Kamis, 23 Maret 2023

Download Ebook Menjadikan Puasa Lebih Bermakna 2 Jilid Full

 



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Pada puasa 2023 ini hari ke dua penulis ingin membagikan sebuah ebook lama tapi sangat bermanfaat yaitu menjadikan puasa lebih bermakna daripada sekedar menahan lapar haus. 

Ayat diatas mengandung banyak pelajaran berharga berkaitan dengan ibadah puasa. Puasa bukan sekedar menahan lapar dan minum kalau hanya itu ayam pun lebih bisa melakukannya. Puasa harus dimaknai dengan ibadah ibadah dan amalan yang terbaik dan menjauhi segala godaan yang membatalkan puasa dan pahala puasa buku ini mengantarkan kepada kita tentang bagaimana menjadikan puasa lebih bermakna baik dalam kehidupan rohani maupun jasmani kita. selamat membaca.

DOWNLOAD EBOOK JILID 1 

DOWNLOAD EBOOK JILID 2

Download Makalah Presentasi Pendidikan Karakter

 


Ebook ini cocok bagi anda yang membutuhkan refrensi tentang pendidikan karakter atau pendidikan tentang moral dan karakter siswa siswi anda baik sekolah umum atau sekolah khusus seperti pesantren pada umumnya.

Khotbah Jumat, Beratnya Fitnah / Ujian Di Akhir Zaman

 

KHUTBAH JUM’AT PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah,

Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hati-hatilah terhadap fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Berhati-hatilah terhadap hal-hal yang bisa memalingkan dirimu dari agamamu baik itu harta, keluarga, ataupun anak. Allah berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah bahwa bahwasanya harta-harta kalian, dan anak-anak kalian, adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang agung.” (QS. Al-Anfal: 28)

Berhati-hatilah terhadap fitnah perkataan dan amalan, fitnah aqidah serta pemikiran-pemikiran sesat dan juga kenyataan yang buruk. Karena iu semuanya dapat memalingkan dirimu dari agamamu, dan dapat mendatangkan kehancuran bagimu.

Sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada umatnya, tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Dengan kasih-sayangnya. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fintah akhir zaman, agar ummat berhati-hati dan selalu bertakwa, serta kembali berpegang teguh dengan sesuatu yang dilakukan oleh para pendahulu. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fitnah dalam agama. Beliau bersabda,

 “Segeralah kalian beramal shalih (sebelum datang) fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang pada pagi harinya dalam keadaan beriman, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Atau pada sore harinya dalam keadaan beriman, pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.” (HR. Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan tentang fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Zaman semakin dekat, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan, banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya, ‘Apakah al haraj itu, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, ‘Pembunuhan.’” (Muttafuqn ‘alaih).

Maasyiral muslimin yang dirahmati Allah,

Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan, kezuhudan, kewara’an, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para khulafaurrasyidin.

Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap Islam, muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini merupakan suatu musibah yang besar.

Marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari fitnah-fitnah ini, dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita keteguhan serta kemantapan dalam menempuh jalan lurus ini.

Suatu ketika Hudzaifah radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasulullah. Apakah setelah kebaikan Islam ini akan timbul kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya.” Hudzaifah kembali bertanya, “Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan?” Beliau menjawab, “Ya. Akan tetapi, di dalamnya ada dahkhn.” (Rasulullah ditanya), “Apakah dakhn itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Satu kaum yang mengambil sunah selain dari sunnahku, dan mengambil petunjuk selain dari petunjukku. Kalian mengetahui hal itu dari mereka dan kalian mengingkari mereka.” Hudzaifah bertanya, “Apakah setelah itu akan ada kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya. (yaitu) dai-dai yang berdiri di pinggir pintu-pintu Jahannam, barangsiapa yang menerima ajakan mereka, akan dicampakkan ke dalamnya.” Hudzaifah bertanya, “Wahai, Rasulullah. (Gambarkanlah) sifat mereka untuk kami.” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita.” (Al Hadis).

Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak berhak, sehingga banyak kekacauan dan pembunuhan.

Maasyiral muslimin yang dirahmati Allah,

Di antara fitanh yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat amanah dari hatinya.” Beliau berkata, “Dan manusia terus melakukan jual beli, dan hampir tidak ada di antara mereka yang menunaikan amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di tempat Bani Fulan terdapat orang yang maanah,” dan dikatakan tentang orang ini, alangkah berakalnya ia, alangkah beruntungnya ia, alangkah kuatnya ia; padahal di dalam hatinya tidak ada keimanan, (meskipun) seberat biji dzarrah”. (Muttafaqun alaih)

Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa telah diambil sifat amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang betul-betul amanah atau tak mempunyai tanggung jawab sedikitpun terhadap segala sesuatu yang diamanahinya.

Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan sabdanya,

فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا إِذَا وَسَدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ

Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut kembali bertanya, ‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, ‘Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.’” (HR. Bukhari)

Maasyiral muslimin yang dirahmati Allah,

Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.”

Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memikirkan dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah yang haram.” (HR. Bukhari)

Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam manusia tidak lagi memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya.

Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” (QS. Al-Anfal: 25)

Zainab Ummul Mukminin berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata,

 “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi orang-orang Arab. Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj seukuran sekian.” Beliau melingkarkan jempol dan jari telunjuknya, maka aku (Zainab) bertanya kepada beliau, “Apakah kita akan binasa dan di sekeliling kita masih ada orang yang shalih?” Beliau menjawab, “Ya, apabila telah tersebar kekejian.” (HR. Bukhari)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH JUM’AT KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ

Maasyiral muslimin yang dirahmati Allah,

Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan, agar kita selalu meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari empat macam fitnah, yaitu: dari fitnah api neraka jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia menunjukkan kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَاللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلاَةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلاَيَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Jumat, 13 Januari 2023

Sholat Dalam Perjalanan Bolehkah di Qashar?

 Hadits-hadits yang betalian dengan shalat qoshor banyak disebutkan oleh al-hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Bulughul Maram. (Karena buku ini sedang tidak ada di tangan saya,) Berikut ini saya berikan keterangan berdasarkan kitab FIKIH SUNNAH, karya Sayyid Sabiq, terbitan Al-Ma'arif, Bandung dan SILSILAH HADITS SHAHIH, karya Syeikh M. Nashiruddin Al-Albani, terbitan Pustaka Mantiq, Solo)

  1. Sayyid Sabiq meyebutkan bahwa berkata Ibnu Qoyyim: "Jikalau bepergian, Rasulullah s.a.w. selaluu mengqahar shalat yang empat raka'at dan mengerjakannya hanya dua-dua rak'at, SAMPAI BELAIU KEMBALI KE MADINAH. Tidak ditemukan keterangan yang kuat bahwa beliau tetap melakukannya empat rak'at. Hal ini tidak mejadi perselisihan lagi bagi Imam-imam walau mereka berlainan pendapat tentang hukum mengqashar........." (ringkasnya) --> Hanafi (Wajib), Maliki (sunnah mu'akkad), Hambali & Syafi'i (jaiz hanya lebih utama daripada menyempurkan).
  2. Sayyid Sabiq membuat pasal tentang ;"Bilakah musafir itu mencukupkan shalatnya?". Kemudian menyebutkan; "Seorang musafir itu boleh terus mengqoshor shalatnya SELAMA IA MASIH DALAM BEPERGIAN. Jika ia bermukim di suatu tempat karena sesutau keperluan yang hendak diselesaikannya, maka ia tetap boleh mengqashar, sebab masih terhitung dalam bepergian walaupun bermukimnya di sana sampai bertahun-tahun lamanya. Adapun kalau ia bermaksud hendak bermukim di sana dalam waktu tertentu, maka menurut pendapat yang terkuat yang dipilih oleh Ibnu Qoyyim, bermukimnya itu belum lagi menghilangkan hukum bepergian, baik lama atau sebentar, selama ia tidak berniat hendak menjadi penduduk tetap di sana itu. Dalam hal ini para ulama mempunyai berbagai-bagai pendapat dan diringkaskan oleh Ibnu Qoyyim sambil memperkuat pendapatnya sendiri sbb:.
  3. Masih dalam Fikih Sunnah, Ibnu Qoyyim menyebutkan bahwa; Dalam sahih Bukhori dari Ibnu 'Abbas, katanya: "Nabi s.a.w. bermukim dalam salahsatu perjalanannya selama sembilanbelas hari dan selalu sholat dua rak'at. Maka kamipun kalau bermukim dlam perjalanan selama sembilanbelas hari, kami akan tetap mengqashar, dan kalau lebih dari itu, akan kami cukupkan." Kemudian masih dalam keterangan dari Ibnu Qoyyim bahwa; dari Jabir bin Abdullah , katanya: "Nabi s.a.w. bermukim di Tabuk selama duapuluh hari dan selalu mengqashar shalatnya." (HR Imam Ahmad dalam musnadnya).
  4.  

  5. Dalam penjelasan terhadap hadits tentang: JAMA' TAQDIM, Al-muhaddits Al-Albani melampirkan tambahan keterangan dari Ibnu Taimiyyah dalam Majmu'atur Rasail Wal-Masail (2/26-27): "Dan Tabuk adalah akhir peperangan Nabi saw. Beliau sesudah itu, tidak pernah bepergian kecuali ketika haji wada'. Tidak ada kasus jama' darinya kecuali di Arafah dan Muzdzalifah. Adapun di Mina, maka tidak ada seorangpun yang menukil bahwa beliau pernah menjama' di sana. Mereka hanya menukilkan bahwa beliau memang mengqashar di sana. Ini menunjukkan bahwa beliau dalam sutau bepergian terkadang menjama' dan terkadang tidak. bahkan yang lebih sering adalah bahwa beliau tidak menjama'. Hal ini juga menunjukkan bahwa beliau tidak menjama'. Dan juga menunjukkan bahwa JAMA' BUKAN MENJADI SUNNAH SAFAR SEBAGAIMANA QASHAR, tetapi dilakukan hanya bila diperlukan saja, baik dalam bepergian maupun sewaktu tidak dalam bepergian supaya tidak memberatkan ummatnya. Maka seorang musyafir bilamana memerlukan jama' maka lakukan saja baik pada waktu kedua atau pertama. Adapun bagi orang yang singgah beberapa hari di suatu kampung atau kota, maka meskipun ia boleh mengqashar, karena ia musafir, namun tidak diperkanankan men-jama'. Ia seperti halnya tidak boleh shalat diatas kendaraan, tidak boleh shalat dengan tayamum, dan tidak boleh makan bangkai. Hal-hal ini seperti halnya diperbolehkan sewaktu diperlukan saja. Lain halnya dengan soal qashar. Sesungguhnya ia memang manjadi sunnah dalam shalat di perjalanan."

Kamis, 27 Oktober 2022

Mutiara Nasehat Nabi Muhammad Tentang Bahaya Mengejar Dunia Berlebihan

  Nabi SAW, saat ia berdiri di depan para sahabat dan bersabda: 

“Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan kepadamu, tetapi yang aku khawatirkan kepadamu adalah bahwa dunia, yang akan disajikan untukmu seperti yang disajikan untuk orang-orang sebelum kamu (dilapangkan harta), kemudian kamu akan bersaing untuk itu, dan itu akan menghancurkanmu, sama seperti menghancurkan mereka.” (HR. Ibn Majah)


Nasehat diatas mengandung pesan yang sangat bermakna terutama bagi kehidupan manusia dari jaman dahulu sampai masa depan kelak masih akan relevan bahwa cinta dan rakus dunia akan menghancurkan umat manusia tidak hanya menghancurkan agama, banyak orang lupa umur manusia sangat singkat paling lama 70 tahun bahkan jarang sekali jaman sekarang yang melebihi 50 tahun. Banyak kematian mendadak. 

Namun ambisi manusia yang tak terbatas lupa akan umur mereka yang terbatas, setelah mencari harta yang sebanyak banyaknya mereka tentu lupa ibadah lupa beramal dll. Umur dihabiskan untuk kerja, kerja dan bisnis. Sampai suatu ketika belum sempat mereka menikmati hasilnya, misal untuk hidup enak santai dan sebagainya malah mati duluan. kemudian harta mereka hanya menjadi rebutan anak dan sodara mereka yang masih hidup. Dan hal itu malah menambah siksa kuburnya. 

Manusia demikian apakah terbesit bahwa kita hidup didunia lahir sebagai manusia lemah kemudian diberi akal, apakah tidak digunakan untuk memikirkan kekuasaan Allah yang maha luas ini. Bumi yang kita tinggali hanya setitik didebu disemesta, hanya anggota planet tata surya, didalamnya sebuah galaksi, galaksi pun cuma titik kecil dibandingkan superkluster bahkan berpikir sampai multidimensi, apakah pemikiran mereka sampai kesini? Tentu tidak manusia yang sudah terbutakan duniawi tak ada yang dipikirannya selain uang dan uang. Lupa bahwa Tuhan semesta mempunyai kerajaan langit yang jauh lebih megah dan maha besar dari apa yang mereka pikirkan soal sekedar materi dan kekayaan yang sementara.

Mereka sudah lupa cara menikmati hidup yang sebenarnya. Lupa kita hanya mahluk hina dari tetesan mani yang keluar dari kemaluan yang hina. Diberi akal dan badan sehat kemudian mencari harta tidak peduli dari mana halal atau haram, dan kemudian setelah memperoleh kekayaan berjalan dengan congkaknya dimuka bumi. Menghina mereka yang tidak mampu dan enggan untuk bersedekah kepada yang membutuhkan. 

Cara kita menikmati hidup menurut islam  adalah beribadah, karena manusia diciptakan untuk ibadah seperti dalam al-Qur'an. Maknanya segala sesuatu niatkan ibadah, mencari ilmu, mencari pengalaman, bekerja atau bahkan ketika berjalan jalan wisata dimuka bumi bisa bernilai ibadah, niat tafakur merenungkan kekuasaan Allah yang besar itu juga ibadah. Jadi ibadah tidak melulu shalat, puasa dan zakat saja. 


Setelah memiliki harta dan sukses banyak orang lupa cara menikmati hidup. Mereka yang menikmati hidup sudah pikirannya terlepas dari uang, utamakan kebahagiaan diri dan keluarga daripada soal perburuan materi. Kalau pun sukses dan punya harta banyak misal miliaran, ingatlah kita mati kita tidak akan pernah bisa membawa harta kita oleh karena itu sebisa mungkin kita gunakan sebaik baiknya, jangan dihambur hamburkan, lakukan dan belikan sesuatu yang bernilai ibadah, beramal dan bersedekah semisalnya. Atau mendirikan sebuah lapangan kerja yang berguna bagi orang banyak, atau mendirikan yayasan pesantren dan yatim piatu, membangun jalan dan jembatan dsb. Bukan hanya dihamburkan membeli kendaraan dan rumah mewah dll. Kelak harta anda (yang digunakan beramal baik) bisa menolong anda saat kesulitan kelak di hari pengadilan, inilah harta yang dibawa sampai mati, yaitu harta yang bermanfaat bagi kebaikan orang banyak. 

Yang kita makan hanya sepiring nasi, kemudian apakah ketika anda mempunyai harta semisal 100 miliar atau bahkan triliun kemudian mampu melahap nasi se bak mobil sekaligus? tentu saja tidak bukan? Padahal rejeki kita sesungguhnya adalah yang kita makan dan kita nikmati bukan yang kita tumpuk tumpuk, punya harta miliaran tidak akan bisa anda nikmati semuanya, ketika mati pasti ditinggalkan.  Carilah dunia secukupnya jika sisa banyak gunakan untuk beramal dan menyiapkan masa depan anda. Terutama masa depan ahirat. Belanjakan untuk kebaikan jangan digunakan untuk keburukan agar kelak tidak menjadi siksaan bagi anda. 

Jika anda pernah mendengar cerita harta qarun yang dipendam ke perut bumi beserta orangnya itu adalah contoh azab bagi kaum yang terbutakan dunia. awalnya saat miskin ia sangat rajin beribadah kemudian setelah kaya malah jadi congkak dan menyombongkan diri lupa ibadah dan bersedekah, membantu sesama dll. Akibatnya Allah mengazabnya seluruh kekayaannya yang seperti gunung emas itu tenggelam beserta dirinya keperut bumi dan mustahil bisa ditemukan kembali kemungkinan sudah meleleh menjadi magma cair. Naudzubillah itu adalah siksaan neraka dunia sebelum kaum kikir pelit medit ini merasakan siksa di ahirat.



Jumat, 21 Oktober 2022

Download Ebook Mengenal Gerakan Ikhwanul Muslimin




Di Indonesia kita mengenal PKS, atau partai keadilan sejahtera, partai ini juga cabang dari ihwanul muslimin karena tokoh2nya juga kebanyakan menganut paham ikhwanul muslimin dari mesir. Ideologinya adalah beragama dan berpolitik. Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan--cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera--memastikan awal pendirian partai itu pada Juli 1998 dibantu oleh banyak tokoh Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Timur Tengah.

Tokoh-tokoh di awal pendirian PKS, kata Yusuf, merupakan aktivis Ikhwanul Muslimin di Indonesia. Gerakan ini sendiri awalnya digagas sejumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Madinah, Arab Saudi, termasuk Yusuf sendiri dan KH Hilmi Aminuddin.


Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam yang didirikan oleh Hasan Al Banna (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M. Diantara tokoh-tokoh pergerakan itu ialah : Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As Siba'i, dan lain sebagainya.


Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al Afghani, seorang penganut Syi'ah Babiyah, yang berkeyakinan wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan Dzat Allah), bahwa kenabian dan kerasulan diperoleh lewat usaha, sebagaimana halnya menulis dan mengarang. Dia --Jamaludin Al Afghani-- kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syiah, bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama (Lihat Dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur halaman 36).


Gerakan itu lalu bergabung ke banyak negara seperti : Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Yaman, Sudan dan lain sebagainya. (Lihat Al Mausu'ah Al Muyassarah halaman 19-25).


Ia (Jamaludin Al Afghani) telah dihukumi/dinyatakan oleh para ulama negeri Turki, dan sebagian masyayikh (para Syaikh Ahlus Sunnah) Mesir sebagai orang Mulhid, kafir, zindiq, dan keluar dari Islam.


Farid bin Ahmad bin Manshur menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al Afghani pada beberapa hal, diantaranya :

1. Menempatkan politik sebagai prioritas utama
2. Mengorganisasikan secara rahasia
3. Menyerukan peraturan hukum demokrasi
4. Menghidupkan dan menyebarkan seruan nasionalisme
5. Mengadakan peleburan dan pendekatan dengan Syiah Rafidhah, berbagai kelompok sesat, bahkan kaum Yahudi dan Nasharani. (Lihat Ad Dakwah halaman 47)


Oleh sebab itu, jamaah Ikhwanul Muslimin banyak memiliki penyimpangan dari kaidah-kaidah Islam yang dipahami As Salaf As Shalih. Di antara penyimpangan tersebut misalnya seperti pembahasan selanjutnya.



Selasa, 13 September 2022

Wahai Kaum Muslimin, Kiamat Makin Dekat Ke arah Manakah Kita Berjalan?


Iman kepada hari akhir adalah salah satu kewajiban yang harus diyakini setiap muslim. Kiamat hanya Allah yang tahu persis kapan terjadinya namun kita telah diberitahu tanda-tandanya oleh Allah melalui pentunjuk dari Rasulullah supaya kita bisa mengantisipasi berbagai macam fitnah yang ditimbulkan diakhir zaman ini.


Kiamat menurut jenisnya ada 2 yaitu kiamat kubra dan kiamat sughra. Kiamat kubra (kiamat besar) yaitu hari dimana terjadi musnahnya segala macam kehidupan secara bersamaan dan setelah hari itu tidak ada kehidupan lagi kecuali kehidupan sesudah mati. Sedangkan kiamat sughra (kiamat kecil) adalah berakhirnya sebagian kehidupan dimuka bumi contohnya kematian seseorang, bencana alam, tanah longsor, gempa, tsunami termasuk kiamat kecil.


Sebelum kiamat tiba rasulullah telah menjelaskan tanda-tandanya. Tanda dekatnya hari kiamat ada 2 yaitu tanda kiamat besar dan tanda kiamat kecil. Dalam sebuah hadits Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata

“Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.” 


Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian beliau menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” 

(HR. Muslim)

Namun dalam pertemuan kali ini kita baru akan menjelaskan tanda kiamat kecil yang telah terjadi sekarang ini. Tujuan kita mempelajarinya adalah supaya terhindar dari fitnah itu. Ibarat orang tidak akan masuk lubang kalau dia tahu dihadapannya ada lubang yang menganga, berbeda dengan orang yang dungu tidak tahu apa-apa lalu tergesa-gesa dan akhirnya terperosok kelubang itu. Memang kebanyakan orang Di jaman sekarang Kalaulah sebagian orang mendekat kepada agama, itu karena pelarian dan kejenuhan dari arus materialisme dan kecintaan kepada dunia yang berlebihan, aliasnya ingat Allah kalau pas lagi kesusahan giliran pas lagi senang mereka lupa kepada Allah.


 Zaman makin akhir. Hari kiamat kian dekat. Isyarat-isyarat mengenai akhir zaman yang disampaikan Rasulullah saw. kian hari kian terbukti dan nyata. Tanda-tanda dekatnya hari kiamat berupa fenomena keburukan-keburukan dan keterbalikan- keterbalikan kian tampak jelas di sekitar kita bahkan menimpa kita. Memang diakhir zaman banyak terjadi peristiwa yang aneh-aneh, namun hal itu sudah teranggap biasa oleh masyarakat karena dungu terhadap ilmu agama. Dalam suatu hadits Rasulullah saw. bersabda: 

Sesungguhnya di antara tandatanda qiamat adalah bila ilmu diangkat, kebodohan eksis (tetap berlangsung), khomer diminum, dan zina mewabah.(H.R. Bukhari)


 Hadits ini menjelaskan bahwa di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah diangkatnya ilmu. Tidak sekedar ilmu karena di akhir zaman, ilmu justeru berkembang pesat. Tapi ilmu yang diangkat dan dilenyapkan adalah ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu yang mengantarkan seseorang pada ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt. 


Indikasi diangkatnya ilmu yang mulia ini adalah diwafatkannya ulama-ulama yang bertakwa, ikhlas, dan mendalam ilmunya karena merekalah sumber ilmu yang benar. Pada saat yang sama, kebodohan merajalela. Tidak sekadar bodoh, tapi bodoh terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu tentang penghambaan kepada Allah swt. Dan oleh karena ilmu diangkat dan kebodohan merajalela, masyarakat menjadi mengabaikan hukum-hukum Allah swt. Khamer dengan segala jenisnya seperti narkoba serta perzinaan yang menjadi indikasi kerusakan masyarakat akhirnya mewabah dimanamana dan bisa jadi terang-terangan.

Tentang tanda-tanda dekatnya hari kiamat yang lain, sahabat Abdullah bin Mas?ud ra. menceritakan dalam sebuah hadits mauquf: 

Bagaimana dengan kalian bila kalian diselimuti fitnah. Anak kecil tumbuh menjadi dewasa di dalam fitnah itu. Orang tua pun menjadi pikun di dalamnya. Dan fitnah itu dijadikan tuntunan. Jika suatu hari fitnah itu dirubah (maksudnya ada yang berusaha mengatasi fitnah-fitnah itu atau melawan arus fitnah itu), dikatakan: ?Ini orang keluar dari kebiasaan (baca: nyeleneh).

 Kapan hal itu terjadi? Yaitu ketika orang-orang yang dapat dipercaya di antara kalian menjadi sedikit. Pejabat-pejabat (aparat keamanan) menjadi banyak. Orang-orang yang mendalam ilmunya menjadi sedikit. Suatu ilmu diperdalam tidak untuk (kepentingan) agama. Dan ketika dunia dicari dengan menggunakan amal akhirat (jual agama untuk materi dunia). (H.R. Abdurrazzaq).


Hadits ini sangat mengena dijaman ini meski jarang orang mendengarnya, hadits ini hadits asing yang sangat beruntung jika kita termasuk orang yang mendengar atau mengetahuinya karena sangat relevan dijaman ini. Hadits ini  menerangkan datangnya fitnah (gangguan atau kerusakan beragama) mengiringi dekatnya hari kiamat. Anak-anak tumbuh dengan cepat (cepat besar) atau cepat bongsor dan dididik dengan fitnah (kekacauan) itu semenjak kecil hingga dewasa. Mereka tidak mengenal jatidiri kebenaran. Contoh gamblang saja, hadirnya jaman android dengan fenomena tiktok, instagram dan media sosial sekarang ini yang condong mengajarkan manusia hedonisme cinta dunia, pamer aurat tanpa malu, berlomba lomba dalam materi dll, tak ketinggalan pula wanita wanita berhijab yang seharusnya edukasi atau menyiarkan agama ataupun lantunan ayat justru ikutan goyang seksi, pamer kecantikan dll naudzubillah,

Hari ini  sejak kecil anak anak manusia dididik dalam fatamorgana dunia ini yang serba iming2 syahwat dan hawa nafsu mereka tidak mengenal ilmu agama sama sekali, ahirnya apa yang mereka lalukan sesat mereka pikir anggap itu benar dan lumrah jika ini berlanjut generasi ke generasi seperti ini bisa ditebak kiamat moral yang juga akan menyebabkan kiamatnya alam, naudzubillah.

Turunnya azab, kesengsaraan, kekeringan, bencana alam dan sebagainya jika kita sadar semua itu adalah ganjaran kemaksiatan kemaksiatan yang manusia lakukan dan dianggap lumrah. 

Mereka terdidik di atas penyimpangan fithrah kebenaran. Orang-orang tua pun menjadi pikun alias tidak ingat lagi mana kebenaran dan mana kebatilan akibat terjangan fitnah itu. Keadaan baur dan kacau. Fitnah yang buruk itu malah dijadikan tuntunan. Tontonan menjadi tuntunan dan tuntunan menjadi tontonan. Anak lebih kenal televisi daripada sejarah islami. Kalau jaman ini lebih kenal seleb tiktok, artis kpop, youtuber dll yang mana isinya kebanyakan menyiarkan kemaksiatan dan lupa kehidupan sesudah mati, seperti pamer kecantikan ketampanan, kekayaan, bahkan pamer aurat.


Kalaulah ada sebagian orang mendekat kepada agama, orang-orang yang baik-baik ini justru dikatakan sebagai orang yang nyeleneh alias tidak biasa (asing).Contoh saja kita dakwah dan menyerukan kebenaran wahai uhti uhti wajah kalian dengan murahnya kalian pamerkan gratis dimedia sosial kadang joged2 mengundang birahi kaum pria apa kelak kamu mampu menahan azab Allah?

Jawaban mereka pasti menentang dan mencela dan mengolok olok entah dikatakan kaum muncul dari gurun baru turun gunung sok alim sok suci dll. 

 Keadaan buruk ini terjadi ketika orang orang yang dapat dipercaya (amanat) semakin sedikit. 

Begitu juga akan susah mencari orang jujur. Yang dominan justru orang-orang yang luntur prinsipnya. Atau penghianat. Idealisme makin mahal. Suka berubah ubah sikap. Cenderung melanggar janji. Bertipe laksana amir (pejabat dan penguasa). Namun Korup dan sewenangwenang.  keberadaan orang-orang yang faqih (yang mendalam ilmunya di bidang agama) menipis. Sebaliknya yang banyak adalah orang-orang yang kosong ilmu tapi berbunyi nyaring. Iya, banyak yang mencari dan menekuni ilmu, tapi bukan ilmu agama, melainkan ilmu-ilmu lain (yang tidak dihubungkan dengan agama) dalam rangka mengejar aspek keduniaan. 


Orang jarang memasukkan anaknya ke pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Sementara sekolah-sekolah dan tempat-tempat kursus yang menjanjikan materi pendaftarnya membeludak. Orang berbangga dengan ilmu non-agama, sedang dengan ilmu agama rendah diri. 

 

Kalaupun ada sebagian yang bergumul dengan ilmu-ilmu agama dan aktivitas aktivitas akhirat, visi dan misi di dalamnya rusak. Mereka memanfaatkan ilmu-ilmu agama dan aktivitas-aktivitas akhirat itu untuk mencari dunia. Lihai bicara agama, tutur katanya halus, memikat, enak didengar, namun apa yang ada di lidahnya berbeda dengan yang tersimpan di dadanya. Susah mencari orang yang lugu, polos, dan apa adanya. Kebanyakan jaman ini seperti dikatakan hadits diatas dakwah karena ada maksud lain entah materi entah ingin naik posisi dll


Rasulullah saw. bersabda: ?Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan terhadap kalian sepeninggalku kelak adalah orangorang munafiq yang alim lidahnya. (H.R. Ahmad) 


Dan banyak lagi fenomena-fenomena buruk lainnya sebagai pertanda dekatnya hari kiamat yang saat ini justru menjadi realitas kehidupan kita sehari-hari.

 

Realitas-realitas buruk tersebut tidak semestinya menjadikan kita pesimis. Kita menjadi menyerah (istislam) dengan keadaan. Kita menjadi surut dalam beramal, dalam mencari ilmu, dan dalam melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Kita berpangku tangan melihat berlangsungnya realitas-realitas buruk tersebut. Ini tidak boleh terjadi, karena beramal, mencari ilmu, dan berdakwah adalah kewajiban yang orang muslim laki-laki dan perempuan diperintah melaksanakannya, kapan dan di mana saja, sesuai dengan batas maksimal kemampuan masing-masing. Kita, umat Islam, adalah orang-orang yang mukallaf (diberi beban hukum) oleh Allah swt.

 

Kita diperintahkan untuk menyelamatkan diri kita dan keluarga kita dari api nereka. Kita memilik hak wiqoyah (hak berlangmenjaga) terhadap diri dan keluarga kita. Bagaimana supaya kita dan mereka tidak masuk ke dalam neraka. 


Firman Allah swt.: Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S. at- Tahrim: 6) 


Dan kelak kita semua akan dimintai laporan pertanggungjawabannya. Bagaimana suami mengarahkan isteri. Bagaimana isteri mengatur rumah suami. Bagaimana suami-isteri mengelola rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.


 Sabda Rasulullah saw.: Orang laki-laki menjadi penggembala (pemimpin) atas keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban. Orang perempuan menjadi penggembala atas rumah suaminya dan dia juga akan dimintai pertanggungjawaban.(H.R. Bukhari)


Dalam riwayat yang lain disebutkan: seorang perempuan menjadi penggembala (mengelola) atas rumah suaminya sekaligus atas anak suaminya (rumah tangga). (H.R. Mundziri).


 Pendek kata, tidak ada sikap menyerah terhadap keadaan. Amal-amal yang bagus dan benar seperti ibadah, mencari ilmu, dan berdakwah, sekuat kemampuan kita, tidak boleh surut dan luntur dalam keadaan apapun. Betapa pun dunia rusak serusak-rusaknya, umpamanya, kebenaran dan kebaikan harus kita tegakkan. Dan tanggung jawab ini kelak akan dimintai laporannya dihadapan Allah dan semua ada balasannya. Ada dosa dan pahala di dalamnya semua akan sama balasannya sesuai perbuatannya kelak. Jalan yang lurus di zaman akhir yang dipenuhi godaan dan berbagai fitnah dan keburukan-keburukan


Saat ini kita umat islam krisis guru krisis ulama, kalaupun ada itu hanya ustadz seleb yang jual mahal suaranya ditelevisi dan acara acara tertentu. Jika mencari guru agama yang sebenar benarnya mungkin sangat sulit karena seorang guru atau ulama harusnya memiliki minimal 5 karakter yaitu :

1) ilmu,

2) makrifat (kesadaran diri),

3) ketawadhu'an,

 4) amaliah (mempraktikkan ilmunya), dan

5) takwa.

Kebanyakan ulama sekarang ini ilmunya cetek tapi sudah banyak bicara dia sendiri tidak punya kesadaran diri malah cenderung tergoda duniawi, jauh dari ketawadhu'an, perbuatannya malah bertolak belakang dari apa yang ia katakan tentu masih jauh dari kata takwa yaitu secara mendasar merasa diawasi Allah dimanapun berada sehingga mikir 2 kali berbuat dosa meski ia sendirian. Sekarang amat sangat sulit mencari orang yang takwa lagi berilmu. 


Ahir kata 

- Menjaga agama di akhir zaman ini sangat sulit godaan duniawi jauh lebih berat daripada zaman sebelum majunya teknologi

- Sebelum mengurusi kehidupan dan menasehati orang lain baiknya kita nasehati dulu kita dan keluarga kita sendiri, karena Allah menyuruh kita dalam firmannya jagalah kamu dan keluargamu dari siksa neraka, bukan menyuruh jagalah orang sekitarmu, tetanggamu dan rakyat2mu atau bawahan2 mu atau bahkan orang tak dikenal dari siksa neraka.

- Dijaman yang serba sulit ini kita hanya bisa berdoa kepada yang maha guru dan maha mengetahui supaya kita terhindar dari godaan fitnah akhir zaman sehingga tidak termasuk kaum yang merugi di akhirat, amin



Rabu, 27 Juli 2022

Testimoni Kisah Hidup Seorang Penjudi Online, Keluarga Hancur, Jadi Maling Sampai Mau Bunuh diri






Buat orang yg saat ini senasib dengan saya, saya cuma bisa bilang sabar karena saya pernah merasakan nasib di posisi kamu.

Ancur seancur-ancurnya, motor ku gade sampe ga bisa ke tebus, nikah dibawah tangan (nikah siri) karena terpaksa korban dr judi online, berbulan setelah menikah masih menikmati judi online sampai akhirnya saya kekurangan modal dan jadi maling, malu nya ketangkep di kampung sendiri dan di keroyok depan mata istri, hutang dimana2 hidup udah ga ada gairah

akhirnya saya merantau kerja laut sebagai nelayan untuk introspeksi diri juga menutup aib, saat saya pergi ke laut istri pergi meninggalkan saya dan memilih untuk tidak melanjutkan pernikahan, saat itu saya hampir bunuh diri tapi ditahan orang Tegal, dikasih motivasi agar jangan putus asa.

Jauhi semua yang berbau judi,slot dll Kalo bisa ga usah pegang ATM apalagi sistem mbanking di android dll. Itu aja saran saya. Dekat dengan keluarga makan seadanya ga usah muluk-muluk pengen ini itu. Makan+sambel+tempe asal perut kenyang udah enak.Yang masih berkecimpung semoga bisa bertobat sebelum merasakan hal yang sama seperti saya.

(Testimoni Seorang Penjudi Inisial Darkmoon)


Tanggapan Admin :

Ya memang seperti lagu roma irama entah judi online atau offline sama aja menjanjikan kekayaan menjanjikan kesenangan tapi bohong itu semua awal dari kemiskinan dan kehancuran kata bang rhoma, sedangkan dalam alQur'an sudah jelas judi haram dosa besar jika mengaku muslim sebaiknya jauhi dan bertaubat. Sebelum azab dunia ahirat menanti. 

Setan memang suka iming imingi kita kebahagiaan dan kesenangan jika banyak harta apalagi diperoleh dengan cara instan dan cepat tentu saja banyak manusia tergiur. Tetapi sebenarnya sebanyak apapun kekayaan apa yang jadi rejeki kita hanya apa yang kita makan, mau kita hari ini punya 1000 triliun juga tak mungkin kita makan 1000 piring nasi dalam sehari, tetap saja kita makan 1 piring 3x sehari tak bisa lebih kalaupun kebanyakan makan malah jadi penyakit lambung. Sedangkan sisa dari harta jika tidak disedekahkan pastinya akan menjadi tanggungan kita diahirat kelak akan dipertanyakan dan akan dipertanggung jawabkan darimana kekayaan dan untuk apa dibelanjakan, Ketika manusia mati meninggalkan banyak harta malah dijadikan bahan perebutan warisan oleh anak cucu hal ini menjadikan si mayat bertambah siksa kuburnya, naudzubillah itulah dunia hijau dan menyilaukan tapi sekejap mata, kemudian ketika mati manusia hanya bisa menyesal hidupnya hanya untuk urusan harta untuk bekal ahiratnya sampai lupa dan pada ahirnya sesal di ahirat tiada guna, mumpung masih didunia mari kita menyesali apa yang telah kita lakukan kesalahan kesalahan kita, kita renungkan kita bertobat menuju kebenaran selama masih diberi nafas.

Seperti kata ulama, surga dunia itu letaknya dalam hatimu bukan dalam hartamu atau pangkat jabatanmu, mau sebanyak apapun harta tapi jika Allah tidak memberikan dia sifat syukur, maka terasa sempit dan merasa kurang terus hidupnya seperti dikejar2 sesuatu yang tak tampak. 

Siapa yang tak ingin surga? semua pasti menginginkannya bukan? tapi surga ahirat adalah cerminan dari dunia, jika didunia kita sudah merasakannya insa allah diakhirat kita juga bisa merasakannya lebih dari itu, Nampak nya banyak yang salah fikir bahwa surga dunia adalah wanita, harta dan jabatan tinggi punya segalanya itu benar2 salah besar, surga dunia adalah merasa cukup atau qona'ah dengan pemberian Allah dan selalu bersyukur semua karunia Allah, dan selalu bersabar dan tetap tenang dalam segala situasi didunia ini yang tak menentu dan penuh cobaan. 

Jika seorang hamba diberikan ketenangan jiwa dan pikiran untuk tidak terlalu mengejar dunia (dengan  halalkan segala cara maupun instan pengen cepat kaya) dan selalu bersyukur apa yang ada, selalu berusaha mencari rejeki yang halal, dan tidak ada keinginan merugian diri sendiri dan orang lain itulah surga dunia. 

Apalagi kita diberi nafas kemudian diberikan kesempatan untuk melihat kekuasaan Allah seperti pemandangan alam, laut, awan, langit dan pegunungan sungguh itu adalah sebuah hal langka dimata semua orang, ketika semua orang buta tujuan hidup dan lupa menikmati kehidupan, karena sibuk mengejar harta lalu mati sia sia. Bersyukurlah kita yang hanya dikaruniai hidup sederhana, keluarga yang tentram, bebas dari lilitan hutan dan tekanan orang lain. Dan diberi kesempatan Allah untuk melihat tanda tanda kekuasanNya, itulah surga dunia.

Sedangkan surga dunia menurut anggapan umumnya manusia yang telah terhasud syaitan adalah dunia malam, dugem, obat2 terlarang, wanita pelacur, minuman keras, uang melimpah, kendaraan mewah, ketenaran dll ternyata hakikatnya itu adalah neraka baik didunia berupa siksaan batin (seakan hidup tak tenang selalu sempit meski ditengah hiruk pikuk keramaian) maupun neraka ahirat siksaan yang pedih. 


Rabu, 20 Juli 2022

Download Kumpulan Artikel dari situs almanhaj.or.id (CHM)

 


kumpulan artikel dari situs almanhaj.or.id dimana nama-nama kategori dalam file CHM ini telah mengalami penyesuaian dan pengeditan. Kami berkewajiban untuk menyampaikannya kepada kaum muslimin yang insya Allah dalam rangka menegakkan kebenaran dan menyingkirkan kebodohan dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman para sahabat dan para pengikutnya. Anda bebas mendistribusikan dengan rasa tanggung jawab. Juga diperbolehkan mengutip sebagian atau seluruh isi artikel dengan menjaga keilmiahan dan mencantumkan sumber rujukan dengan jelas dan penuh kejujuran.

Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya website almanhaj.or.id dan file ini. Qoddarullah!

@2007

DOWNLOAD EBOOK 

SERVER DIRECT LINK

Mutiara Nasehat Islam : Tentang Bahaya Sifat Riya' dan Sombong

 "Sesungguhnya hati manusia dihadapi oleh dua macam penyakit yang amat besar jika orang itu tidak menyadari adanya kedua penyakit itu akan melemparkan dirinya kedalam kehancuran (kehinaan dunia dan siksaan ahirat) dan itu adalah pasti, kedua penyakit itu adalah riya dan takabur, maka obat dari pada riya adalah : (Hanya kepada-Mu kami menyembah) dan obat dari penyakit takabur adalah : (Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)"

(Ibnu Taimiyyah)


Maukah kalian aku beritakan tentang penghuni neraka ; yaitu setiap orang yang berperangai jahat serta kasar, orang gemuk yang berlebih-lebihan dalam berjalannya, dan orang-orang yang sombong". 

(Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Catatan : orang gemuk disini juga bisa berarti orang yang banyak harta serta membangga banggakannya berjalan depan manusia dengan angkuh. Jaman dahulu sulit pangan kemungkinan yang gemuk2 mereka yang hidup berkecukupan dan termasuk golongan orang kaya. 


Tidaklah masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji dzarah (atom) sekalipun". 

(Hadist Riwayat Muslim)


Ada tiga hal yang dapat membinasakan diri seseorang yaitu : Kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti serta seseorang yang membanggakan dirinya sendiri". 

(Hadits riwayatAl-Bazzar dan Al-Baihaqi )


Sesungguhnya penyakit yang paling besar serta mematikan yang menimpa hati manusia,  menjadikan amalan-amalan sia-sia, juga merusak seluruh perbuatan manusia serta melahirkan kekerasan dan kekejian adalah  Riya dan Ujub

(Ashabul Muslimin)


"Sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan kebaikan lalu perbuatan baiknya itu menyebabkan ia masuk neraka, dan sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan buruk lalu perbuatan buruknya itu menyebabkan dia masuk neraka, hal itu dikarenakan perbuatan baiknya itu manjadikan ia bangga pada dirinya sendiri sementara perbuatan buruknya menjadikan ia memohon ampun serta bertobat kepada Allah karena perbuatan buruknya itu".

 [Said bin Jabir ]


"Seseorang yang melakukan riya' pada hakekatnya ia tak melakukan ibadah untuk Allah tapi ibadah untuk dirinya sendiri". 

(Ashabul Muslimin)


Nah itu dia kumpulan nasehat dari hadits nabi dan nasihat dari para ulama tentang bahaya sifat riya' (pamer amal) serta takabur atau sombong, Yang mana bisa menghabiskan amalan baik menjadi sia sia tak ada pahalanya. Jika kita dikarunai kelebihan baik berupa kekayaan, ilmu, jabatan, rupa fisik menawan, keluarga yang mapan dan lain sebagainya jangan sampai kemudian membuat kita menyombongkan diri dan merendahkan orang lain karena kelak apa yang kita miliki bisa jadi berbalik menjadi penghapus kebaikan kebaikan kita sehingga menjadi orang yang bangkrut di ahirat.

 Bangkrut terburuk adalah banyak pahala kemudian pahala itu di kurangi sampai habis untuk membayar semua dosa dosanya termasuk dosa takabur yang begitu beratnya sehingga amal sebanyak apapun malah habis sia-sia. naudzubillah