Rabu, 23 Oktober 2019

Download Ebook Iman kepada Malaikat dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan



Judul Asli :
Belief in Angel and its Effect
On the Life of Ummah
Penulis : Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan
Judul Terjemahan : Iman kepada Malaikat dan
Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ummat
Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyah
Desain sampul : MRM Graph
Disebarluaskan melalui:
Website:
http://www.raudhatulmuhibbin.org
e-Mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org

Download dibawah ini

Senin, 23 September 2019

Mutiara Nasehat "Kehancuran Generasi Muda Sekarang"

"Kurangnya kesibukan remaja dalam kebaikan dan mempelajari ilmu agama serta kurangnya pendidikan akidah dan akhlaq yang benar disekolah mengakibatkan munculnya generasi rusak yang hobi tawuran, miras dan seks bebas sudah tak peduli moral tak peduli kematian tak takut Tuhan tak peduli surga dan tak takut siksa neraka tak peduli lagi masa depan. Kepada orang tua durhaka kepada guru berani melawan bahkan mengancam membunuh. Inilah generasi produk jaman sekarang yang otaknya di hp android dan kesibukannya hanya penuh kemaksiatan seperti game online dan nonton film dewasa, berakibat hanya kriminal yang ada di otak mereka. Generasi yang jauh dari quran dan dekat dengan setan. mungkin babi dan kera lebih baik daripada keberadaan mereka"

Senin, 29 April 2019

Download Ebook pdf Ensiklopedi Larangan Karya Syeh Salim Al hilali

Ebook karya syeh salim ini menjelaskan kepada anda tentang larangan larangan dalam islam detil beserta dalil dalil al quran dan hadits didalamnya. Selamat membaca

Klik download atau miror jika gagal via 4shared



Download ebook shahih ibnu majjah karya syeh albani

Buku ini adalah salah satu karya ulama ternama yaitu syeh nasrudin albani. Berisi hadits shahih yg diambil dari kitab hadits riwayat ibnu majjah.

Download Jilid 1
Download jilid 2

Selasa, 22 Januari 2019

Tanda Kiamat : Beratnya Ujian Diakhir Zaman, Hingga Ingin Cepat Mati

Saudaraku kaum muslimin salah satu tanda kiamat yang banyak terjadi adalah banyaknya kemaksiatan kesulitan hidup dan bencana bencana. Hingga seorang mukmin ingin cepat mati supaya tidak lagi melihat dan merasakan penderitaan yang terjadi.

 Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Shlawat dan salam kepada Nabi yang tercinta, ahlul baitnya, para sahabat, dan kepada ummat Islam seluruhnya.
Imam Bukhari Rahimahullah menulis sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Shalallahu'alaihi Wassalam bersabda:
"Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai seorang lelaki berjalan di sebuah kuburan orang lain lalu berkata, 'Andai saja aku bisa menggantikan posisinya." (HR. Bukhari, No 7115).
Kemungkinan hal ini karena beratnya fitnah dalam kehidupan di akhirul zaman. Sehingga kehidupan dunia tidak lagi berarti baginya. Tidak ada tempat yang aman baginya, yang dapat melindungi agamanya.
Di dalam hasit-hadits yang lain, Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam juga menyampaikan tentang bagaimana dahsyatnya fitnah akhir zaman bagaikan gelombang laut. Bahkan fitnah sampai-sampai seseorang tidak merasa nyaman dengan teman duduknya sendiri.
Sekarang ini, kita bahkan tidak merasa nyaman dengan sebagian teman duduk kita. Banyak faktor yang melatari hal tersebut, adakalanya pembicaraan teman duduk yang penuh dengan dusta, perkataan yang sia-sia, atau bahkan gelagatnya bagaikan mata-mata yang mengorek informasi mengenai perkara-perkara orang mukmin untuk menyampaikannya kepada penguasa zhalim. Ya Rabb, lindungilah kami.

Refrensi koran fajar


--
ttd.


M. Alie Marzen


Selasa, 27 November 2018

Download Ebook Hukum Cadar Oleh Syeh Albani




buku ini menjelaskan kepada anda tentang hukum dan dalil tentang cadar karya ulama salafi timur tengah syeh nasrudin albani.


Download Ebook Fikih Pakaian Wanita Dalam Shalat Karya Ibnu Taimiyah


Buku ini menjelaskan kepada anda tentang kaidah dan ketentuan hukum dan penjelasan fikih pakaian wanita dalam shalat.. Buku ini salah satu karya ulama fenomenal ibnu taimiyah. Selamat membaca.

Download EBook Pdf


Selasa, 31 Juli 2018

Mutiara nasehat 'dahulukan dan fokus satu hal'

'mengerjakan sesuatu yg belum selesai kemudian mengerjakan sesuatu hal
lain penyebab utama penghambat keberhasilan karena kunci keberhasilan
adalah fokus sampai selesai kemudian mengerjakan yang lain. Niatnya
semua cepat selesai justru tidak selesai selesai bahkan gagal selesai'

--
ttd.


M. Alie Marzen

Jumat, 27 Juli 2018

Sholat Pemabuk Tidak Di Terima Selama 40 Hari

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لاَتَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى

"Janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk."(An-Nisa : 43)

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallambersabda:

لا يشرب الخمر رجل من أمتي فيقبل له صلاة أربعين صباحا

"Tidaklah seorang dari umatku meminum khamr, melainkan shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari." (HR. Ibnu Khuzaimah)

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhu , ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من شرب الخمر لم يقبل الله له صلاة أربعين صباحأ فإن تاب تاب الله عليه فإن عاد لم يقبل الله له صلاة أربعين صباحأ فإن تاب الله عليه فإن عاد لم يقبل له صلاة أربعين صباحا فإن تاب الله عليه فإن عاد الرابعة لم يقبل الله له صلاة أربعين صباحا فإن تاب لم يتب الله عليه وسقاه من الخبال قيل يا أبا عبد الرحمن وما نهر الخبال ؟ قال نهر من صديد أهل النار

"Barangsiapa meminum khamr, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari. Jika ia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Jika ia kembali meminumnya, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari. Jika ia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Jika ia kembali meminumnya, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari. Jika ia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Jika ia kembali meminumnya untuk keempat kalinya, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari. Jika ia bertaubat, Allah tidak akan menerima taubatnya dan Allah akan memberinya minum dari sungai khabal. (HR. at-Tirmidzi)

Ada yang bertanya: 'Wahai Abu 'Abdirrahman, apa itu sungai khabal?" Beliau menjawab: "Sungai yang berasal dari nanah penghuni Neraka."

Minggu, 17 Juni 2018

Ciri Ciri Orang Intelek Pengikut Iblis

Adakah manusia yang mencari ilmu untuk semakin menyesatkan dirinya sendiri. Jawabnya ada bahkan banyak.

Tidak sulit untuk mengidentifikasi cendekiawan bermental Iblis. Sebab, ciri-cirinya telah cukup diterangkan dalam al-Qur'an sebagai berikut.
Pertama, selalu membangkang dan membantah (6:121). Meskipun ia kenal, tahu dan faham, namun tidak akan pernah mau menerima kebenaran. Seperti ingkarnya Fir'aun berikut hulu-balangnya, zulman wa 'uluwwan, meskipun dan padahal hati kecilnya mengakui dan meyakini (wa istayqanat-ha anfusuhum).

Maka selalu dicarinya argumen untuk menyanggah dan menolak kebenaran demi mempertahankan opininya. Sebab, yang penting baginya bukan kebenaran, akan tetapi pembenaran. Jadi, bukan karena ia tak tahu mana yang benar, tetapi karena ia memang tidak mau mengikuti dan tunduk pada kebenaran itu. Jadi jangan heran bila selalu saja ada cendekiawan yang meskipun nota bene Muslim, namun sifatnya seperti itu. Ideologi dan opini pemikirannya yang liar lebih ia pentingkan dan ia pertahankan ketimbang kebenaran dan aqidah Islamnya. Dalam tradisi keilmuan Islam, sikap membangkang semacam ini disebut juga al-'inadiyyah (Lihat: Abu Hafs Najmuddin Umar ibn Muhammad an-Nasafi (w. 537 H/1142 M), al-'Aqa'id, dalam Majmu, min Muhimmat al-Mutun, Kairo: al-Matba'ah al-Khayriyyah, 1306 H, hlm. 19).

Kedua, intelektual diabolik bersikap takabbur (sombong, angkuh, congkak, arrogans). Pengertian takabbur ini dijelaskan dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (no.147): "Sombong ialah menolak yang haq dan meremehkan orang lain (al-kibru batarul-haqq wa ghamtu n-nas)". Akibatnya, orang yang mengikuti kebenaran sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an atau hadis Nabi SAW dianggapnya dogmatis, literalis, logosentris, fundamentalis, konservatif dan lain sebagainya.

Sebaliknya, orang yang berpikiran liberal, berpandangan relativistik dan skeptis, menghujat al-Qur'an maupun Hadis, meragukan dan menolak kebenarannya, justru disanjung sebagai intelektual kritis, reformis dan sebagainya, meskipun terbukti zindiq, heretik dan bermental Iblis. Mereka bermuka dua, menggunakan standar ganda (2:14). Mereka menganggap orang beriman itu bodoh, padahal merekalah yang bodoh dan dungu (sufaha').

Intelektual semacam inilah yang diancam Allah dalam al-Qur'an (7:146): "Akan Aku palingkan mereka yang arogan tanpa kebenaran itu dari ayat-ayat-Ku. Sehingga, meskipun menyaksikan setiap ayat, tetap saja mereka tidak akan mempercayainya. Dan kalaupun melihat jalan kebenaran, mereka tidak akan mau menempuhnya. Namun jika melihat jalan kesesatan, mereka justru menelusurinya."

Ciri yang ketiga ialah mengaburkan dan menyembunyikan kebenaran (talbis wa kitman al-haqq). Cendekiawan diabolik bukan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun ia sengaja memutarbalikkan data dan fakta. Yang batil dipoles dan dikemas sedemikian rupa sehingga nampak seolah-olah haq.

Sebaliknya, yang haq digunting dan di-'preteli' sehingga kelihatan seperti batil. Ataupun dicampur-aduk dua-duanya sehingga tidak jelas lagi beda antara yang benar dan yang salah. Strategi semacam ini memang sangat efektif untuk membuat orang lain bingung dan terkecoh. Contohnya seperti yang dilakukan oleh para pengasong gagasan inklusivisme dan pluralisme agama. Mereka mengutip ayat-ayat al-Qur'an (2:62 dan 5:69) untuk menjustifikasi pemikiran liarnya, untuk mengatakan semua agama adalah sama, tanpa mempedulikan konteks siyaq, sibaq dan lihaq maupun tafsir bi l-ma'tsur dari ayat-ayat tersebut. Sama halnya yang dilakukan oleh para orientalis Barat dalam kajian mereka terhadap al-Qur'an dan Hadis. Mereka mempersoalkan dan membesar-besarkan perkara-perkara kecil, mengutak-atik yang sudah jelas dan tuntas, sambil mendistorsi dan memanipulasi (tahrif) sumber-sumber yang ada.

Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat kebanyakan mereka adalah Yahudi dan Nasrani yang karakternya telah dijelaskan dalam al-Qur'an 3:71, "Ya ahla l-kitab lima talbisuna l-haqq bi l-batil wa taktumu l-haqq wa antum ta'lamun?" Yang sangat mengherankan ialah ketika hal yang sama dilakukan oleh mereka yang zahirnya Muslim.

Karena watak dan peran yang dilakoninya itu, Iblis disebut juga Setan (syaytan), kemungkinan dari bahasa Ibrani 'syatan', yang artinya lawan atau musuh (Lihat: W. Gesenius, Lexicon Manuale Hebraicum et Chaldaicum in Veteris Testamenti Libros). Dalam al-Qur'an memang ditegaskan bahwa setan adalah musuh nyata manusia (12:5, 17:53 dan 35:6). Selain pembangkang ('asiyy), setan berwatak jahat, liar, dan kurang ajar (marid dan marid). Untuk menggelincirkan (istazalla), menjerumuskan (yughwi) dan menyesatkan (yudillu) orang, setan juga memakai strategi. Caranya dengan menyusup dan mempengaruhi (yatakhabbat), merasuk dan merusak (yanzagh), menaklukkan (istahwa) dan menguasai (istah'wadza), menghalang-halangi (yasudd) dan menakut-nakuti (yukhawwif), merekomendasi (sawwala) dan menggiring (ta'uzz), menyeru (yad'u) dan menjebak (yaftin), menciptakan imej positif untuk kebatilan (zayyana lahum a'malahum), membisikkan hal-hal negatif ke dalam hati dan pikiran seseorang (yuwaswis), menjanjikan dan memberikan iming-iming (ya'iduhum wa yumannihim), memperdaya dengan tipu muslihat (dalla bi-ghurur), membuat orang lupa dan lalai (yunsi), menyulut konflik dan kebencian (yuqi'u l-'adawah wa l-baghda'), menganjurkan perbuatan maksiat dan amoral (ya'mur bi l-fahsya' wa l-munkar) serta menyuruh orang supaya kafir (qala li l-insani-kfur).

Nah, trik-trik inilah yang juga dipraktekan oleh antek-antek dan konco-konconya dari kalangan cendekiawan dan ilmuwan. Mereka disebut awliya' al-syaytan (4:76), ikhwan al-syaytan (3:175), hizb al-syaytan (58:19) dan junudu Iblis (26:94). Mereka menikam agama dan mempropagandakan pemikiran liar atas nama hak asasi manusia (HAM), kebebasan berekspresi, demokrasi, pembaharuan, pencerahan ataupun penyegaran. Semua ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru atau pertama kali terjadi, seperti segera diketahui oleh setiap orang yang membaca sejarah pemikiran Islam. Semuanya merupakan repetisi dan reproduksi belaka. History repeats itself, kata pepatah bule. Hanya pelakonnya yang beda, namun karakter dan perannya sama saja. Ada Fir'aun dan ada Musa as. Muncul Suhrawardi al-Maqtul, tetapi ada Ibn Taymiyyah. Lalu lahir Hamzah Fansuri, namun datang ar-Raniri, dan seterusnya. Al-Qur'an pun telah mensinyalir: "Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka" (22:3-4). Maka kaum beriman diingatkan agar senantiasa menyadari bahwa "sesungguhnya setan-setan itu mewahyukan kepada kroninya untuk menyeret kalian ke dalam pertengkaran. Jika dituruti, kalian akan menjadi orang-orang yang musyrik" (6:121). Ini tidak berarti kita dilarang berpikir atau berijtihad. Berpendapat boleh saja, asal dengan ilmu dan adab. Wallahu a'lam.

(Syamsuddin Arif, Diabolisme Intelektual, Kamis, 30 Juni 2005, hidayatullah.com, penulis adalah peneliti INSISTS, kini menempuh program doktor keduanya di Universitas Frankfurt, Jerman)