Selasa, 25 Februari 2020

Download Ebook Novel Kisah KKN Desa Penari Full pdf

Film KKN desa penari launcing maret 2020 dan kini ashabul muslimin mencoba membukukannya dalam bentuk novel. Konon kisah nyata ini diawali sebuah kegiatan KKn disebuah desa yang konon angker begitu banyak kisah mistis dan menyebabkan korban jiwa mungkin karena mahasiswanya melanggar pantangan di desa yaitu berbuat mesum ditempat yang angker, jangankan berbuat mesum ditempat angker ditempat biasapun sudah dosa besar.


Kisah KKN Desa Penari itu viral setelah penulis dengan akun Twitter @SimpleM81378523 membuat beberapa serialnya sejak 24 Juni hingga 25 Juli 2019.Seminggu terakhir kisah ini menjadi tanda tanya di kalangan netizen, namun sang penulis enggan membeberkan lokasi kejadian. Alasannya, permintaan orang yang langsung mengalami kisah tersebut.




Senin, 24 Februari 2020

Download Ebook Panduan Fiqih Untuk Wanita Beriman


ebook ini membahas tentang ilmu fiqih untuk wanita muslimah download ebook ini


Download ebook Shahih Jami' ash-Shaghir Jilid 1 Syeh al Albani

Kitab Jami’us Shaghir [arab: الجامع الصغير] nama lengkapnya Jami’us Shaghir fi Ahadits an-Nadzir wa al-Basyir [arab: الجامع الصغير في أحاديث النذير البشير]: Kumpulan kecil untuk hadis-hadis sang pemberi peringatan dan kabar gembira (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Berikut beberapa keteragan tentang kitab Jami’us Shaghir Kitab Jami’us Shaghir ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi, seorang ulama bermadzhab Syafiiyah dari Mesir yang wafat sekitar tahun 911 H.

Dalam bukunya ini, Imam as-Suyuthi mengumpulkan sekitar 10.000 hadis. Atau dengan angka lebih pasti, 10.031 hadis, berdasarkan penomoran dalam versi cetaknya.
Sebenarnya, Jami’us Shaghir adalah ringkasan dari kitab as-Suyuthi sebelumnya, yang berjudul Jam’ul Jawami’.
Beliau pilih hadis-hadis di Jam’ul Jawami’ dan beliau susun berdasarkan urutan huruf hijaiyah pada awal hadis. Sehingga memudahkan bagi pembaca untuk menemukan hadis dalam waktu cepat. Beliau pilih hadis-hadis yang ringkas dan tidak banyak mencantumkan hadis tentang hukum.

Beliau juga menghidari hadis yang dalam sanadnya ada perawi pemalsu hadis atau pendusta, yang sendirian, menurut penilaian beliau. Namun beliau masukkan dalam kitabnya, hadis shahih, hasan, dan dhaif dengan berbagai macamnya. (Mukadimah Jami’us Shaghir, as-Suyuthi).
Metode as-Suyuthi dalam Menulis Jami’us Shaghir Metode yang diterapkan as-Suyuthi dalam membawakan hadis di Jami’us Shaghir, Tidak mencantumkan sanad hadis, hingga nama sahabat-pun tidak beliau sebutkan. Hanya menyebutkan matan hadis. Setelah menyebutkan menyebutkan nama kitab hadis yang meriwayatkan hadis tersebut dengan KODE dan nama sahabat yang membawakan hadis ini. Kemudian beliau menyebutkan KODE derajat hadis, apakah shahih shahih, ataukah dhaif.
(Ushul Takhrij, Dr. Mahmud Thahhan, hlm. 72 – 73).


DOWNLOAD EBOOK KLIK DISINI

CIRI-CIRI PENGIKUT HADADIYYAH

TERMASUK CIRI-CIRI AL HADADIYYAH :

1.    Kebencian dan pelecehan mereka terhadap para ulama salafiyyin zaman sekarang, terlebih lagi ulama Madinah. Bahkan sampai (membenci, mencelehkan) Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim dan Ibnu Abil Izz pensyarah (kitab Aqidah Thohawiyyah). Untuk menjatuhkan kedudukan mereka dan menolak ucapan-ucapan mereka.


2.    Ucapan mereka yang mentabdi’ (memvonis bid’ah) setiap orang yang terjatuh pada sebuah kebid’ahan. Dan Ibnu Hajar -Rahimahullohu- menurut mereka lebih keras dan lebih berbahaya (kebid’ahannya -pent) dibandingkan dengan Sayyid Qutub.

3.    Memvonis bid’ah, setiap orang yang tidak membid’ahkan orang yang terjatuh pada suatu kebid’ahan, memusuhinya dan memeranginya.Tidak cukup bagi mereka (Hadadiyyah -pent), engkau mengatakan : “Fulan memiliki pemikiran Asy’ariyyah atau Asy’ariy”, bahkan wajib bagimu untuk mengatakan : ” Fullan mubtadi”. Jika tidak, mereka akan memerangi, menghajr dan memvonis bid’ah orang tersebut.

4.    Haramnya “At Tarohhum” (mendo’akan “Rahimahullohu”) kepada Ahli bid’ah secara mutlak, tanpa membedakan apakah ia seorang Rofidhiy, Qodariy atau Jahmiy dengan seorang alim yang terjatuh pada suatu kebid’ahan.


5.    Memvonis bid’ah seorang yang mendoakan “Rahimahullohu” kepada seorang (alim -pent) semisal Abu Hanifah, Asy Syaukaniy, Ibnul Jauziy, Ibnu Hajar dan An Nawawiy.

6.    Sikap berlebih-lebihan mereka dalam menyampaikan kabar dusta dan mengaku-aku lebih unggul dalam ilmu, untuk bisa menjatuhkan (kedudukan -pent) para ulama kibar.


7.    Melaknat secara individu, sampai sebagian mereka melaknat Abu Hanifah dan sebagiannya lagi sampai mengkafirkannya.

8.    Mereka memiliki hubungan-hubungan dengan hizbiyyin, dan sebagian mereka dengan orang-orang fasiq. Pada waktu yang bersamaan, mereka memerangi Salafiyyin dan menyimpan rasa dendam yang sangat kepada mereka.

9.    Taqiyyah (sikap berdusta) yang melampaui batas.

10.    Mereka menulis, menggambil ilmu dari nama-nama yang majhul (yang tidak dikenal) dan para plagiat, yang apabila salah seorang mereka meninggal tidak diketahui siapa orangnya tidak pula jejaknya. Dengan sikap ini, mereka melebihi dari pada (syi’ah rafidhoh). Dikarenakan mereka dikenal dan ditulis sejarah mereka, jarh wa ta’dil yang memuat nama-nama dan keadaan (imam-imam) mereka. Walaupun mereka juga menggunakan prinsip taqiyyah dan menutup-nutupi.

11.    Mereka menolak prinsip-prinsip ahlus sunnah dalam permasalahan jarh wa ta’dil. Dan mereka meremehkan para imam jarh wa ta’dil serta prinsip-prinsipnya.

12.    Mereka menolak prinsip-prinsip ahlus sunnah dalam menimbang mashlahah wal mafsadah.

13.    Mereka menolak prinsip-prinsip ahlus sunnah dalam perkara bolehnya mengambil rukhsoh (keringanan) pada perkara prinsip dan kewajiban-kewajiban.

14.    Sikap mereka yang menutup-nutupi sebagian para ulama sunnah dalam rangka membuat makar dan tipu daya, dengan kebencian mereka terhadap (ulama tersebut), menyelisihi prinsip-prinsip, mauqif (sikap) dan manhaj mereka. Ini sebagaimana perbuatan rafidhoh, yang mereka menutup-nutupi (keadaan) ahlul bait.

15.    Mereka menyeru kepada taklid buta, sebagaimana keadaan syi’ah rofidhoh dan kelompok sufi yang ghuluw. Dan ini yang dimunculkan oleh Abdul Lathif Basyamil setelah kegagalan Mahmud Al Hadad dan para pengikutnya.

16.    Sikap Abdul Lathif Basyamil yang berpura-pura membela (dakwah) Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, setelah sebelumnya membuat-buat kebohongan terhadap Asy Syaikh Al Albaniy sebagai musuh besarnya. Dengan dia berpura-pura membela Al Imam Muhammad

(bin Abdul Wahhab) dan dakwahnya, serta Alu Su’ud akan bisa mengikat penduduk Madinah dengan (sikapnya) tersebut.

17.    Memfitnah Asy Syaikh Rabi’ dan orang-orang  yang membela beliau di atas  al haq, dari

kalangan    para    ulama    dan    anggota    Syabakah    SAHAB    as    salafiyyah.

Menuduh mereka dengan murjiah.

18.    Keserupaan mereka dengan rafidhoh dalam hal kedustaan, membenarkan dusta dan medustakan perkara yang benar.

19.    Mereka membuat makar yang bertubi-tubi dengan sembunyi-sembunyi. Lihatlah apa yang mereka perbuat terhadap Syaikh Al Albaniy menampakan pemuliaan dan pembelaan kepada beliau, bahkan menuduh setiap orang yang mensifati beliau (Syaikh Al Albaniy -pent) dengan murjiah, bahwa mereka khowarij. Kemudian setelah itu mereka berbalik mencela beliau dan menuduhnya dengan murjiah dan menyelisihi manhaj salaf.

20.    Mereka saling ta’awun di atas dosa, permusuhan dan kedholiman. Saling menolong dalam kedustaan, kemaksiatan dan kaidah-kaidah yang bathil.

21.    Terus menerus dalam kebatilan yang tiada hentinya, kelancangan mereka memutarbalikan perkara yang haq menjadi bathil dan yang bathil menjadi al haq, kedustaan menjadi kejujuran dan kejujuran dianggap kedustaan. Menjadikan orang yang rendah, hina dianggap sebagai orang besar dan sebaliknya menjadikan ulama kibar sebagai orang yang hina dan rendah.

22.    Membangun al wala’ wal baro’ di atas individu tertentu, bahkan orang yang paling bodoh, yang paling dusta dan paling keras permusuhannya terhadap manhaj salaf dan para ulamanya.

Segala puji bagi hanya bagi Alloh Rabb semesta alam.



Disusun oleh : Abu Juhhad Al Jazairiy

(Dari kitab “Khuturoh Al Hadadiyyah Al Jadiddah”

Dan

“Manhajul Hadadiyyah” Syaikh Rabi’ -hafidhohulloh-)

Sumber artikel :

http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?t=12718

Alih bahasa : Ibrohim Abu Kaysa

Download Ebook Silsilah perkara yang merusak dakwah salafiyah

 
 
 
DOWNLOAD EBOOK INI KLIK DISINI

Download Ebook Silsilah Hadits Dha'if Dan Maudhu Jilid 1 & 2 Oleh Syeh Nasrudin Albani




SALAH satu firnah besar yang pernah menimpa umar Islampada abad pemama hijriah adalah tersebarnya hadits-hadits dha'ifdan maudhu' di kalangan umat. Hal itu juga menimpa para ulama,kecuali sejumlah pakar dan kritikus hadits yang dikehendaki Allah,seperti Imam Ahmad, Bukhari, Ibnu Muin, Abi Hatim ar-Razi, danlainnya. Tersebarnya hadits-hadits semacam itu di seluruh wilayahIslam telah meninggalkan dampak negadf vang luar biasa, di antara-nya terjadi perusakan pada segi akidah, syariat, dan sebagainya.Di antara bukti nyata betapa sangar buruk pengaruh hadits dha'ifdan maudhu' pada umat Islam adalah tumbuhnya sikap meremehkanterhadap hadits Rasulullah sar'.. Kalangan ulama, mubalig, dan peng-ajar yang kurang cermat dalam menukil periu'ayatan hadits juga se-m_akin mempercepat penyebaran dampak buruk rersebut. Belum lagibilangan hadits yang dipalsukan ternvata memang amat banyak.

Hal ini mendorong Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albaruuntuk menvusun buku yang mernuar riwayat-rirvayat yang dha'ifdan maudhu' melalui penyelidikan vang mendetail, cermat, danselektif dengan tujuan dapat mencegah tergelincirnya umat dalammenyebarkan kedustaan yang disandarkan kepada Rasulullah saw.Usaha mulia Syekh al-Albani sudah separurnya kita dukung, danbuku Sihilah Had.its Dha'if tlan Maud.hu', Jilid I, ini --terjemahanciari karya beliau, silsilatul-Ahaadiits adh -Dhaifu h w al-Maudhu' ahwa Atsarubas-Say,ti' -fi\-Urnmah-- merupakan wujud tekad kami.N{udah-mudahan hrdirnya buku ini dapat mempersempit gerakedar hadits dha'if dan maudhu' di masyarakat. Semoga


DOWNLOAD EBOK INI

JILID 1  KLIK DISINI

JILID 2 KLIK DISINI 

Download Ebook Syarah Aqidah Al-Wasithiyah Ibnu Taimiyah




Segala puji bagi Allah, Rab semesta alam. Sha-lawat dan salam yang lengkap dan sempurna semoga dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul paling mulia, Nabi dan Imam kita, Muhammad bin Abdullah, juga kepada segenap keluarga, shahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jejak mereka dengan baik, hing-ga Hari Kiamat. Amma ba'du. Kitab "Al-Aqidah Al-Wasithiyah" tulisan Syai-khul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah Ta'ala, ada-lah Aqidah Ahius Sunnah wal Jama'ah. Adapun latar belakang penulisan, dan penamaannya dengan Al-Wasithiyah, ialah : Bahwa seorang Qadhi dari ne-geri Wasith yang sedang melaksanakan haji datang kepada Syaikhul Islam dan memohon beliau untuk menulis tentang Aqidah Salafiyah yang beliau yakini. Maka, beliau Rahimahullah menulisnya dalam tempo sekali jalsah, (sekali duduk), seusai shalat 'Ashar. Ini merupakan bukti nyata bahwa beliau Rahimahullah memiliki ilmu yang luas dan dikaruniai oleh Allah kecerdasan dan keluasan ilmu yang mengagumkan.


DOWNLOAD EBOOK INI KLIK DISINI