan dalam norma jual dan beli dalam fiqih.

"Praktik jual beli kucing dan kera tetap sah karena keduanya suci dan termasuk barang bermanfaat serta memenuhi syarat produk," (Imam An-Nawawi, Fatawal Imam An-Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2018 M/1439 H], halaman 76).

Dari sini kita dapat menarik simpulan bahwa praktik jual beli kucing peliharaan diperbolehkan menurut ketentuan muamalah. Tetapi yang perlu diperhatikan dalam praktik jual beli kucing dan hewan-hewan peliharaan lainnya adalah hukum positif agar tidak melanggar peraturan terkait satwa-satwa yang dilindungi.

"Praktik jual beli kucing dan kera tetap sah karena keduanya suci dan termasuk barang bermanfaat serta memenuhi syarat produk," (Imam An-Nawawi, Fatawal Imam An-Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2018 M/1439 H], halaman 76).

nah itu dia tentang jual beli kucing, kalau anjing sudah jelas keharamannya, kalau kucing ada perbedaan pendapat antar ulama anda boleh ikut yang halal atau yang mengharamkan itu hak anda dan tidak boleh mencela sodara kita yang jual beli kucing sebagai mata pencahariannya. karena kucing sekarang layaknya burung peliharaan yang jinak dan banyak orang mulai memelihara sebagai peliharaan yang aman jinak dan tidak najis, diantara berbagai jenis kucing persia atau anggora atau campuran lokal.

Menggunjing / Ghibah Sama Dengan Memakan Daging Manusia



 ALLAH Ta’ala berfirman:

“…Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat, 49: 12).

Imam Al-Qurthubi berkata, Allah menyerupakan menggunjing dengan memakan bangkai. Sebab orang yang sudah mati tidak mengetahui dagingnya dimakan, sebagaimana orang yang masih hidup tidak mengetahui gunjingan yang dilakukan orang yang menggunjingnya.

[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17, Hal.85.]

Ibnu Abbas berkata, “Allah membuat perumpamaan ini untuk menggunjing, karena memakan bangkai itu haram lagi jijik. Demikian pula menggunjing pun diharamkan dalam agama dan dianggap buruk di dalam jiwa (manusia).”[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17]


MENGGUNJING YANG BOLEH


PEMBAHASAN perkara  ini dari hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Tahulah kalian apa itu ghibah? Mereka (para sahabat) menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Yaitu kamu menceritakan tentang saudaramu dengan sesuatu yang menyakitkannya.’ Dikatakan, ‘Bagaimana jika apa yang aku ceritakan itu ada pada saudaraku itu?’ Beliau bersabda, ‘Jika benar seperti itu apa yang kamu katakan maka kamu telah menggunjingnya, dan jika tidak ada dalam dirinya maka engkau telah melakukan kebohongan terhadapnya.” (HR. Muslim, No. 6536).


Imam An-Nawawi berkata terhadap hadis di atas bahwa, kata (Bahattah) artinya adalah, engkau berkata yang tidak benar terhadapnya. Ghibah (menggunjing) adalah menceritakan tentang seseorang saat ia tidak ada dengan sesuatu yang dapat menyakitkannya. Perbuatan ini hukumnya haram, tetapi ada ghibah yang diperbolehkan karena untuk alasan syar’i. Setidaknya ada enam sebab;


Pertama; Melaporkan tindakan penzaliman kepada penguasa, hakim atau pihak lain yang memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk mencegah kezaliman orang itu. Orang yang lapor itu mengucapkan, “Orang ini telah menzalimi aku.” Atau, “Orang ini melakukan ini kepadaku.”


Kedua; Meminta pertolongan untuk mencegah kemunkaran, atau menyadarkan orang yang sedang melakukan kemaksiatan kepada kebenaran. Maka dia boleh mengatakan kepada orang yang diharapkan bantuannya, “Si Fulan melakukan hal ini, buatlah dia jera!” Atau kata-kata yang semisal itu.


Ketiga; Meminta fatwa hukum. Boleh seseorang berkata kepada sang mufti, “Fulan (suamiku, saudaraku, atau ayahku) telah menzalimi aku, apakah boleh dia melakukan itu?” atau kata-kata lainnya. Perkataan seperti ini diperbolehkan saat dibutuhkan. Tetapi yang lebih baik kata-katanya diubah. Seperti, “Bagaimana seandainya seseorang melakukan tindakan seperti ini kepada istrinya?”. Meskipun demikian, menyebutkan nama tetap diperbolehkan. Hal ini diperkuat oleh hadis Hindun yang mengadu kepada Rasulullah saw, “Sesungguhnya Abu Sufyan seorang suami yang pelit.”


Keempat; Memberi peringatakan kepada kaum muslimin akan adanya keburukan. Hal ini bisa dari berbagai macam kasus;


    Mengkritisi para perawi hadis, menyeleksi saksi-saksi dalam persidangan, dan kritik kepada para pengarang buku. Semua ini diperbolehkan dengan ijma’ ulama, bahkan wajib dengan dalih menjaga kemurnian syariat Islam. Dan boleh juga menyebutkan beberapa aib mereka dalam forum musyawarah.

    Jika kamu melihat orang alim selalu mendatangi orang yang fasik atau penekun bid’ah untuk belajar kepadanya dan kamu mengkhawatirkan keselamatan agamanya, maka kamu harus mengingatkannya dengan menyebutkan sisi buruk orang yang didatangi itu.

    Jika kamu melihat orang yang akan membeli sesuatu yang ada cacatnya, atau seorang hamba sahaya yang suka mencuri, atau pezina, atau peminum minuman keras, atau yang semacam itu, maka kamu boleh menyebutkan hal-hal negatif tadi pada si pembeli mungkin dia memang tidak tahu, ini semua dalam rangka saling menasehati saja bukan untuk merusak atau mengacaukan.

    Mengkritisi pihak-pihak yang memegang peran dalam suatu lembaga masyarakat yang tidak profesional dalam mengelola, atau bertindak fasik. Boleh bagi seseorang yang mengetahuinya melaporkannya kepada atasannya agar meluruskan anak buahnya dan tidak mudah percaya dengan laporan-laporannya berkaitan dengan lembaga yang dipimpin.


Kelima; orang itu terang-terangan dalam melakukan kefasikannya atau bid’ahannya, seperti pemabuk di tempat umum, perampok, pemeras atau tindak kriminal lainnya. boleh melaporkan perbuatan-perbuatan kriminal yang dilakukan dengan terang-terangan ini, tapi tidak yang sembunyi-sembunyi.


Keenam; Menunjukan seseorang yang bertanya. Jika orang yang ditanyakan itu terkenal dengan julukan seperti, Al-A’ma (si buta), Al-A’raj (si pincang), Al-Qashir (cebol), atau Al-Aqhta (si buntung), maka boleh menyebutkan dengan nama-nama julukan ini. Tetapi haram jika menyebutkannya dengan tujuan menghina. Namun, bila memungkinkan menggunakan penyebutan baik yang lain, maka itu lebih utama.[1]

Demikian penjelasan Imam An-Nawawi yang kami dapati di dalam Kitab Syarah Muslimnya yang terkenal—Semoga Allah Ta’ala merahmatinya dan kita.

Qatadah berkata, “Sebagaimana salah seorang dari kalian terlarang untuk memakan daging saudaranya yang sudah mati, maka sesungguhnya dia pun terlarang untuk menggunjing saudaranya yang masih hidup. Memakan daging disamakan dengan menggunjing.”[Al-Jami’li-Ahkaam Al-Quran, Imam Al-Qurthubi. QS.Al-Hujurat,49: 12. Jilid 17, Hal.85.]


sumber fajarcoid

Rabu, 10 November 2021

Download Alqur'an dan hadits digital (Haditsweb) versi 6.0



Donload hadits web 6.0 atau kompilasi al quran dan hadits digital klik dibawah ini 

 DOWNLOAD EBOOK 

Pentingnya Menanamkan Akidah Yang Kokoh Sejak Usia Dini

 Setiap mukmin pasti tidak bisa memungkiri pengakuan dalam lubuk hatinya yang paling dalam bahwa Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah figur guru/pengajar yang terbaik. Sehingga metode Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam dalam menanamkan keyakinan aqidah kepada para Sahabatnya, termasuk yang masih sangat muda belia, adalah metode yang paling relevan diterapkan dalam berbagai situasi zaman.


Di saat setiap orang tua muslim mulai khawatir dengan keimanan dan moral anaknya, para pendidik mulai mencemaskan perkembangan kepribadian peserta didiknya, patutlah kita menengok kembali bagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam memberikan contoh peletakan pondasi keimanan yang kokoh kepada seorang sahabat, sekaligus sepupu beliau yang masih kecil waktu itu, yakni Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu.

Bukti sejarah memaparkan keunggulan metode pengajaran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam tersebut yang membuahkan pribadi yang beriman dan berilmu seperti Ibnu Abbas. Kita kemudian mengenal beliau sebagai seorang Ulama’ di kalangan sahabat Nabi, seorang ahli tafsir, sekaligus seorang panutan yang menghiasi dirinya dengan akhlaqul karimah, sikap wara’, taqwa, dan perasaan takut hanya kepada Allah semata.

Begitu banyak keutamaan Ibnu Abbas yang tidak bisa kita sebutkan hanya dalam hitungan jari. Beliau adalah seseorang yang didoakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam:
“Wahai Allah, pahamkanlah ia dalam permasalahan agama (dien), dan ajarilah ia ta’wil (ilmu tafsir Al Quran)”. Beliau pula yang dua kali didoakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam supaya dianugerahi hikmah oleh Allah. Tidak ada yang menyangsikan maqbulnya doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, manusia yang paling bertaqwa di sisi Allah.
Mari kitak simak salah satu metode pengajaran agung itu, untuk selanjutnya kita gunakan pula dalam membimbing anak-anak kita meretas jalan menuju hidayah dan bimbingan Allah. Disebutkan dalam suatu hadits:
Dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu: “Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat:
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…
Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu…
Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah…
Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah…
Ketahuilah…kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu)…
Ketahuilah… kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu)…
Pena telah diangkat… dan telah kering lembaran-lembaran…(hadits riwayat Tirmidzi, Hasan, shahih)

Inilah salah satu wasiat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang mewarnai kalbu Ibnu Abbas, menghunjam dan mengakar, serta membuahkan keimanan yang mantap kepada Allah. Kita juga melihat bagaimana metode dakwah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam, hal pertama kali yang ditanamkan adalah tauhid, bagaimana seharusnya manusia memposisikan dirinya di hadapan Allah. Manusia seharusnya mencurahkan segala hidup dan kehidupannya untuk menghamba hanya kepada Allah. Tidaklah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam mendahulukan sesuatu sebelum masalah tauhid diajarkan.

Kalau manusia ingin selalu berada dalam penjagaan Allah, maka dia harus ‘menjaga’ Allah. Makna perkataan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam: “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…” dijelaskan oleh seorang Ulama’ bernama Ibnu Daqiqiel ‘Ied: “Jadilah engkau orang yang taat kepada Rabbmu, mengerjakan perintah-perintah-Nya, dan berhenti dari (mengerjakan) larangan-larangan-Nya”. (Syarah al-Arba’in hadiitsan an-nawawiyah).
Kita jaga batasan-batasan Allah dan tidak melampauinya. Batasan-batasan itu adalah syariat Allah, penentuan hukum halal dan haram dari Allah, yang memang hanya Allah sajalah yang berhak menetapkan hukum tersebut, sebagaimana dalam ayat: Artinya: “…penetapan hukum hanyalah hak Allah” (Q.S.Yusuf: 40 )

Allah mencela orang-orang yang melampaui batasan-batasan-Nya: Artinya: “…dan barangsiapa yang melampaui batasan-batasan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dhalim”(Q.S. Albaqarah:229).
Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya tentang ayat ini menyebutkan: “Batasan itu terbagi dua, yaitu: batasan perintah (untuk) dikerjakan dan batasan larangan (untuk)ditinggalkan.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam dalam hadits ini memberikan sinyalemen bahwa barangsiapa yang senantiasa menjaga batasan-batasan Allah itu maka dia akan senantiasa dalam penjagaan Allah. Maka siapakah lagi yang lebih baik penjagaannya selain Allah? sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik penjaga. Dalam AlQuran disebutkan:
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”(Q.S. Al-Anfaal:40).

Syaikh Abdirrahman bin Naashir As-Sa’di dalam tafsirnya menjelaskan:…”Allah lah yang memelihara hamba-hambanya yang mu’min,dan menyampaikan pada mereka (segala) kebaikan/mashlahat, dan memudahkan bagi mereka manfaat-manfaat Dien maupun kehidupan dunianya, dan Allah yang menolong dan melindungi mereka dari makar orang-orang fujjar,dan permusuhan secara terang-terangan dari orang-orang yang jelek akhlaq dan Diennya.(Kitab Taisiril Kariimir Rahman fi Tafsiiri Kalaamil Mannaan).

Makna perkataan Rasul “Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu…”. Syaikh Abdirrahman bin Muhammad bin Qasim al- Hanbaly an-Najdi dalam kitabnya Hasyiyah Tsalatsatil Ushul, menjelaskan makna hadits tersebut: “Jagalah batasan-batasan Allah dan perintah-perintah-Nya, niscaya Ia akan menjagamu di manapun kamu berada”.

“Jika engkau memohon, memohonlah kepada Allah, jika engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada Allah”. Ini adalah sebagai perwujudan pengakuan kita yang selalu kita ulang-ulang dalam sholat :Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iin
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan”(Q.S. Al-Fatihah: 5).

Kalimat yang sering kita ulang-ulang dalam munajad kita dengan Penguasa seluruh dunia ini, akankah benar-benar membekas dan mewarnai kehidupan kita? Sudahkah kita benar-benar menjiwai makna pernyataan ini sehingga terminal keluhan dan pelarian kita yang terakhir adalah Dia Yang Berkuasa atas segala sesuatu? Demikianlah yang seharusnya. Di saat kita meyakini ada titik tertentu , sebagai batas semua makhluk siapapun dia, tidak akan mampu mengatasinya, pulanglah kita pada tempat kita berasal dan tempat kita kembali. Apakah dengan penguakan kesadaran yang paling dalam ini kita masih rela berbagi permintaan tolong kita yang sebenarnya hanya Allah saja yang mampu, kepada makhluk selain-Nya? Sungguh hal itu merupakan bentuk kedzaliman yang paling besar.

Allah mengabadikan salah satu bentuk nasehat mulya yang akan senantiasa dikenang :

Artinya: “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, dalam keadaan dia menasehatinya: “Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan adalah kedzaliman yang paling besar” (Q.S.Luqman:13)
Meminta pertolongan dalam permasalahan yang hanya Allah saja yang mampu memenuhinya, seperti rezeki, kebahagiaan, kesuksesan, keselamatan, dan yang semisalnya, kepada selain Allah adalah termasuk bentuk kedzaliman yang terbesar itu (syirik). Berbeda halnya jika kita minta tolong dalam permasalahan yang manusia memang diberi kemampuan secara normal oleh Allah untuk memenuhinya, seperti tolong menolong sesama muslim dalam hal finansial, perdagangan dan semisalnya.

“Ketahuilah…kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu)…” Ketahuilah… kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu)…Dua bait ucapan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam ini mempertegas dan memberikan argumen yang pasti bahwa Allah sajalah yang berhak dijadikan tempat bergantung, meminta pertolongan, karena hanya Ia saja yang bisa menentukan kemanfaatan atau kemudharatan akan menimpa suatu makhluk. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam juga mengajarkan kepada kita dzikir seusai sholat yang menguatkan pengakuan itu:

“Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta walaa mu’tiya limaa mana’ta “

Artinya: “…Wahai Allah tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah/halangi…” (hadits riwayat Bukhari 2/325 dan Muslim 5/90, lihat kitab Shahih al-Waabilus Shayyib minal Kalamit Thayyib, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly).

Dalam hadits itu pula terkandung pelajaran penting wajibnya iman terhadap taqdir dari Allah baik maupun buruk. Seandainya seluruh makhluk berkumpul dan mengerahkan segala daya dan upayanya untuk memberikan sesuatu pada seseorang, tidak akan bisa diterimanya jika tidak ditakdirkan oleh Allah, demikian pula sebaliknya dalam hal usaha untuk mencelakakan.Kesadaran ini pula yang harus ditanamkan sejak dini.

Orang tua hendaknya memberikan gambaran-gambaran yang mudah dimengerti oleh si anak tentang kekuasaan Allah dan taqdirnya. Anak-anak mulai diajak berpikir secara Islamy, bahwa segala sesuatu yang menjadi kepunyaannya itu adalah pemberian dari Allah dan telah Allah takdirkan sampai padanya. Demikian pula apa yang luput dari usaha anak itu untuk mencapainya, telah Allah takdirkan tidak akan sampai padanya.

Telah diangkat pena-pena dan telah kering lembaran-lembaran….maksudnya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah tertulis ketentuannya dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Allah berfirman:
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,”(Q.S. Al-hadiid:22-23).

Sungguh indah rasanya jika teladan pengajaran dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam ini benar-benar kita tindak lanjuti sebagai upaya pembekalan bagi anak-anak kita. Mewarnai kalbu mereka yang masih putih seputih kertas tanpa ada goresan sedikitpun sebelumnya. Sehingga di saat mereka beranjak dewasa, kita akan menuai hasilnya. Orangtua mana yang tak kan bangga melihat anak-anaknya tumbuh menjadi manusia yang tangguh, beriman dan berilmu Dien yang mantap serta siap menghambakan dirinya untuk Allah semata dan siap berjuang untuk menegakkan Kalimat-Nya, berjihad fi sabiilillah. Tidak ada yang ditakuti kecuali hanya kepada, dan karena Allah semata.

Daftar rujukan:
1. Syarah al-Arba’in Hadiitsan an-Nawawiyah, Imam Ibn Daqiiqil ‘Ied.
2. Taisiril Kariimir Rahman fi tafsiiri Kalaamil Mannan, Syaikh Abdirrahman bin Naashir As Sa’di
3. Tafsir Al-Qurthuby.
4. Shahih al-Waabilus Shayyib minal Kalamit Thayyib, Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly.
5. Hasyiyah Tsalaatsatil Ushul, Syaikh Abdirrahman bin Muhammad bin Qasim al-Hanbaly an-Najdi. 

Jumat, 05 November 2021

Download Ebook Astronomi, Pengetahuan Tentang Bintang Bintang

 



Ebook ini saya scan dari buku ilmu pengetahuan populer jilid 1, hanya 14 halaman dan pada bab tentang bintang bintang.


DOWNLOAD EBOOK

Kamis, 14 Oktober 2021

Kisah Nyata : Azab Pezina Ketika Menemui Ajal

 Syeikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani, seorang alim, penulis produktif dan dosen dari Arab Saudi pun dalam ceramahnya pernah bercerita:

" Ketika sedang memandikan mayat, aku menyaksikan perubahan-perubahan yang terjadi pada kulit sang mayat."

" Di antara mayat itu ada yang dahulunya berkulit putih, kemudian tiba-tiba warna kulitnya menjadi hitam," lanjut Syeikh.

Ada juga mayat yang ketika meninggal ia mengepalkan tangannya dengan kuat sehingga tidak bisa dibuka sama sekali. Di antara mayat itu ada yang meletakkan tangan kanannya di kemaluannya sendiri, dan ada juga mayat yang kemaluannya menimbulkan bau busuk seperti bau hangus.Kemudian terdengar bunyi sesuatu seperti bunyi tusukan benda tajam dan membara yang keluar masuk kemaluannya. Belum sempat taubat namun malaikat maut sudah mendatanginya.

Inilah kisah jasad calon penghuni neraka dari kalangan orang-orang yang dalam hidupnya suka melakukan perzinahan. Semoga jadi pelajaran bagi kita untuk menahan diri dari kemaksiatan.

Bagaimanakah Nasib Orang Kaya Yang Sombong Di Padang Mahsyar?




Wow, Lamborghini Segera Rilis Mobil Terbarunya 7 Mei Ini - Otomotif  Bisnis.com

Dari Mahmud bin Labid, bahwa Nabi saw bersabda:


“Yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah apa itu syirik kecil?” Beliau menjawab, “Riya’ (Pamer). Allah Ta’ala berfirman kepada mereka pada hari Dia membalas para hamba, sesuai perbuatan-perbuatan mereka, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian berbuat riya, untuk mereka sewaktu di dunia. Lalu lihatlah, apakah kalian dapati kebaikan ada pada mereka.” (Hadis Sahih. HR. Ahmad (5/428); Al-Baihaqi di dalam Asy-Syu’ab (6831): Al-Baghawi di dalam Syarh As-Sunan (7/430).[1]

Imam Abu Al-Laits As-Samarqandi bekata: Hal ini dikatakan kepada mereka, karena amal mereka di dunia dalam bentuk tipuan (kepalsuan), maka di akhirat pun mereka diperlakukan dengan bentuk tipuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala; “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan meeka.” (QS. An-Nisaa, 4: 142). Maksudnya Dia membalas mereka dengan balasan tipuan sehingga menggugurkan amal-amal mereka. Allah juga berfirman kepada mereka; “Pergilah kalian kepada orang-orang yang menjadi tujuan kalian beramal, sesungguhnya di sisi-Ku tidak ada pahala untuk amal-amal kalian, karena amal-amal itu tidak murni untuk meraih ridha Allah Ta’ala.” Yang menyebabkan seorang hamba meraih pahala adalah jika amalnya ikhlas untuk meraih ridha Allah. Jika amalnya dilakukan untuk selain-Nya diserta syirik, maka Allah belepas diri dari amal tersebut.[2]

Dari Abu Huraiah, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala akan berfirman, ‘Aku paling tidak membutuhkan persekutuan, Aku tidak membutuhkan amal yang di dalamnya terdapat persekutuan pada selain-Ku. Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang mempesekutukan diri-Ku dengan yang lain, maka Aku berlepas diri dari amal itu.” (Hadis Sahih HR. Ibnu Majah (4202) hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya (4/2985).

Riya adalah beramal dengan niat dan tujuan untuk dipuji oleh manusia. Dia berniat supaya diagungkan oleh manusia. Dia beniat supaya namanya terus disebut-sebut bahwa ia adalah ustadz, ia adalah seorang alim. Ia adalah orang yang rajin beribadah dan beramal shaleh. Ia adalah orang dermawan. Ia adalah orang yang pandai. Ia adalah pahlawan Islam. Jika seseorang beramal kepada Allah dengan tujuan dan niat sebagaimana dimaksud di atas serta yang sejenisnya, maka ia termasuk orang yang riya. Maka kelak di Yaumil Mahsar, dia akan menjadi orang yang terusir lagi terhina.

Sesungguhnya, amalan shaleh itu hanya ditujukan kepada Allah Ta’ala. Diniatkan untuk mendapat keridhaan Allah Ta’ala. Semata-mata amal itu dilakukan karena Allah Ta’ala. Tidak boleh ada niat lain dalam ibadah. Ada salah satu ayat yang selalu kita baca ulang-ulang, yakni: “Hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah, 1 : 5).

Ayat ini menyangkut dengan ketahuidan. Kita mengungkapkan peribadatan hanya kepada Allah Ta’ala. Dan tidak menyekutukan-Nya. Perkara riya termasuk dalam perkara tauhid, maka itu Rasulullah saw menyebutnya sebagai syirik kecil. Sedangkan orang yang berbuat syirik pasti dicampakkan ke dalam Jahannam—aku dan keluarga belindung kepada Allah darinya—

Adapun pamer dalam perkara harta, wanita, jabatan, pakaian, pesta pernikahan, titel yang tinggi, serta duniawi yang dimilikinya, maka ini adalah ujub atau membanggakan diri. Perkara ini juga termasuk dalam kesombongan, karena pangkal dari ujub adalah membanggakan milik sendiri dan merendahkan milik orang lain. Ini adalah bencana ketika menghadap Allah di Padang Mahsyar. 

Ada yang diserupakan seperti babi. Yang serupa babi adalah orang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain.” ada yang dikumpulkan dalam keadaan buta dan tuli mereka adalah kaum pemakan riba dan bangga dengan kekayaannya enggan bersedekah. Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang bahunya lebih busuk dari pada bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsunya, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya.”

Sesungguhnya, tidak ada harta seorang pun di zaman ini, yang bisa melebihi harta Qarun yang dikisahkan dalam Al-Quran. Namun karena kesombongannya, maka Allah menenggelamkan dia ke dalam perut bumi berserta harta-hartanya. Dan dia termasuk penduduk Neraka untuk selama-lamanya.

Demikian. Dan segala puja dan puji hanya kepada Allah Ta’ala, yang telah mengajarkan hamba-Nya baca tulis melalui perantara Qalam.


footnote:

[1] Hadis Dikutib Dari Kitab Tanbih Al-Ghafilin Imam As-Samarqandi, Hadis Nomor 2, pembahasan Ikhlas, hal. 10.
[2] Kitab Tanbih Al-Ghafilin Imam As-Samarqandi, Pembahasan Ikhlas, hal. 11.

Peringatan Kepada Orang Orang Yang Cinta Harta Berlebihan



Harta kekayaan adalah salah satu tujuan manusia bekerja dan sibuk tiap hari. Akan tetapi sayangnya mereka lupa kewajiban akan shalat zakat dan sedekah, apalagi banyak yang melampaui batas dengan menghalalkan segala cara. Supaya cepat kaya, misal dengan korupsi, suap, mencuri dan lainnya dan lebih buruk lagi melalui riba.

Melampaui batas demi mendapatkan harta adalah sangat tercela. Karena sudah pasti ia akan menghalalkan segala cara demi meraihnya. Padahal ia mengetahui, bahwa harta itu akan hilang dari tangannya, atau dia yang akan pergi meninggalkan hartanya yang akan menjadi fitnah di tengah keluarganya.

Sebagian manusia yang condong hatinya kepada dunia, apabila hartanya berlimpah dia akan sombong lagi bakhil. Dia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Sehingga ia tidak peduli dengan peringatan dan larangan Allah swt. Ia tidak khusyu meniti jalannya menuju hari akhirat yang kekal. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman:

“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rabb-mulah kembali(mu).”
(QS. Al-Alaq, 96: 6-8).

Ayat yang mulia ini berkaitan dengan harta. Begitulah penafsiran ulama-ulama tafsir—semoga Allah Ta’ala menyayangi mereka dan kita—

Terhadap ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata, Allah swt memberitahukan bahwa, manusia apabila merasa dirinya serba cukup dengan hartanya yang melimpah, maka dia merasa senang, lalu bersikap sombong, tinggi hati dan melampaui batas. Kemudian Allah swt mengancam, memperingatkan dan memberinya nasihat.(Sahih Tafsir Ibnu Katsir (Peneliti Syaikh Al-Mubarakfuri). QS. Al-Alaq, 96: 6-8. Jilid 9, hal. 650.)

Dia berfirman; “Sungguh, hanya kepada Rabb-mulah tempat kembali(mu).” Yakni, hanya kepada Allah swt tempat kembali, dan Dia swt akan meminta pertanggungjawaban atas hartamu, dari mana kamu memperolehnya dan ke mana kamu menggunakannya. Demikianlah. Dan segala puji hanya kepada Allah Ta’ala. Dialah Rabb yang membenci orang-orang yang mencintai harta dengan cinta berlebihan.

Apalagi ketika manusia dikaruniai kekayaan melimpah sampai dia lupa kewajiban zakat maka di akhirat akan menjadi ular besar yang melilitnya dan berkata akulah hartamu yang kau tumpuk tumpuk tapi kamu enggan sedekah dan zakat. naudzubillah

wallahu'alam

Rabu, 13 Oktober 2021

Download Kompilasi Artikel Kristologi Ahmad Deedat

Ahmad deedat merupakan tokoh terkenal dunia kristologi yang telah memualafkan ribuan orang kristen di seluruh dunia, ebook ini adalah kompilasi artikel ahmad deedat 

DOWNLOAD EBOOK


Download Kumpulan Artikel Tentang Bahaya Dajjal Dan Zionisme



EBOOK INI merupakan kompilasi artikel dari berbagai sumber yang saya muat tentang bahaya dajjal dibuta mata sebelah dan freemason organisasi antek dajjal yang berusaha memurtadkan manusia menuju kekafiran dan merusak tatanan kehidupan melalui cara mereka yang licik dengan menyusup seperti ular diberbagai bidang kehidupan modern ini :

Selasa, 12 Oktober 2021

Download Kompilasi Artikel Swaramuslim.net 2006-2008 CHM

 


Artikel jadul dari web suara muslim memang menarik karena mengungkapkan kebenaran konspirasi dan kesesatan yang terjadi di indonesia ini beberapa tahun silam bahkan karena dianggap ancaman sempat diblokir pemerintah, walaupun memang sekarang situs itu sudah tidak ada tapi paling tidak jejak digital bisa kita pelajari dan ambil manfaatnya:

ebook ini berformat chm dikompilasi oleh ustad hartono ahmad jaiz (pakde nono)

Download Kumpulan artikel swara muslim.net :

























Download kompilasi bulan  januari 2008

 

Celakalah Orang Yang shalat, Kenapa Bisa Celaka?




“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, (yaitu) orang-orang yang menampak-nampakan (riya).” (QS. Al-Maa’uun, 107: 4-5).

Ayat: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” menurut Ibnu Abbas ra dan yang lainnya berkata, ‘Yakni orang-orang munafik yang melaksanakan shalat secara terang-terangan, namun tidak mau melaksanakan ketika tidak dilihat manusia.[1]

Imam Ibn Katsir mengatakan, karena itulah Allah swt berfirman, bahwa kecelakaan itu, “Bagi orang-orang yang shalat.” Yaitu mereka melaksanakan shalat dan konstsiten melaksanakannya, kemudian mereka lalai dari shalatnya. Baik lalai dari melaksanakannya secara keseluruhan, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas ra, maupun lalai dari melaksanakannya pada waktu yang sudah ditetapkan secara syar’i, sehingga dia melaksanakan shalatnya di luar waktu yang semestinya secara keseluruhan, sebagaimana yang dikatakan oleh Masruq dan Abudh Dhuha.[2]

Ibnu Katsir berkata: Lalai di sini mencakup 1) Lalai dengan tidak mengerjakan di awal waktu, sehingga mereka selalu atau sering menunda-nundanya sampai akhir waktu. 2) Lalai dengan tidak melaksanakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, menurut cara yang telah ditetapkan.[3] 3) Lalai dengan tidak menjaga kekhusyu’an dalam shalat. 4) Lalai dengan tidak merenungkan[4] bacaan-bacaan shalat.[5]

Menurut Ibnu Katsir, orang yang memiliki salah satu sifat dari sifat-sifat lalai tersebut di atas, maka ia mendapatkan bagian dari ayat tersebut. Dan orang yang memiliki semua sifat tersebut di atas, maka sungguh lengkaplah bagiannya dari ayat tersebut dan sempurnahlah sifat kemunafikannya. Ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Demikian itulah shalat orang munafik. Demikianlah itulah shalat orang munafik. Demikian itulah shalat orang munafik. Ia duduk[6] mengamati matahari. Sampai sampai pada saat matahari berada di antara dua tanduk syaitan, maka (barulah) ia bangkit melaksanakan shalat ‘Ashar lalu mematuk-matuk[7] empat rakaat. Ia tidak mengingat Allah dalam (shalat)nya kecuali sedikit.”[8]

Sedangkan ayat “(yaitu) orang-orang yang menampak-nampakan (riya).” Imam Ibnu Katsir mengatakan, barangkali alasan yang mendorongnya menunaikan shalat agar dilihat oleh orang lain (riya), bukan karena mencari ridha Allah swt, sehingga ia sama saja dengan orang yang tidak shalat secara keseluruhan.

Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”(QS. An-Nisaa, 4: 142).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Amr bin Murrah, ia berkata, “Kami sedang duduk bersama Abu Ubaidah, mereka menyinggung riya’. Lalu seorang laki-laki ber-kun-yah (nama panggilan) Abu Yazid berkata, “Aku mendengar Abdullah bin Amr mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang memperdengarkan amalnya di hadapan orang lain, maka Allah akan memperdengarkan amalnya di hadapan pendengar (dari kalangan) mahluk-Nya. Dan Dia akan merendahkan dan menghinakannya.”[9]

Dari tafsir ayat Al-Quran di atas yang berbunyi “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” maka jika dicermati tidak ada ulama tafsir baik dari kalangan sahabat sampai para ulama sesudah mereka, menafsirkan kata ‘lalai dari shalatnya’ dengan makna maksudnya, ‘yaitu meninggalkan shalat.” Justru kata ‘lalai’ di sini dimaknai orang yang tetap mengerjakan shalat, namun lalai dalam waktunya, rukunnya, khusyunya, dan tidak merenungkan bacaan shalat. Karena jika seseorang meninggalkan shalat, maka dia dicap murtad. Alhamdulillah, tema ini telah dibahas berikut ini: (simaklah episode ke-empat berikut….)




[1] Sahih Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al-Maa’uun, ayat 4-6. Jilid 9, hal. 725. [Ibnu Katsir nukil dari Tafsir Ath-Thabari].


[2] Sahih Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al-Maa’uun, ayat 4-6. Jilid 9, hal. 726. [Ibnu Katsir nukil dari Tafsir Ath-Thabari].


[3] Yaitu tidak shalat sebagaimana Rasulullah saw shalat. Baik bacaan maupun gerakan. Pembaca jika ingin mencaritahu apakah shalatnya sesuai dengan shalat Rasulullah saw ataukah tidak, maka dapat merujuk pada buku-buku sifat shalat Rasulullah saw seperti yang ditulis Syaikh Al-Bani atau ulama-ulama Ahlu Sunnah lainnya. Atau bisa langsung merujuk pada Kitab Sahih Bukhari dan Muslim. Anjuran ini perlu kami sampaikan, karena shalat yang biasanya kita lakukan diperoleh melalui kebiasaan orang-tua, sedangkan orang-tua juga mengikuti kebiasaan yang dulu, dan semua yang dulu tidak belajar langsung dari sumbernya, melainkan hanya mendengar dari orang. Sementara Islam masuk di Indonesia dengan ajarannya namun disampaikan tidak sempurna. Karena masih dipengaruhi oleh budaya Indonesia yang tercampur dengan agama.


[4] Tapi justru memikirkan pekerjaannya, kesibukannya, atau sesuatu yang berkaitan dengan dunianya.


[5] Sahih Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al-Maa’uun, ayat 4-6. Jilid 9, hal. 726. [Ibnu Katsir nukil dari Tafsir Ath-Thabari].


[6] [Yakni belum bangkit melakukan shalat [Sahih Tafsir Ibnu Katsir].


[7] [Yakni shalat tergesah-gesah tanpa thumanina (ketenangan), bagai burung mematuk makanannya].


[8] HR Muslim No.1412. [Di dalam catatan kaki Sahih Tafsir Ibnu Katsir hadis ini ditulis bernomor 622. [Adapun lafas di hadis di atas adalah kami nukil dari Kitab sahih Tafsir Ibnu Katsir. Sedangkan kami mendapati terjemahan hadis ini pada Kitab Sahih Muslim dengan Penerbit Almahira Indonesia adalah sebagai berikut: “Dari al-Ala’ Bin Abdurrahman bahwa dia pernah menemui Anas bin Malik ra di kediamannya di Bashrah sesusai shalat Zuhur. Rumah Anas terletak di samping masjid. Ketika kami masuk rumahnya, Dia bertanya, “Sudahkan engkau shalat Ashar?” Kami menjawab, “Baru saja kami selesai sahalat Zuhur.” Dia berkata, “Kalau begitu shalat ashar!” Kami pun berdiri lalu shalat. Ketika kami selesai shalat, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “(Yang seperti) itu adalah shalatnya orang munafik. Dia duduk sambil memantau (menunggu) matahari berada di dua tanduk setan barulah dia shalat empat rakaat dengan tergesa dan hanya sedikit sekali mengingat Allah.” Hadis ini di penerbit Alhamirah yang mengambil dari penerbit Darussalam Riyadh, bernomor 1412. Sahih Tafisr Ibnu Kastir yang kami gunakan sebagai referensi adalah terbitan Pustaka Ibnu Katsir Indonesia, yang menerjemahkan dari Penerbit Darussalam Riyadh. Sedangkan Penerbit Almahira belum mencatumkan asal penerbit yang dijadikan patokan terjemahannya. Almahira hanya menulis sistem penomoran berdasarkan Penerbit Darussalam Riyadh.


[9] Musnad Imam Ahmad (II/212). [Ahmad (6509), sanadnya sahih di atas syarat asy-Syaikhan. Lihat Musnad Imam Ahmad, tahqiq Syaikh Syuaib al-Arna’uth dan kawan-kawan, cetakan Mus-assasah ar-Risalah, Beirut]. Catatan kaki ini milik Sahih Tafsir Ibnu Katsir– Surat Al-Maa’uun, ayat 4-6. Jilid 9, hal. 727-128.

Senin, 11 Oktober 2021

Hadits Nabi : Amal Yang Pertama Kali Di Hisab

Rasulullah saw bersabda: “Sungguh amal seorang hamba yang pertama kali dihisab di Hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah menyempurnakan  kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”

Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang itu melakukan sejuta kebaikan dalam amalan lainnya, misalkan membangun seribu masjid di muka bumi, namun ia sendiri tidak melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama dihitung adalag amal shalat.

Jumat, 08 Oktober 2021

Mengapa Orang Kafir Kaya, Kita Selalu Hidup Pas Pasan ?

 



Mukadimah Hadits :

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda, “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini).

Penjelasan

Kita sering bertanya tanya bukan kenapa kok orang kafir hidupnya mapan punya usaha banyak kendaraan mewah dan lain lain sementara kebanyakan umat islam hidupnya biasa aja pas pasan. Walaupun sebenarnya banyak juga muslim yang bergelimang harta tapi sayangnya mereka sampai lupa agama disibukkan kekayaannya. Justru itu yang akan membinasakan dia di kehidupan selanjutnya.

Suatu hari ‘Umar mendatangi rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau sedang tidur di atas dipan yang terbuat dari serat, sehingga terbentuklah bekas dipan tersebut di lambung beliau. Tatkala ‘Umar melihat hal itu, maka ia pun menangis. Nabi yang melihat ‘Umar menangis kemudian bertanya, “Apa yang engkau tangisi wahai ‘Umar?”

‘Umar menjawab, “Sesungguhnya bangsa Persia dan Roma diberikan nikmat dengan nikmat dunia yang sangat banyak, sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?”

Nabi pun berkata, “Wahai ‘Umar, sesungguhnya mereka adalah kaum yang Allah segerakan kenikmatan di kehidupan dunia mereka.”

Di dalam hadits ini menunjukkan  bahwa orang-orang kafir disegerakan nikmatnya oleh Allah di dunia, dan boleh jadi itu adalah istidraj  (Nikmat yang Allah berikan kepada pelaku maksiat dengan tujuan menipu mereka, agar mereka semakin tenggelam dalam maksiatnya ) dari Allah. Namun apabila mereka mati kelak, sungguh adzab yang Allah berikan sangatlah pedih. Dan adzab itu semakin bertambah tatkala mereka terus berada di dalam kedurhakaan kepada Allah ta’ala.

Dalam hadits diatas dapat disimpulkan kalau dunia ini gak ada nilainya sama sekali dihadapan Allah SWT bahkan sehelai sayap nyamuk pun. sehingga orang kafir yang berbuat baik didunia maka akan dibalas langsung oleh Allah didunia karena di akhirat mereka tak dapat apa2 kecuali siksaan makanya kita jangan heran dan bertanya lagi kenapa kafir kebanyakan kaya. Jawabannya jelas mereka disegerakan pahalanya didunia ini oleh Allah. Baik itu berupa keluarga yang sehat harmonis, kekayaan yang melimpah, emas perhiasan, istri cantik, kendaraan mewah dan sebagainya hingga mereka sangat ketakutan akan kematian takut meninggalkan kebahagiaan mereka didunia ini.

Janganlah iri janganlah kecil hati sebagai kaum muslimin karena kehidupan sebenarnya dan balasan kita adalah di akhirat surga yang kekal jauhi kemaksiatan tetap lah dalam jalan kebaikan yang diridhai Nya. 

Wallahu'alam