Senin, 12 Maret 2018

Mutiara Nasehat "Allah Melihat Hati Manusia Bukan Penampilannya"


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam telah bersabda,"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian". (Hadits Rasulullah saw)

Pelajaran yang dapat kita ambil dari hadits diatas banyak sekali salah satunnya adalah supaya kita tidak mudah menilai manusia dari penampilannya saja. Seringkali bahwa penampilan itu menipu. Bukankah kita sering mendengar peribahasa kambing berbulu serigala atau serigala berbaju kambing. Yang artinya bahwa memang bawah manusia itu tidak bisa dinilai dari penampilannya saja karena kadang orangnya penampilannya bagus tetapi tidak sesuai dengan perilakunya yang buruk kadang-kadang kita juga menemukan menemukan seseorang yang penampilannya biasa saja sederhana atau bahkan buruk secara pandangan orang awam tetapi hatinya jujur apa adanya tidak punya rasa dendam dan lainnya.

Seperti yang sering kita dengarkan ceramah. Allah melihat manusia dari keimanannya dan ketaqwaannya. Bukan dari penampilannya. Tua muda kaya miskin besar kecil cantik jelek bersorban berblangkon bertopi berpeci bertato danlainya semuanya sama dihadapan Allah. Sedangkan taqwa itu letaknya dalam hati manusia. Bukan pada penampilannya. Seorang yang bersorban berpeci bercadar sering orang lekas melihat langsung menilai dia orang soleh dan baik agamanya, seorang bertato berpakaian gaul langsung dinilai sebagai orang urakan. Kadang kita menjudge orang hanya dari penampilannya itu salah besar. Sehingga kita akan memandang orang remeh karena penampilannya buruk. Memandang orang mulia karena dia penampilannya seperti orang arab. Tapi apakah Kita tahu hati orang orang yang penampilannya sederhana? Apakah kita tahu yang mereka pikirkan? Bisa jadi mereka adalah orang yang hatinya selalu mengingat Allah. Bisa jadi orang bercadar berpeci yang didalam isi hati dan pikirannya adalah harta dan kemewahan. Kita tak tahu apa yang ada dalam hati manusia. Sehingga kita jangan seenaknya menilai mereka dari penampilannya. Orang orang sholeh orang zuhud wali wali Allah mereka lebih memilih mengasingkan diri dan tidak menonjolkan penampilan mereka. Akan tetapi mereka lebih khusuk dan lebih ihlas ibadahnya kepada Allah daripada kita yang sudah merasa suci merasa benar hanya karena hafal beberapa halaman kitab saja.

Apa kesimpulannya? Kita jangan mudah berprasangka buruk dan mudah menilai manusia dari penampilan, asal suku, kekayaan, kecantikan dan lainnya. Kita harus menilai menurut apa yang Allah nilai yaitu hatinya sehingga kita tidak mudah meremehkan dan menyombongkan diri dihadapan orang lain. Bagaimana kah cara kita bisa menilai manusia dari hatinya? Setiap kita bergaul dengannya pasti akan terasa efeknya nyaman atau tidak setelah lama bergaul barulah kita bisa menilai sifat dan perilaku aslinya. Jadi menilai manusia tidak bisa sesingkat mengedipkan mata. (AshabulMuslimin)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah