Kamis, 27 Oktober 2022

Mutiara Nasehat Nabi Muhammad Tentang Bahaya Mengejar Dunia Berlebihan

  Nabi SAW, saat ia berdiri di depan para sahabat dan bersabda: 

“Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan kepadamu, tetapi yang aku khawatirkan kepadamu adalah bahwa dunia, yang akan disajikan untukmu seperti yang disajikan untuk orang-orang sebelum kamu (dilapangkan harta), kemudian kamu akan bersaing untuk itu, dan itu akan menghancurkanmu, sama seperti menghancurkan mereka.” (HR. Ibn Majah)


Nasehat diatas mengandung pesan yang sangat bermakna terutama bagi kehidupan manusia dari jaman dahulu sampai masa depan kelak masih akan relevan bahwa cinta dan rakus dunia akan menghancurkan umat manusia tidak hanya menghancurkan agama, banyak orang lupa umur manusia sangat singkat paling lama 70 tahun bahkan jarang sekali jaman sekarang yang melebihi 50 tahun. Banyak kematian mendadak. 

Namun ambisi manusia yang tak terbatas lupa akan umur mereka yang terbatas, setelah mencari harta yang sebanyak banyaknya mereka tentu lupa ibadah lupa beramal dll. Umur dihabiskan untuk kerja, kerja dan bisnis. Sampai suatu ketika belum sempat mereka menikmati hasilnya, misal untuk hidup enak santai dan sebagainya malah mati duluan. kemudian harta mereka hanya menjadi rebutan anak dan sodara mereka yang masih hidup. Dan hal itu malah menambah siksa kuburnya. 

Manusia demikian apakah terbesit bahwa kita hidup didunia lahir sebagai manusia lemah kemudian diberi akal, apakah tidak digunakan untuk memikirkan kekuasaan Allah yang maha luas ini. Bumi yang kita tinggali hanya setitik didebu disemesta, hanya anggota planet tata surya, didalamnya sebuah galaksi, galaksi pun cuma titik kecil dibandingkan superkluster bahkan berpikir sampai multidimensi, apakah pemikiran mereka sampai kesini? Tentu tidak manusia yang sudah terbutakan duniawi tak ada yang dipikirannya selain uang dan uang. Lupa bahwa Tuhan semesta mempunyai kerajaan langit yang jauh lebih megah dan maha besar dari apa yang mereka pikirkan soal sekedar materi dan kekayaan yang sementara.

Mereka sudah lupa cara menikmati hidup yang sebenarnya. Lupa kita hanya mahluk hina dari tetesan mani yang keluar dari kemaluan yang hina. Diberi akal dan badan sehat kemudian mencari harta tidak peduli dari mana halal atau haram, dan kemudian setelah memperoleh kekayaan berjalan dengan congkaknya dimuka bumi. Menghina mereka yang tidak mampu dan enggan untuk bersedekah kepada yang membutuhkan. 

Cara kita menikmati hidup menurut islam  adalah beribadah, karena manusia diciptakan untuk ibadah seperti dalam al-Qur'an. Maknanya segala sesuatu niatkan ibadah, mencari ilmu, mencari pengalaman, bekerja atau bahkan ketika berjalan jalan wisata dimuka bumi bisa bernilai ibadah, niat tafakur merenungkan kekuasaan Allah yang besar itu juga ibadah. Jadi ibadah tidak melulu shalat, puasa dan zakat saja. 


Setelah memiliki harta dan sukses banyak orang lupa cara menikmati hidup. Mereka yang menikmati hidup sudah pikirannya terlepas dari uang, utamakan kebahagiaan diri dan keluarga daripada soal perburuan materi. Kalau pun sukses dan punya harta banyak misal miliaran, ingatlah kita mati kita tidak akan pernah bisa membawa harta kita oleh karena itu sebisa mungkin kita gunakan sebaik baiknya, jangan dihambur hamburkan, lakukan dan belikan sesuatu yang bernilai ibadah, beramal dan bersedekah semisalnya. Atau mendirikan sebuah lapangan kerja yang berguna bagi orang banyak, atau mendirikan yayasan pesantren dan yatim piatu, membangun jalan dan jembatan dsb. Bukan hanya dihamburkan membeli kendaraan dan rumah mewah dll. Kelak harta anda (yang digunakan beramal baik) bisa menolong anda saat kesulitan kelak di hari pengadilan, inilah harta yang dibawa sampai mati, yaitu harta yang bermanfaat bagi kebaikan orang banyak. 

Yang kita makan hanya sepiring nasi, kemudian apakah ketika anda mempunyai harta semisal 100 miliar atau bahkan triliun kemudian mampu melahap nasi se bak mobil sekaligus? tentu saja tidak bukan? Padahal rejeki kita sesungguhnya adalah yang kita makan dan kita nikmati bukan yang kita tumpuk tumpuk, punya harta miliaran tidak akan bisa anda nikmati semuanya, ketika mati pasti ditinggalkan.  Carilah dunia secukupnya jika sisa banyak gunakan untuk beramal dan menyiapkan masa depan anda. Terutama masa depan ahirat. Belanjakan untuk kebaikan jangan digunakan untuk keburukan agar kelak tidak menjadi siksaan bagi anda. 

Jika anda pernah mendengar cerita harta qarun yang dipendam ke perut bumi beserta orangnya itu adalah contoh azab bagi kaum yang terbutakan dunia. awalnya saat miskin ia sangat rajin beribadah kemudian setelah kaya malah jadi congkak dan menyombongkan diri lupa ibadah dan bersedekah, membantu sesama dll. Akibatnya Allah mengazabnya seluruh kekayaannya yang seperti gunung emas itu tenggelam beserta dirinya keperut bumi dan mustahil bisa ditemukan kembali kemungkinan sudah meleleh menjadi magma cair. Naudzubillah itu adalah siksaan neraka dunia sebelum kaum kikir pelit medit ini merasakan siksa di ahirat.



Jumat, 21 Oktober 2022

Download Ebook Mengenal Gerakan Ikhwanul Muslimin




Di Indonesia kita mengenal PKS, atau partai keadilan sejahtera, partai ini juga cabang dari ihwanul muslimin karena tokoh2nya juga kebanyakan menganut paham ikhwanul muslimin dari mesir. Ideologinya adalah beragama dan berpolitik. Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan--cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera--memastikan awal pendirian partai itu pada Juli 1998 dibantu oleh banyak tokoh Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Timur Tengah.

Tokoh-tokoh di awal pendirian PKS, kata Yusuf, merupakan aktivis Ikhwanul Muslimin di Indonesia. Gerakan ini sendiri awalnya digagas sejumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Madinah, Arab Saudi, termasuk Yusuf sendiri dan KH Hilmi Aminuddin.


Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam yang didirikan oleh Hasan Al Banna (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M. Diantara tokoh-tokoh pergerakan itu ialah : Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As Siba'i, dan lain sebagainya.


Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al Afghani, seorang penganut Syi'ah Babiyah, yang berkeyakinan wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan Dzat Allah), bahwa kenabian dan kerasulan diperoleh lewat usaha, sebagaimana halnya menulis dan mengarang. Dia --Jamaludin Al Afghani-- kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syiah, bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama (Lihat Dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur halaman 36).


Gerakan itu lalu bergabung ke banyak negara seperti : Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Yaman, Sudan dan lain sebagainya. (Lihat Al Mausu'ah Al Muyassarah halaman 19-25).


Ia (Jamaludin Al Afghani) telah dihukumi/dinyatakan oleh para ulama negeri Turki, dan sebagian masyayikh (para Syaikh Ahlus Sunnah) Mesir sebagai orang Mulhid, kafir, zindiq, dan keluar dari Islam.


Farid bin Ahmad bin Manshur menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al Afghani pada beberapa hal, diantaranya :

1. Menempatkan politik sebagai prioritas utama
2. Mengorganisasikan secara rahasia
3. Menyerukan peraturan hukum demokrasi
4. Menghidupkan dan menyebarkan seruan nasionalisme
5. Mengadakan peleburan dan pendekatan dengan Syiah Rafidhah, berbagai kelompok sesat, bahkan kaum Yahudi dan Nasharani. (Lihat Ad Dakwah halaman 47)


Oleh sebab itu, jamaah Ikhwanul Muslimin banyak memiliki penyimpangan dari kaidah-kaidah Islam yang dipahami As Salaf As Shalih. Di antara penyimpangan tersebut misalnya seperti pembahasan selanjutnya.