Rabu, 29 September 2021

Wahai Wahabi Jihadis, Sadarlah Bom Bunuh Diri Itu Neraka !!

(ilustrasi planet neraka)


Apa itu Manhaj Salaf?

Akhir akhir ini emang banyak kasus terorisme bom bunuh diri biasanya terjadi di awal ramadhan kadang pula awal tahun. Tidak menentu, tapi yang jadi perhatian kita rata-rata kaum teroris ini mengaku bermanhaj salaf. Salaf artinya kuno atau terdahulu, artinya manhaj salaf adalah manhaj mengikuti orang terdahulu khususnya mereka yang menisbatkan pengikut sahabat nabi saw, tabi'in (generasi anak sahabat), Tabiut tabi'in (generasi cucu sahabat)

Sebagaimana disebut dalam hadits ;

dari Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 


""Sebaik-baik manusia adalah :


orang-orang yang hidup pada zamanku (generasiku)


kemudian orang-orang yang datang setelah mereka


kemudian orang-orang yang datang setelah mereka.



Kemudian akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya". Ibrahim berkata; "Dahulu, mereka (para shahabat) mengajarkan kami tentang bersaksi dan memegang janji ketika kami masih kecil". (Mereka memukul kami bila melanggar perjanjian dan persaksian) ".
(Hadits Bukhari)



Bunuh Diri Dosa Besar Masuk Neraka

Begitu mulia bukan manhaj (pegangan landasan agama) yang mereka ikuti yaitu generasi sahabat nabi beserta generasi anak cucunya merupakan generasi terbaik umat islam, namun tak ada satupun dari mereka yang mengatas namakan bunuh diri entah itu dengan pedang ataupun bom sebagai jihad bahkan rasulullah saw pun mengecamnya 

Rasulullah saw pernah bersabda :

Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi, maka besi yang tergenggam di tangannya akan selalu ia arahkan untuk menikam perutnya dalam neraka jahanam secara terus-menerus dan ia kekal di dalamnya.

Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara meminum racun maka ia akan selalu menghirupnya di neraka jahanam dan ia kekal di dalamnya.

Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara terjun dari atas gunung, maka ia akan selalu terjun ke neraka jahanam dan dia kekal di dalamnya.


(HR Muslim).

Jadi sebenarnya akhir-akhir ini banyak yang mengaku ahlussunah wal jama'ah, salafi, ahlis sunnah, dll sebenarnya baru sebatas pengakuan tapi dalam prakteknya sendiri sering menyeleweng dari ajaran islam sendiri. Kadang apa yang mereka lakukan bertentangan dengan apa yang mereka baca. Sungguh ironis.

Salafi (pengikut manhaj salaf) sendiri dalam ahlaq maupun perbuatan seharusnya selaras, tidak seenaknya memvonis kafir dan membid'ahkan seseorang muslim. Yang berujung pada pemboman bunuh diri akibat dihasud iblis. Menganggap semua muslim diluar alirannya adalah sesat bid'ah masuk neraka. Menganggap semua yang tidak menumbuhkan jenggot dan memotong celana diatas mata kaki bukan seagama. Tapi menurut penulis sendiri model seperti ini lebih mirip pemahaman khawarij (dangkal agama) yaitu mereka berwatak keras namun agama hanya sebatas kerongkongan saja tidak masuk kedalam hati mereka. Mereka yang disebut nabi sebagai anjing neraka. Meskipun mereka tidak sekeras khawarij generasi pertama yang seenaknya membunuh kaum muslimin seperti binatang, tapi itulah yang disebut neo-khawarij atau nyrempet-nyrempet pemahaman khawarij. Sifatnya yang keras dan pemikirannya yang dangkal sangat mirip. 

Nabi Pernah bersabda :

“Akan keluar dari keturunan orang ini (nenek moyang khawarij pertama), sekelompok orang yang membaca kitab Allah di lisan, namun tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama, sebagaimana panah melesat tembus dari hewan sasaran. Jika aku menjumpai mereka, akan kubunuh mereka sebagaimana hukuman yang dijatuhkan untuk kaum Tsamud. 

(HR. Ahmad 10585, Bukhari 4004, dan Muslim 1763)

Nabi juga bersabda :

“Khawarij adalah anjing-anjing (penghuni) Neraka.”
 [HR. Ahmad]

Ada dua kemungkinan makna yang disampaikan para ulama:

1. Mereka akan dijadikan Allah dalam bentuk anjing ketika di Neraka

2. Mereka memiliki karakter sebagaimana anjing, yang dihinakan ketika di Neraka.


Mereka Mengaku Salafi?


Dalam pengamatan penulis kehidupan nyata, Ciri yang jelas pemahaman khawarij (teroris) didepan mata adalah, Bercadar dan berjenggot, memendekkan celana diatas mata kaki bagi mereka wajib, padahal itu sunnah. Kemudian menggunakan bahasa arab tapi nanggung-nanggung. Semisal antum, ana, akhi, uhkti, afwan, mereka tak menggunakan kata makasih lagi tapi jazakallah, dll memang sih dalam kehidupan sehari hari bagi orang awam seakan perkataan halus lembut islami mereka seakan sejalan dengan akidah dan akhlaq mereka yang ternyata bertentangan. Mereka menyimpan dendam kepada kaum muslimin dan negri ini. Sebagai negri kafir pemerintah dan rakyatnya kafir ahli bid'ah halal dibunuh dll, Sungguh mengerikan.

Padahal dalam agama itu jelas. Sunnah itu tidak wajib, sudah jelas. Sunnah Artinya boleh dilakukan dan tidak juga ga masalah, yang melakukannya dapat pahala. Karena banyak hal yang lebih wajib seperti shalat 5 waktu, puasa, zakat, berbakti kepada orang tua, berakhlaq baik kepada sesama, tidak berbuat syirik dll. 

Tapi mereka menggangap semua yang tak berjenggot becadar bukan sealiran, bukan sodara seiman, yang mata kaki tertutup celana tak boleh di salami dll naudzubillah. Sesungguhnya tak akan masuk surga jika ada kesombongan sebesar biji sawi kata Nabi saw. Tapi mereka malah merasa paling benar dan akan masuk surga sebagaimana generasi terbaik rasulullah saw, ngimpi kesiangan.

Ya memang tidak semua yang berartribut jenggot cadar adalah demikian tapi karena mayoritas aliran sesat di nusantara ini menggunakan atribut seperti itu untuk menutupi kedok mereka. Jadi sebenarnya pakaian bagus untuk menutupi kebusukan hati peribahasanya. Jadi jangan mudah terkecoh kita sebagai umat islam di negri ini yang memang rawan muncul aliran sesat gaya baru. Apalagi pemuda pemudi muslim yang masih labil, terkadang mudah terkecoh dan mudah ikut aliran mereka yang menyusup melalui lembaga dakwah kampus dll. 

Kalau mengaku ahli salaf atau salafi seharusnya pemikiran dan akhlaqnya sejalan dengan ajaran islam dong. Akhlaq dan ibadahnya mencontoh nabi dan sahabatnya yang mulia bukan seenaknya udel dewe mengaku punya lapak surga dan merasa paling suci yang lain bid'ah sesat kafir toghut berujung bom bunuh diri karena sudah stressnya mungkin atau doktrin yang mendarah daging sudah tak takut mati. Dalam bayangannya sudah dinanti 72 bidadari padahal sebenarnya adalah malaikat zabaniyah yang siap menyiksa. Setan pun tertawa karena godaan mereka efektif, dan ini yang sangat berbahaya dibanding dalam sekarat dalam keadaan maksiat, tapi masih tau yang dilakukannya itu salah, dibanding mati dalam keadaan kafir tapi merasa yang dilakukannya adalah kebenaran. 

Dibandingkan level godaan iblis yang lainnya seperti godaan mabuk, zina, judi level tertinggi adalah godaan setan dalam bentuk keyakinan (doktrinasi), yaitu mereka merasa paling benar jalannya padahal apa yang dilakukannya sesat dan sia-sia bahkan mati konyol masuk neraka. 


BNPT Ungkap Banyak Teroris Bermazhab Wahabi dan Salafi (Palsu)


sebagaimana saya kutip dari  cnnindonesia, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mencatat bahwa kebanyakan tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri dan BNPT merupakan pemeluk Islam dengan latar belakang mazhab Wahabi dan Salafi yang jihadis."Mereka semua, mohon maaf dengan segala hormat, mereka bermahzab salafi wahabi. Yang kita tangkap ini salafi wahabi jihadis, yang jadi kombatan," kata Ahmad dalam webinar dengan topik 'Urgensi Standardisasi Dai untuk Penguatan Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin' yang digelar MUI secara daring, Selasa (27/4).


Meski begitu, Ahmad menegaskan tak semua pemeluk Wahabi dan Salafi memiliki ideologi sebagai teroris. Ia menyatakan masih banyak pemeluk Wahabi dan Salafi yang menjalankan perintah agama sesuai ketentuan yang berlaku dan tak menyimpang.Ia pun menyatakan banyak teroris beragama Islam yang ditangkap di Indonesia memiliki Rukun Islam dan Rukun Iman yang sama. Perbedaannya, kata dia, terletak pada rukun ihsan atau pandangan hubungan antarsesama manusia.

"Mereka juga tak sedikit yang hafal Alquran, rukun iman sama, rukun Islamnya sama. Yang membedakan rukun ihsan. Karena mereka anggap iman, Islam, khilafah. Mereka abai," kata dia. Wahabi adalah aliran dalam Islam yang ditujukan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab, yang berpegang teguh pada kebangkitan agama melalui pemulihan Islam ke bentuk "aslinya", serta hanya ada satu Tuhan dan setiap orang harus menyembah-Nya persis seperti yang diperintahkan dalam Kitab Suci.

Sementara Salafi pada zaman modern kerap dikaitkan dengan aliran pemikiran yang mencoba memurnikan kembali ajaran yang dibawa Rasulullah dan perintah Alquran secara literal dari berbagai hal yang bid'ah (tidak dilakukan Rasul), khurafat, dan syirik dalam Islam. Salah satu rujukan utama kaum Salafi adalah mazhab Ahmad bin Hambali atau Hambali.


Terlepas dari itu, Ahmad menekankan bahwa aksi terorisme tak terkait agama apapun. Namun, pemahaman terorisme lahir dari cara beragama yang menyimpang dari oknum beragama tersebut.

"Dari pelaku terorisme tersebut, ini biasanya didominasi oleh umat beragama yang jadi mayoritas di suatu wilayah," kata dia.Melihat hal itu, Ahmad menegaskan bahwa peran para ulama sangat penting menanggulangi terorisme yang mengatasnamakan agama. Bahkan, kata dia, ustaz merupakan pintu masuk dan keluar paham radikalisme dan terorisme.

Ia pun mendukung upaya MUI untuk melakukan standarisasi dai. Hal itu merupakan elemen yang sangat vital dalam pencegahan radikalisme dan terorisme."Urgensi standarisasi dai dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme, kesimpulan saya sangat vital. Karena ustaz pintu masuk dan keluar dari paham radikalisme dan terorisme mengatasnamakan agama," kata dia.


refrensi : cnnindonesia.com

Download Ebook Terjemah Ibanah Ahkam Syarah Bulughul Mahram Lengkap




TERJEMAH IBANAH AL AHKAM SYARH BULUGH AL MAROM (Versi Lengkap)

Penulis: 1. Syaikh Abdus Salam 'Allusy 2. Syaikh Hasan Sulaiman an Nuri 3. Syaikh 'Alawi 'Abbas al Maliki

Pelajaran dan Hikmah Penting Hari Raya Idul Adha (Qurban)

 ( Syekh H.Dr Ahmad Sabban Rajagukguk, MA : Penulis : Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun, Dosen IAIN SU Dan Pascasarjana Malikussaleh Lhokseumawe )


Sebelum kita munculkan keberanian menyembelih Dan menyaksikan cipratan darah domba itu, maka berperanlah kita seperti Ibrahim as dengan Ismailnya.

Setiap ‘Idul Adha, sungguh terdapat salah satu kisah besar dan ‘menakjubkan’ dalam sepanjang sejarah manusia yakni perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim as beserta keluarganya dalam menegakkan nilai-nilai tauhid yang kokoh kepada Allah ‘Azzawa Jalla.

Nabi Ibrahim as, sudah berkali-kali mendapat ujian dan cobaan dari Allah ‘Azza wa Jalla. Setidaknya empat ujian besar dihadapi Ibrahim as: Pertama, dibakar karena menegakkan tauhid, kedua, diusir dari kampung halamannya, ketiga, bertahun-tahun tidak dikarunia keturunan, dan keempat, diperintahkan menyembelih anaknya.

Berkata Ibnu Abbas RA: “Belum ada para nabi yang mendapatkan dalam agama kemudian menyempurnakannya dengan sempurna melebihi Ibrahim as. Atas keberhasilan Ibrahim as dalam setiap menghadapi cobaan dan ujian, kemudian Allah memberikan gelar kepadanya dengan sebutan Khalilullah yakni kekasih Allah.

Firman Allah: Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia (QSAl Mumtahanah:4). Tuhan lah sesungguh yang memerintahkan kita meneladai Ibrahim as dan keluarganya. Dan salah satu keteladanan yang ‘menakjubkan’ ketika Allah memerintahkannya menyembelih putra kesayangannya yakni Ismail as.

Peristiwa ini direkam Alquran dengan penuh komunikatif, dialogis dan dramatik. Firman Allah dalam Surah as Shaffaat 102-109: Maka tatkala anak itu sampai pada usia dapat berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata; “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu .

Maka pikirkanlah apa pendapatmu !” Ia menjawab : Wahai ayahku , kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (102) Tat-kala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya .(103) Dan Kami panggil dia : Hai Ibrahim. (104) Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(105) Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.(106) Dan Kami tebus anak itu dengan seokor sembelihan yang b-sar. (107) Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian (108) Yaitu Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim (109) Dari informasi Alquran di atas,‘setetes hikmah’ yang bisa diambil antara lain :

Pertama, menegakkan tauhid dengan penuh keikhlasan.Ibrahim as telah membuktikan tulusnya, yakinnya, cintanya hanya kepada Allah semata, sehingga tidak satupun kepentingan dan kepemilikan yang dimilikinya dapat menghambat perintah Allah Ta’ala.

Ibrahim telah menegakkan tauhid yang suci dan tidak pernah ragu meskipun harus mengorbankan anak tercintanya. Ketauhitan dan pengabdian seperti inilah yang telah ditegaskan Allah SWT kepada kita umat Rasulullah SAW: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus.

”Pelajaran penting yang dari kisah ini adalah betapa Allah, ingin melihat kepada hambaNya, apakah kecintaannya terhadap anaknya lebih tinggi dibanding kepada Allah SWT. Kecintaan seperti inilah yang ingin disembelih oleh Allah SWT. Ismail adalah apapun atau siapapun yang dapat merusak hubungan dengan Allah, atau yang mendisorientasi perjalanan menuju Allah.

Kedua, menghadirkan jejak para Nabi tentang pengorbanan. Idul Adha berarti Idul Kurban. Karena Adha berasal dari kata udhiyah yang berarti korban. Sedangkan kurban berasal dari kata Arab, qaraba yang berarti dekat. Antara kurban yang berarti mendekat dan adha yang berarti kurban, sesungguhnya dua makna yang dapat dipertemukan, yaitu mendekatkan diri kepada Allah diperlukan sebuah pengorbanan.

Terminologi ini telah menegaskan kepada kita betapa hubungan halat dengan kurban sangat erat dan tidak dipisahkan. Firman Allah, maka dirikanlah shalat dan berkurbanlah. (QS AlKautsar:2). Betapa kuatnya anjuran berkurban sampai Rasulullah SAW mengecam mereka yang pantas berkurban tapi tidak melaksanakannya.

“Dari Abu Hurairah Ra,Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mempunyai kemampuan untuk berkurban tetapi tidak melaksanakannya, maka jangalah ia dekat-dekat dengan tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Turmidzi) Allah Ta’ala mengabadikan pengorbanan Ibrahim as dengan menggantikannya dengan penyembelihan hewan kurban telah memberikan pesan sejarah kepada kita, betapa setiap kebaikan, perjuangan dan pengorbanan yang dilandasi dengan spirit tauhid, ikhlas karena Allah.

Maka Allah kemudian akan mengabadikannya di sisiNya. Begitulah kita semestinya dalam melaksanakan setiap kebaikan dan pengorbanan dalam setiap menegakkan kebenaran, menegakkan agama dan membangun bangsa ini.

Semestinya dari berjuta-juta setiap tahun kita menyembelih hewan kurban sudah sepantasnya kita mengambil hikmah penyembelihan itu. Sebelum kita munculkan keberanian menyembelih dan menyaksikan cipratan darah domba itu, maka berperanlah kita seperti Ibrahim as dengan Ismailnya.

Bahwa sesungguhnya yang sampai kehadirat Allah SWT adalah ketakwaan. Firman Allah Ta’ala: Daging (hewan kurban) dan darahnya, sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada Allah adalah ketaqwaan kamu (QS al Hajj: 37) Dalam perspektif sufistik, perintah Allah menyembelih anak bagi Ibrahim as dan diabadikan dengan menyembelih hewan kurban bagi umat Nabi Muhammad SAW pada dasarnya adalah perintah menyembelih kecintaan kita kepada dunia (hubbuddunya). Karena hubbuddunya merupakan akar kerusakan agama, kebinasaan iman dan kehancuran bangsa.

Berapa saudara kita bahkan kita sendiri sering tergelincir ke lembah maksiat karena memperturutkan hawa nafsyu dan hubbuddunya. Qs Alhadid ayat 20: Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan kesenangan yang menipu.

Ketiga, tidak pernah kompromi dengan Setan. Setan adalah musuh abadi sekaligus musuh nyata bagi setiap manusia. Ibrahim as ketika sudah “bulat” tekadnya menyembelih Ismail, sungguh senantiasa digoda Setan.

Menarik dicermati,ketika Ibrahim as akan melaksanakan penyembelihan, Setan terus menghasut, membuju dan bahkan argumentasi rasionalitas juga disampaikan ke Ismail dan Hajar. Senjata pamungkas Setan saat itu sangat logis yakni, “apa mungkin Tuhan, menyuruh hambaNya (Ibrahim as) menyembelih putra kesayangannya ? ”Setan tidak berhasil menggoda Ibrahim as, kemudian menggoda Ismail as dan Siti Hajar, juga tidak berhasil. Bahkan mereka ‘memungut’ kerikil dan melemparinya.

Pesan permusuhan dan tidak pernah komproni dengan Setan diabadikan dalam syariat umat Rasullah SAW sebagai salah satu wajib haji yakni melempar jumrah (‘ula wustha dan aqabah). Melontar jamarat mengingatkan kita khususnya jamaah haji bahwa Iblis senantiasa berusaha menghalangi orang Mukmin yang akan melakukan kebaikan. Sabda Rasul: Sungguh Setan merayap pada diri manusia sebagaimana jalannya darah.


wallahualam

Download Ebook Gambaran Surga dan Bidadari PDF

  Oleh : Muhammad A. Samaaun

(pembina majelis ashabul muslimin @ 2012)


Tulisan ini kami angkat kembali (sunting) ke tahun 2021 kemungkinan selalu relevan dengan kehidupan kita sehari-hari sebagai penambah pengetahuan dan keimanan.

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu :

"Allah berfirman (artinya): ''Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan Al jannah) yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia. (HR. Muslim no. 2824)



Sekilas Tentang Gambaran Surga dan Penghuninya (Bidadari)

 Oleh : Muhammad A. Samaaun

(pembina majelis ashabul muslimin @ 2012)

ANDA BISA DOWNLOAD EBOOK INI KLIK  DISINI


Tulisan ini kami angkat kembali (sunting) ke tahun 2021 kemungkinan selalu relevan dengan kehidupan kita sehari-hari sebagai penambah pengetahuan dan keimanan.

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu :

"Allah berfirman (artinya): ''Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan Al jannah) yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia. (HR. Muslim no. 2824)


A. Pelajaran dari Hadits :

Surga adalah tempat kembali yang kekal bagi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dan mengerjakan amal shalih dengan mengharap pahala dari Allah saja. Seperti apakah surga? Tentu saja belum ada satupun manusia yang pernah melihatnya kecuali rasulullah saja dengan ijin Allah. Akan tetapi kita tidak bisa menggambarkannya karena saking indahnya. Dalam al-Qur’an dijelaskan :

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci (bidadari) dan mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqoroh :25)


Surga adalah hal yang ghoib, artinya yang tahu seluk beluk tentangnya hanya Allah saja. Surga tempatnya ada dialam akhirat (kehidupan sesudah mati), tepatnya diatas langit ketujuh didekat sidratul muntaha, tempat nabi Muhammad menerima wahyu sholat lima waktu pada saat isra’ mi’raj. Firman Allah

“(yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal
” (An-Najm ayat 14-15)


Surga adalah balasan / tempat kembali setelah hari berbangkit bagi orang-orang beriman yang beramal shalih dan patuh kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba menggapai surga dengan cara memperbanyak amal shalih dengan keihlasan hati hanya mengharapkan balasan yang terbaik dari Allah saja. Firman Allah :

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al-Kahfi: 30-31)


Allah telah memberitahukan kepada kita melalui al-Qur’an dan dalam hadits rasulullah tentang gambaran surga. Tentang wujud aslinya manusia tak ada yang bisa membayangkan apalagi menggambarkannya dengan secanggih apapun alatnya takkan pernah bisa menyamai keindahan surga yang asli. Surga adalah tempat yang sangat amat indah. Didalamnya berisi keindahan dan kesejahteraan dan tidak ada penderitaan sedikitpun. Di dalam surga banyak istana-istana megah yang terbuat dari emas dan perak, catnya dari minyak kesturi, lalu batu kerikil dan pasirnya terbuat dari intan dan muriara, benar-benar keindahan yang tidak bisa dibayangkan. Didalam surga tidak ada perkataan yang sia-sia. Didalam surga para penghuninya tidak buang air, meludah dan terkena penyakit, tetap awet muda dan tidak akan pernah mati.


Rasulullah bersabda “Batu bata (di surga) dari emas dan perak, lumpur (untuk mengecat) dindingnya terbuat dari minyak kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, tanahnya terbuat dari minyak ja’faron. Siapa yang masuk kedalamnya, ia tidak akan sakit, ia kekal dan tidak akan mati, tidak usang bajunya dan tidak pula hilang masa mudanya” (HR. Ahmad no.2 hal 304, at-Tirmidzi no. 2526, dari sahabat Abu Hurairah dan dishohihkan oleh al-Albani di shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2526)


Lalu didalam surga juga banyak bidadari yang cantik jelita yang kecantikannya juga tidak bisa dibayangkan dengan pikiran kita yang terbatas ini apalagi kalau cuman dibandingkan dengan artis-artis di Tv yang sering diidolakan para remaja tentu saja tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kecantikan bidadari surga. Maka sungguh hal yang ironis bila para remaja yang suka mengidolakan artis-artis karena terkagum-kagum dengan keelokan rupa artis itu sehingga lebih mereka cintai daripada Allah dan Rasulnya padahal balasan bagi orang yang bertakwa jauh lebih baik daripada apa yang ada di dunia. Sehingga kita temukan pula, banyak remaja yang lebih berat nonton konser artis walaupun tiketnya mahalnya minta ampun daripada beribadah sholat atau beramal sholih. Padahal kecantikan atau ketampanannya tak ada secuilpun menyamai keelokan penghuni surga.


Nanti diakhirat orang-orang yang beriman akan mendapatkan istri-istri yang suci dan cantik jelita (bidadari). Sebagai balasan dari Allah untuk orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih dan sabar dalam penderitaan hidup didunia dan lebih memilih kesenangan akhirat daripada kesenangan dunia. Firman Allah Ta’ala :

"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli."
(QS. At-Thur: 20)


Luasnya surga juga tidak bisa dibayangkan karena setiap tingkatan surga luasnya antara langit dan bumi. Jadi sebagai mukmin kita jangan khawatir tidak kebagian tempat disurga karena memang surga diciptakan oleh Allah dengan sangat luas.


Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 133 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”


Dan pintu surga itu sangat lebar dari sisi satu kesisi lainnya berjarak antara Kota Mekah dan Kota Hajar, sebagaimana disebutkan rasulullah saw :


Rasulullah bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu dari pintu-pintu surga seperti jarak antara kota Mekkah dan Hajar (kota dekat Dammam dan Ahsa’) ” (HR. al-Bukhari no. 3340 dan Muslim mo. 194 dari sahabat Abu Hurairah)


Surga memiliki seratus tingkatan yang jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi, Nabi bersabda: “Sesungguhnya surga memiliki seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad fi sabilillah, yang jarak antara tingkat satu dengan tingkatan lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi. ” (HR. al-Bukhari no. 2790 dari sahabat Abu Hurairah)

Tingkatan surga yang paling tinggi adalah surga firdaus yang di atasnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. Sebagaimana sabda Nabi: “Maka apabila engkau memohon mohonlah surga firdaus karena ia adalah surga yang (terletak) paling tengah dan yang paling tinggi, di atasnya ‘arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. ” (HR. al-Bukhori no. 3257 dari sahabat Abu Hurairah)


B. GAMBARAN BIDADARI SURGA


Bidadari Surga adalah makhluk surga yang diciptakan Allah dari tetesan air hujan dari awan yang ada diatas Arsy dalam suatu riwayat hadits dijelaskan :



Bahwasanya segumpal awan menurunkan hujan dari bawah ‘Arasy. Maka dari tetesan-tetesan hujan para bidadari diciptakan, Kemudian masing-masing ditempatkan dalam sebuah kemah ditepi sungai, luasnya 40 mil. Kemah itu tidak berpintu sehingga ketika seorang wali Allah datang ke kemah itu, ternyata kemah itu tidak punya satu pun pintu. Dengan demikian, mereka dia tahu bahawa mata makhluk apapun yang melihat mereka, baik itu malaikat maupun pelayan surga tidak sampai mempengaruhi mereka. Bidadari-Bidadari itu memang perempuan yang dibatasi (maqshuuraat) yakni dibatasi pandangan mata mereka dari segala makhluk, selain suami mereka. (Al-Hadist).


Sesungguhnya Allah Swt menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna : putih, hijau, kuning dan merah. Allah menciptakan tubuhnya dari za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutra. Mulai dari jari-jari kakinya sampai kelututnya dari zafaran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai kedua payudaranya dari anbar. Mulai dari lehernya sampai kekepalanya dari kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali dibumi, maka (maka semua sumur dan lautan dipermukaan bumi ini) menjadi misik. Didadanya tertulis nama suaminya dan nama Allah dari beberapa Asma’ul Husna. Setiap tangan mereka terdapat gambar pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar dan mutiara (Al-Hadist).


Para bidadari surga juga selalu khusyuk berdo’a untuk suaminya yang masih berada didunia supaya Allah mempermudah urusannya dalam menjalankan perintah agama. Dalam suatu hadits disebutkan :

Sesunggunya para bidadari berdoa untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada didunia. Mereka berkata : “ Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama; hadapkan dia dengan dengan hatinya untuk taat kepada-Mu; dan sampaikan kami kepada kami, demi kemulian-Mu, Wahai Tuhan Maha Penyayang diantara semua orang penyayang”. (Al-Hadist).


Keindahan wajahnya sangat elok dan wanginya bidadari juga sangat wangi sehingga tidak bisa dibayangkan dengan akal saja, bahkan jika seandainya bidadari turun kedunia maka kecantikannya akan menyinari langit dan bumi bagaikan matahari yang menyinari siang hari. Jilbabnya saja sungguh lebih baik daripada seluruh dunia dan seisinya. Dalam suatu hadits disebutkan :


Seandainya bidadari menampakkan wajahnya, niscaya kecantikannya akan menyinari langit dan bumi. Seandainya wanita surga muncul kedunia, niscaya keharumannya memenuhi seluruh penjuruh dunia (Al-Hadis)


Rasulullah bersabda yang artinya: “Kalau seandainya wanita surga menengok ke bumi, niscaya antara langit dan bumi bercahaya dan penuh dengan bau harum, dan jilbab bidadari lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no.2796 dari sahabat Anas bin Malik)


Mereka (bidadari) adalah makhluk yang disucikan oleh Allah yang tidak pernah mengeluarkan kotoran dan belum pernah disentuh oleh siapapun juga. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(istri-istri surga) mereka tidak haid, tidak mengeluarkan hadats (kencing dan kotoran) dan tidak pula mengeluarkan ingus.


Mujahid berkata: “Mereka tidak kencing dan tidak buang kotoran besar, tidak mengeluarkan madzi dan mani, tidak meludah, tidak mengeluarkan ingus dan tidak pula melahirkan.”
Dalam Al-Qur’an dijelaskan :

“katakanlah, inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan.”(al-Imran:15)


Orang-orang yang beriman di dalam surga bersenang-senang dengan istri-istri mereka sampai lupa dengan lupa dengan penderitaan yang pernah mereka alami didunia dan penderitaan para penghuni neraka, sehingga tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.


Allah berfirman dalam surat Yasin : 55-56 yang artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan, mereka berada di tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.”


Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(bersenang-senang dalam kesibukan) artinya mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari.”

Muqotil berkata: (bersenang-senang dalam kesibukan) mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari sampai lupa dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.”

Dan penghuni surga diberi kekuatan 100 kali lipat kekuatan laki-laki didunia. Sebagaimana sabda Nabi yang artinya: “Orang-orang yang beriman di surga diberi kekuatan demikian-demikian dalam berjima’. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apakah ia bisa melakukan hal itu (jima’)? Beliau bersabda: Ia diberi kekuatan seratus orang.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2536 Syaikh al-Albani berkata: hadits hasan shahih dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi )


Tentang keindahan fisiknya tidak bisa dibayangkan lagi karena saking indahnya sampai terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Dalam satu riwayat dijelaskan :


“Rombongan yang pertama kali masuk surga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya, hati-hati mereka satu, tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak ada saling membenci, masing-masing dari mereka mendapatkan dua orang istri (bidadari), masing-masing dari kedua bidadari tersebut terlihat sum-sum betisnya di belakang dagingnya karena terlalu indahnya, mereka bertasbih kepada Allah pagi dan sore hari, mereka tidak sakit, tidak beringus, tidak meludah, bejana-bejana mereka dari emas dan perak, sisir-sisir mereka dari emas, kayu yang dibakar untuk wewangian adalah kayu gaharu, dan keringat mereka adalah minyak kesturi”
 (HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)



Para Salafus Shalih, mereka sangat rindu kepada bidadari di surga dengan memperbanyak amal shalih dan meninggalkan kesenangan dunia yang menipu dan sementara. Sebagaimana al-Hasan al-Bashri berkata: “Wahai para pemuda, tidakkah kalian rindu dengan bidadari?”


Tentang gambaran bidadari surga dalam kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah Imam Ibnul Qoyyim berkata :

"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan).


Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya. Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). 

Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.


Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti.

 Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya. Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.


Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya. Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?! Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam.

 Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara . Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!!”


Begitulah gambaran tentang bidadari surga yang dapat kami tuliskan untuk aslinya tak dapat dibayangkan dengan akal pikiran setajam apapun.


C. TINGKATAN-TINGKATAN SURGA


Surga juga mempunyai tingkatan-tingkatan. Orang mukmin masuk surga sesuai tingkatan amalnya. Yang amalnya lebih baik tentu saja mendapatkan surga yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya, yang lebih sedikit amalnya masuk surga yang tingkatannya lebih rendah daripada yang lebih banyak amalnya. Tingkatan surga yang paling tinggi bernama surga firdaus. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa surga memiliki seratus tingkatan. Setiap tingkat jaraknya antara langit dan bumi. Benar-benar sesuatu ciptaan Allah yang maha luas. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda,


“surga itu ada seratus tingkatan, dan setiap tingkatannya jaraknya antara bumi dan langit. Tingkatan yang paling tinggi ialah surga Firdaus, dan yang paling utama juga surga Firdaus. Daripadanyalah mengalir sungai-sungai surga. Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah surga Firdaus."(HR. Tirmidzy)


Lalu dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa surga paling bawah saja kamar, rumah, pintu, ranjang, perabotan, kunci-kunci pintunya terbuat dari perak, lalu tingkatan kedua semuanya terbuat dari emas dan tingkatan yang ketiga semuanya terbuat dari mutiara dan zamrud lalu tingkatan-tingkatan lainnya yang jumlahnya 97 pasti lebih indah lagi daripada yang sebelumnya.


“Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab, dari Abdurrahman bin Ziyad bin An'am, dari Utbah bin Ubaid adh-Dhabyi, dari seorang perawi yang meriwayatkan hadits ini kepadanya bahwa seseorang datang kepada Nabi saw dan bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapa tingkatan di surga?" Beliau menjawab, "Seratus tingkatan. Jarak masing-masing tingkat adalah setinggi bumi dan langit. DI tingkat pertama, kamar, rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari perak. DI tingkat kedua, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari emas. Dan di tingkat ketiga, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya juga terbuat dari permata, mutiara, dan zamrud. Sedangkan, sembilan puluh tujuh tingkatan lainnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah."


Kita hidup di bumi yang manusianya jumlahnya sudah lebih dari 7 miliar kita sudah merasakan hiruk pikuk, sesak, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang semakin padat, suasana yang kacau balau dan sebagainya. Apalagi jika semua makhluk yang Allah yang sudah mati dihidupkan kembali untuk menghuni bumi ini tentu saja bumi ini sangat sesak tidak ada lagi ruang gerak didalamnya. Berbeda dengan surga diakhirat nanti. Satu tingkatan surga saja sudah cukup menampung seluruh makhluk yang sejak pertama sampai terakhir diciptakan oleh Allah. Padahal surga ada 100 tingkatan.


Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan. Seandainya seluruh makhluk alam berkumpul di salah satu tingkatannya saja, masih cukup menampung mereka. " (HR. Tirmidzi, hadits ini gharib / jarang dikenal)


Ada lagi dalam suatu hadits disebutkan bahwa tingkatan surga sama dengan jumlah ayat dalam al-Qur’an .

Diriwayatkan oleh Abu Hafash Umar bin Abdul Majid al-Qarsyi al-Mayanisyi dalam kitabnya Al-Ikhtiyar Fi al-Malah Min al Akhbay Wa al-Atsar dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. bersabda, "Tingkatan-tingkatan surga itu sesuai dengan ayat AI-Qur'an, dan setiap ayat satu tingkatan. Padahal di dalam Al-Quran itu terdapat enam ribu dua ratus enam belas ayat. Jarak antara masing-masing tingkatan adalah seperti kira-kira antara langit dan bumi, dan berakhir pada puncak Iliyyin yang memiliki tujuh puluh ribu tiang terbuat dari intan permata yang sanggup menerang: jarak sejauh perjalanan selama tiga hari tiga malam."


Oleh karena itu rasulullah menganjurkan supaya membaca al-Qur’an dengan khusyuk dan hati-hati / pelan. Karena tempat kita (disurga) ada di ayat terakhir yang kita baca. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda, "Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca."

wallahu'alam bis showab.

Selasa, 28 September 2021

Tentang Teologi “Blusukan” Jokowi


Oleh : Andian Husaini

Aloysius  menulis bahwa  ribuan tahun silam – sebelum Jokowi -- Jesus memang punya hobi blusukan. Kehadiran-Nya di dunia sebagai “Sang Sabda yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita” (Yohanes 1:14) sudah merupakan blusukan perdana. Blusukan itulah yang disebut penjelmaan Sang Sabda menjadi manusia. Itulah teologi inkarnasi.

Masih menurut Aloysius, dalam perspektif iman Kristiani, Jesus disebut “Putra Allah yang Mahatinggi”, yang sejak awal mula bersama-sama dengan Allah dalam kesatuan kasih mesra. Namun karena begitu besar kasih Allah terhadap dunia, Allah berkenan mengutus Putra yang tunggal ke dunia agar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (bandingkan Yohanes 3:16). Percaya kepada-Nya tentu saja tidak boleh dipahami saklek harus menjadi Kristiani dan dibaptis formal. 

“Karl Rahner berterminologi yang disebut baptis batin, yakni semua orang yang menerima keberadaan-Nya dan percaya Dialah Sang Juruselamat, mewujudkan sikap itu dalam setiap tindakan baik, benar, dan suci. Konsili Vatikan II, melalui dokumen Lumen Gentium (LG) dan Nostra Aetate (NA) menegaskan, Katolik tidak menolak apa pun yang serba benar, baik, dan suci, yang ada dalam setiap agama dan kebudayaan sebagai hal yang tidak berlawanan dengan Jesus Kristus (bandingkan LG 16 dan NA 2),” tulis Aloysius.

Begitulah opini yang dikembangkan Aloysius. 

Menarik membaca tulisan Aloysius itu, bahwa pengertian percaya kepada Yesus sebagai Putra yang tunggal itu tidak harus menjadi Kristiani dan dibaptis secara formal. Ia mengenalkan istilah “baptis batin” yang katanya disebutkan oleh teolog Jerman Karl Rahner.  Tidak jelas benar apa yang dimaksudkan oleh Aloysius dengan “babtis batin”.  Sebab, Karl Rahner sendiri dikenal dengan gagasannya tentang “anonymous Christianity” (Kristen tanpa nama). Bahwa, orang-orang yang belum mengenal Jesus dapat dikategorikan sebagai “Kristen” tapi  “tanpa nama”, meskipun mereka sudah memeluk agama tertentu. Hanya saja, Rahner berpendapat, bahwa agama orang-orang itu tidak sah lagi jika misi Kristen sudah sampai pada mereka dan Bibel diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. 

“Once a religion really confronts the gospel – once the gospel is translated into the new culture and embodied in community – than that religion loses its validity,”  tulis Karl Rahner seperti dikutip Paul F. Knitter dalam bukunya, No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes toward the World Religion (London: SCM Press Ltd., 1985). 

Jadi, dalam perspektif  teologi inklusif model Karl Rahner, setelah agama Kristen disebarkan ke Indonesia, maka agama-agama selain Kristen sudah tidak sah lagi. 

Dalam artikelnya, Aloysius juga menyebut, bahwa tokoh Hindu Mahatma Gandhi sangat mengagumi Jesus dan mengasihi-Nya. Ditulis oleh Aloysius: “Jesus Kristus itu unik sekaligus universal. Tak heran tokoh Hindu dan pemimpin India bernama Mahatma Gandhi sangat mengagumi Jesus dan mengasihi-Nya, terutama dengan ajaran ahimsa, mengasihi musuh. Tokoh politis India tersebut sangat menghayati sabda bahagia yang menjadi bagian dari khotbah di bukit yang disampaikan Jesus dan dicatat dalam Injil.”

Benarkah Mahatma Gandhi bersikap simpatik terhadap Jesus seperti yang ditulis Aloysius itu?   Tahun 2012, penerbit Media Hindu, menerbitkan buku berjudul “Dialog Gandhi dengan Missionaris tentang Kristen dan Konversi”. Buku ini aslinya berjudul “Gandhi on Christianity” (Maryknoll New York: Orbis Books, 1991). Buku ini memaparkan sikap kritis Gandhi terhadap kepercayaan kaum Kristen pada Jesus: 

“Saya menganggap Yesus sebagai seorang guru besar kemanusiaan, tapi saya tidak menganggap dia sebagai satu-satunya anak yang dilahirkan Tuhan. Julukan itu dalam penafsiran materialnya tidak dapat diterima. Secara kiasan kita semua adalah anak-anak yang dilahirkan Tuhan, tapi untuk masing-masing kita mungkin ada anak-anak lain yang dilahirkan Tuhan dalam pengertian khusus... Saya percaya dengan kesempurnaan  untuk menjadi sempurna dari hakikat manusia. Yesus telah menjadi sedekat mungkin pada kesempurnaan itu. Mengatakan bahwa dia sempurna sama dengan menolak superioritas Tuhan atas manusia... Saya juga tidak memerlukan ramalan-ramalan dan keajaiban-keajaiban untuk mengakui kebenaran Yesus sebagai seorang guru. Tidak ada yang lebih ajaib dari tiga tahun kependetaannya, “Tidak ada keajaiban dalam sejarah manusia yang dihidupi dengan segenggam roti. Seorang tukang sulap dapat membuat ilusi (tipuan pandang) semacam itu. Tapi terkutuklah hari ketika seorang pesulap dihormati sebagai penyelamat kemanusiaan.” (hal. 124-125). 

Tentang keselamatan universal – baik bagi yang percaya atau yang tidak percaya kepada Ketuhanan Jesus --  Aloysius menulis: “Blusukan-Nya mendatangkan keselamatan universal bagi semua orang, yang mengimani Dia, maupun yang tidak mengimani-Nya, bahkan yang memusuhi-Nya. Itu karena Ia pun berdoa bagi orang-orang yang menyalibkan-Nya agar diampuni Allah, yang disebut-Nya Bapa, sebab mereka tidak tahu yang mereka perbuat (Lukas 23:34 dan paralelnya).”

Membaca tulisan Aloysius  tersebut, kita dapat bertanya, benarkah orang yang tidak mengimani Yesus juga mendapatkan keselamatan, sebagaimana digambarkan oleh Pastor Aloysius? Masalah keselamatan universal ini telah menyita perdebatan panjang dalam internal Kristen. Benarkah ada keselamatan di luar gereja Katolik? Jika memang ada, untuk apa Gereja Katolik memerintahkan kaum Katolik untuk menjalankan misinya agar percaya kepada Yesus. 

Dalam artikelnya, Aloysius mengenalkan diri sebagai “rohaniwan”,  budayawan interreligius, dan Wakil Ketua FKUB Jawa Tengah. Sebagai rohaniwan Katolik, Aloysius tetunya sangat paham tentang perdebatan seputar wacana “keselamatan di luar gereja Katolik”.   Sebelumnya, Gereja berpegang pada doktrin “extra ecclesiam nulla salus” (di luar Gereja tidak ada keselamatan).  Kemudian, Konsili Vatikan II (1962-1965), menetapkan satu dokumen Nostra Aetate yang bersifat cukup simpatik terhadap agama lain, termasuk Islam. Tetapi, sejumlah dokumen Konsili Vatikan II juga mempertahankan sikap eksklusifitasnya dalam soal keselamatan. 

Dekrit ‘ad gentes’ mewajibkan aktivitas misi Katolik ke seluruh umat manusia: “Therefore, all must be converted to Him, made known by the Church's preaching, and all must be incorporated into Him by baptism and into the Church which is His body… And hence missionary activity today as always retains its power and necessity.”(Karena itu, haruslah semua orang dikonversikan kepada Dia, Yang dikenal lewat misi Gereja; semua manusia harus menjadi anggota Dia dan Anggota Gereja dengan pembaptisan, yang adalah Tubuhnya... Oleh sebab itu, aktivitas misi Kristen dewasa ini senantiasa tetap mempunyai kekuatannya dan tetap dibutuhkan).

Tahun 1990, induk Gereja Katolik di Indonesia, yaitu KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) menerjemahkan dan menerbitkan naskah imbauan apostolik Paus Paulus VI tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern (Evangelii Nuntiandi), yang disampaikan 8 Desember 1975, yang menyebutkan: “Pewartaan pertama juga ditujukan kepada bagian besar umat manusia yang memeluk agama-agama bukan Kristen….Agama-agama bukan kristen semuanya penuh dengan “benih-benih Sabda” yang tak terbilang jumlahnya dan dapat merupakan suatu “persiapan bagi Injil” yang benar... Kami mau menunjukkan, lebih-lebih pada zaman sekarang ini, bahwa baik penghormatan maupun penghargaan terhadap agama-agama tadi, demikian pula kompleksnya masalah-masalah yang muncul, bukan sebagai suatu alasan bagi Gereja untuk tidak mewartakan Yesus Kristus kepada orang-orang bukan Kristen. Sebaliknya Gereja berpendapat bahwa orang-orang  tadi berhak mengetahui kekayaan misteri Kristus.”

Dalam pidatonya pada 7 Desember 1990, yang bertajuk Redemptoris Missio (Tugas Perutusan Sang Penebus), yang diterbitan KWI tahun 2003, Paus Yohanes Paulus II mengatakan: “Tugas perutusan Kristus Sang Penebus, yang dipercayakan kepada Gereja, masih sangat jauh dari penyelesaian. Tatkala Masa Seribu Tahun Kedua sesudah kedatangan Kristus hampir berakhir, satu pandangan menyeluruh atas umat manusia memperlihatkan bahwa tugas perutusan ini masih saja di tahap awal, dan bahwa kita harus melibatkan diri kita sendiri dengan sepenuh hati…Kegiatan misioner yang secara khusus ditujukan “kepada para bangsa” (ad gentes) tampak sedang menyurut, dan kecenderungan ini tentu saja tidak sejalan dengan petunjuk-petunjuk Konsili dan dengan pernyataan-pernyataan Magisterium sesudahnya.” 

Menyimak sejumlah dokumen Gereja Katolik tentang kewajiban menjalankan misi Kristen untuk membaptis seluruh manusia, maka patut ditanyakan, apakah dukungan kaum Kristen kepada Jokowi merupakan bagian dari aktivitas misi tersebut?   Bisanya, agak berbeda dengan kaum Kristen evangelis yang menyampaikan misi dengan “vulgar”,  Geraja Katolik menjalankan misinya dengan halus melalui program akulturasi atau kemanusiaan. 

Jadi, apa sebenarnya misi kaum Kristen yang secara menggebu-gebu mendorong Jokowi sebagai calon Presiden RI? Wallahu a’lam.  


Jokowi akan dikorbankan? 

Aloysius menulis:  “Jesus menjadi tokoh ideal yang berpraksis bela rasa dan solider kepada korban, bukan kepada penguasa dan pemilik modal. Itulah buah teologi blusukan dan praksis dari pastoral blusukan Jesus. Akibatnya, Jesus dijatuhi hukuman mati, bahkan dianggap pemberontak. Tanda-tanda mukjizat dan buah-buah pastoral blusukan-Nya tidak dianggap. Dia justru dituduh menggunakan ilmu sihir dan menyesatkan rakyat. Begitulah, para pemuka agama dan politikus busuk yang memusuhi-Nya kemudian bersekongkol dengan prokurator Romawi bernama Pontius Pilatus. Jesus dijatuhi hukuman mati.”  

Bagi kaum Kristen, babak terpenting dari episode kehidupan Jesus adalah penyaliban  dan kebangkitan Jesus. Itulah inti agama Kristen (Christianity). Tidak ada agama Kristen tanpa adanya konsep penyaliban dan kebangkitan (crucifixion and resurrection) Jesus.  Maka, kita patut bertanya, jika Jokowi disamakan dengan Jesus dalam perspektif  Kristen, apakah pada akhirnya Jokowi juga akan “disalib” dan “dikorbankan” demi “menebus dosa kaum tertentu”? 

Kaum Katolik Indonesia mengaku memiliki “syahadat” versi Katolik yang bunyinya: “Kami percaya pada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta segala yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dan pada satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah, Putra Tunggal yang dikandung dari Allah, yang berasal dari hakikat Bapa, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah benar dari Allah Benar, dilahirkan tetapi tidak diciptakan, sehakikat dengan Bapa, melalui dia segala sesuatu menjadi ada…” (Lihat buku, Konsili-konsili Gereja karya Norman P. Tanner, hal. 36-37)

 

Jokowi adalah muslim. Bahkan, sudah menunaikan ibada haji. Sebagai Muslim, ia sudah bersaksi, bahwa “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.” Jokowi pasti yakin, Allah tidak punya anak dan tidak diperanakkan. Ia juga yakin akan kebenaran al-Quran, yang  menjelaskan bahwa Jesus (Isa a.s.) adalah manusia, seorang Nabi. Jesus bukan Tuhan atau anak Tuhan. Bahkan al-Quran dengan tegas menyatakan: “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan, bahwa Allah itu sama dengan Isa Ibnu Maryam. Padahal, al-Masih Isa Ibnu Maryam berkata, wahai Bani Israil sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Sesungguhnya siapa yang menserikatkan Allah maka Allah akan mengharamkan sorga baginya, dan tempatnya di neraka. Dan orang-orang zalim itu tidak akan mendapatkan pertolongan.” (QS 5:72). 

Juga, disebutkan dalam al-Quran, sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Isa adalah salah satu dari yang tiga (QS 5:73). Allah juga murka karena dituduh punya anak. Orang yang menuduh Allah punya anak, sungguh telah melakukan kejahatan besar di mata Allah (QS 19:88-91). Al-Quran pun membantah bahwa Nabi Isa a.s. telah mati di tiang salib. Tidak ada bukti yang meyakinkan tentang itu. (QS 4:157, QS 18:4-5). Menuduh Allah punya anak atau punya sekutu adalah tindakan syirik, dosa terbesar dalam pandangan Islam. Karena itu syirik disebut sebagai “kezaliman besar”. (QS 31:13).  Nabi Muhammad saw ditugaskan oleh Allah untuk mengajak kaum Kristen agar mereka kembali kepada “satu kata” yang sama, yaitu hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun juga (misi Tauhid) (QS 3:64). 

Dalam perspektif Islam, menyamakan antara Jesus dengan Jokowi bisa dikatakan “sangat keliru” dan “sangat berlebihan”.  Kaum Muslim Indonesia tentu berharap, Haji Jokowi tidak mau “disalib” dan “dikorbankan” untuk dinobatkan sebagai juru selamat kaum tertentu di Indonesia. Tapi, itu terpulang kepada Pak Haji Jokowi, karena beliau sendiri yang akan bertanggung jawab kepada Allah: apakah ikut berjuang memperkuat misi seluruh Nabi dalam menegakkan Tauhid dan Rahmatan lil-alamin atau mendukung dan memperkuat kesesatan dan kemusyrikan di negeri tercinta ini. Sebagai rakyat, kita hanya menyampaikan taushiyah, hanya sekedar mengingatkan. Wallahu a’lam bish-shawab.

3 Ciri Intelektual Berwatak Iblis



Sikap ”membuang aturan Tuhan” dalam kehidupan jelas-jelas bertentangan dengan prinsip Ketuhanan YangMaha Esa.  Katanya, bangsa Indonesia ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Katanya, bangsa Indonesia berdasarkan pada Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Tentu sulit diterima akal sehat, jika ada manusia yang mengakui keberadaan Tuhan YME tetapi menolak kedaulatan Tuhan; menolak untuk tunduk patuh pada aturan-aturan Tuhan. Sikap mengakui eksistensi Tuhan tetapi menolak kedaulatan-Nya  seperti itu sudah pernah dicontohkan oleh Iblis, makhluk yang sombong dan durhaka kepada Allah. 

Dalam al-Qur’an dijelaskan, bahwa Iblis dikutuk dan diusir karena menolak perintah Allah. Iblis tidaklah ateis atau agnostik. Iblis tidak mengingkari adanya Tuhan. Iblis tidak meragukan wujud maupun ke-Esaan-Nya. Iblis bukan tidak kenal Tuhan. Ia tahu dan percaya seratus persen. Tetapi, meskipun ia tahu kebenaran, ia disebut ‘kafir’, karena mengingkari dan menolak untuk tunduk patuh kepada Tuhan YME.

Kesalahan Iblis bukan karena ia tak tahu atau tak berilmu. Kesalahannya karena ia membangkang. (QS 2:34, 15:31, 20:116). Iblis sombong dan menganggap dirinya hebat (QS 2:34, 38:73, 38:75). Allah berfirman: “Dia adalah dari golongan jin, maka ia durhaka terhadap perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain kepada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim” (QS 18:50).  Maka Iblis juga sudah bertekad: “Sungguh akan kuhalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Akan kudatangi mereka dari arah depan dan belakang, dari sebelah kanan dan kiri mereka!” (QS 7:16-17).

Sosok Iblis dalam al-Quran adalah sosok yang pintar dan berilmu, sejenis cendekiawan. Dalam bukunya, Orientalis dan Diabolisme Intelektual, Dr. Syamsuddin Arief menjelaskan ciri-ciri “cendekiawan bermental Iblis”. 


Pertama, selalu membangkang dan membantah (6:121). Meskipun ia kenal, tahu dan faham, namun tidak akan pernah mau menerima kebenaran. Selalu dicarinya argumen untuk menyanggah dan menolak kebenaran demi mempertahankan opininya. Sebab, yang penting baginya bukan kebenaran, akan tetapi pembenaran. Jadi, bukan karena ia tak tahu mana yang benar, tetapi karena ia memang tidak mau mengikuti dan tunduk pada kebenaran itu.

Kedua, cendekiawan bemental Iblis itu “bermuka dua”, menggunakan standar ganda (QS 2:14). Mereka menganggap orang beriman itu bodoh, padahal merekalah yang bodoh dan dungu (sufaha’). Intelektual semacam inilah yang diancam Allah dalam al-Qur’an : “Akan Aku palingkan mereka yang sombong tanpa kebenaran itu dari ayat-ayat-Ku. Sehingga, meskipun menyaksikan setiap ayat, tetap saja mereka tidak akan mempercayainya. Dan kalaupun melihat jalan kebenaran, mereka tidak akan mau menempuhnya. Namun jika melihat jalan kesesatan, mereka justru menelusurinya” (QS 7:146).

Ketiga, ialah mengaburkan dan menyembunyikan kebenaran (talbis wa kitman al-haqq). Cendekiawan Iblis bukan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun ia sengaja memutarbalikkan data dan fakta. Yang batil dipoles dan dikemas sedemikian rupa sehingga nampak seolah-olah haq. Sebaliknya, yang haq digunting dan di’preteli’ sehingga kelihatan seperti batil. Iblis punya kemampuan juga mencampur-aduk dua-duanya sehingga tidak jelas lagi beda antara yang benar dan yang salah.

Strategi semacam ini memang sangat efektif untuk membuat orang lain bingung dan terkecoh. Al-Qur’an pun telah memberitahukan: “Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka” (QS 22:3-4).

Dengan tipudaya Iblis, khamar diiklankan dan dijadikan kebanggaan oleh sebagian manusia modern; perzinahan dianggap biasa dan bukankejahatan, bahkan dilegalkan dan tidak dipersoalkan kebejatannya; pertunjukan telanjang dipromosikan sebagai suatu keindahan (seni) dan amal kebajikan. Di zaman globalisasi saat ini, diakui, bahwa informasi adalah kekuatan yang paling dahsyat. Penguasa informasi adalah yang menguasai otak manusia saat ini. Mereka dengan leluasa berpotensi memutarbalikkan fakta dan kebenaran. Di sinilah ‘talbis Iblis’ (tipu daya Iblis) dapat terjadi. Yang haq dipromosikan sebagai kebatilan, dan yang bathil dikampanyekan sebagai al-haq. Banyak motif para pelaku talbis Iblis. Bisa karena memang ada kesombongan, ada penyakit hati, atau karena motif mencari keuntungan duniawi.

Kisah Iblis begitu banyak diceritakan dalam al-Quran. Pesannya sangat jelas kepada kita, orang Muslim: jangan contoh perilaku Iblis! Dia memang pintar, tapi licik, durhaka dan berani menantang Tuhan. Satu lagi: dalam menyesatkan manusia, Iblis menggunakan cara-cara yang halus dan canggih. Kata-katanya menawan. Iblis tidak membentak-bentak Adam dan Hawa. Iblis bermuka manis, bertutur kata lembut dan sopan. 

Bahkan, Iblis menampakkan sikap yang sangat simpatik kepada Adam dan Hawa. Iblis sepertinya tidak bertampang seram, seperti digambarkan selama ini dalam berbagai komik dan film atau sinetron. Tapi, Iblis itu bisa berwajah cantik dan menawan. Iblis tidak mengatakan: ”Wahai Adam, tidak usah pedulikan larangan Tuhan!” Tapi, Iblis bersikap sebagai teman akrab. Iblis bersumpah kepada Adam dan Hawa, bahwa dia adalah sahabat karib yang menasehati Adam dan Hawa dengan tulus ikhlas. (QS 7:21). Allah juga mengingatkan, bahwa musuh para Nabi dan pengikutnya adalah ’setan dari jenis manusia dan setan jenis jin’ yang aktivitas mereka adalah membisikkan kata-kata indah (zukhrufal qauli) untuk menipu manusia. (QS 6:112). 

kaum Muslim  patut merenungkan benar-benar kisah Iblis, sifat, perilaku dan kiat-kiat propagandanya dalam menyesatkan manusia. Iblis  sudah terbukti sangat profesional dalam soal penyesatan manusia. Perbuatan yang jelas-jelas munkar dan jahat bisa dikemas dan dipropagandakan sedemikian rupa sehingga tampak indah, menawan, dan mendapatkan dukungan masyarakat secara luas.  Karena itulah, kita diseru oleh Allah SWT: ”Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan jangan sekali-kali mengikuti ’garis-garis’ setan. Sesungguhnya setan adalah musuhmu yang nyata.” (QS 2:208).

Jadi, jika mau selamat dari tipu daya Iblis, maka kita diimbau agar masuk ke dalam Islam secara kaffah. Jangan tanggung-tanggung jadi orang Muslim! Jangan bersikap seperti Iblis! Hanya mau menerima hal-hal tertentu yang disukainya, tetapi menolak aturan-aturan Allah yang tidak disukai atau dianggap merugikan dirinya! 

Tapi, kita manusia, yang bisa khilaf dan lupa. Jika kita sempat tergoda Iblis atau setan, terjebak dalam tipudayanya, segeralah kita ingat Allah, bertobat! Manusia yang baik, bukan tidak pernah salah dan dosa, tetapi manusia yang segera sadar akan kessalahannya. Itulah yang dilakukan oleh Adam a.s. Jangan seperti Iblis! Sudah berbuat salah, tidak mengaku salah, tapi malah membangkang dan berani menantang Tuhan. Na’udzublillahi min dzalika. Kita berlindung kepada Allah dari sikap-sikap pongah gaya Iblis semacam itu. 

Berikut ini doa yang diajarkan Nabi saw agar kita terhindar dari godaan setan: ”Rabbi a’udzubika min hamazaatisy syayaathini, wa-a’udzubika Rabbi an-yahdhurun.”  (Ya Allah, Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan; dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku).”  

Sumber : Tulisan dr andian husaini

Senin, 27 September 2021

Download Ebook Kisah Nabi dan Rasul Serta Kisah Sahabat Nabi SAW

 


Kisah para nabi dan rasul cocok bagi dongeng anak anda sebelum tidur, Ebook ini merupakan format hlp yang tidak bisa dibuka oleh semua device kecuali komputer jadul windows 7 kebawah, oleh karena itu kami inisiatif menyusun kembali dalam format PDF, ebook ini cukup tebal jika dicetak sekitar 366 halaman, untuk mendownload klik dibawah ini, 




Minggu, 26 September 2021

Download Ebook Komik Jadul Kisah Nabi Syuaib as

 



 Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Tsalabah




  Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Nabi Sulaiman as

  



Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Nabi Harun as

 


Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Nabi Ilyas as.




  Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Perang Badar


  Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.

Download Ebook Komik Jadul Kisah Nabi Yakub as.

 



 Alhamdulillahirobbilalamin, washolatuassalamu ala muhammadin

sebelumnya kami berterima kasih kepada bapak fikri fajar yang telah menyediakan format scan mentahan dalam format djvu kemudian kami kompilasi kembali dalam  format pdf oleh perpustakaan online ashabul muslimin untuk mempermudah membaca , selamat membaca buku cerita jadul ini semoga menambah keimanan dan ketakwaan untuk anak anak kita.