Kamis, 03 Februari 2011

MEWASPADAI PERKEMBANGAN ZAMAN MELAUI KAJIAN ISLAM


Ilmu agama merupakan erat kaitannya dengan Iptek maka kita sebagai umat islam dituntut untuk menuntut ilmu setingi mungkin untuk kembangkan Iptek supaya segala sesuatu itu lebih maslahat terhadap Umat Islam Khususnya dan Bagi seluruh manusia di Dunia Umumnya.saya disini ingin berbagi Ilmu yang menarik mungkin tentang kajian ilmu Agama dan Iptek khususnya.mari kita tengok dunia kita yang sudah serba berantakan , anak muda semuanya gemar facebook . bahkan tiap harinya ia habiskan untuk facebook, menurut penulis itu merupakan hal yang sia-sia karena disamping kita rugi waktu kita juga berpotensi mengarah ke hal-m hal yang tidak baik jika kita sudah kecanduan barang satu ini.

Sebagai umat islam, maka kita jangan sampai dibodohi oleh kaum kafir khususnya orang barat, apa buktinya? kita kecanduan facebook, sms tidak manafaat seperti pacaran dalam HP, main game PS game online, kecanduan siaran sinetron dan sebagainya yang mudhorot / kejelekannya sangat banyak untuk di bicarakan daripada kebaikannya, manfaat dari semua teknologi ini memang sangat berguna akan tetapi kita juga harus mengerti kalau mungkin manfaat nya itu lebih sedikit. jika kita tidak pandai-pandai menggunkannya semua fasilitas teknologi di zaman globalisasi ini, bahkan disabdakan oleh rasululloh itu termasuk orang yang merugi, kenapa?karena waktu yang seharusnya kita gunakan untuk beramal malah kita gunakan untuk hal-hal yang tidak perlu dan bahkan merugikan diri kita.

Dari hal tersebut maka kita harus berpikir dua kali jika kita mau menghabiskan waktu kita untuk hal-hal yang merugikan itu. sekarang cobalah kita tengok diri kita dan lingkungan kita. Apakah semuanya baik-baik saja atau sebaliknya, bahkan justru yang penulis lihat hampir semua lingkungan tempat anak-anak generasi penerus berkembang selalu disuguhi oleh tontonan dan fasilitas yang canggih seperti TV, HP, Internet dan sebagainya yang mungkin digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna. justru jika kita sebagai orang tua tidak memperhatikan apa dan bagaimana anak tersebut menggunkan berbagai fasilitas tersebut maka orang tualah yang akan merugi. karena tanpa kontrol dari orang tua maka , seperti yang terjadi kebanyakan akan membahayakan anak tersebut untuk menuju hal-hal yang negatif.


Kita perhatikan di tv, majalah , internet dan media lain banyak kasus-kasus pelanggaran oleh remaja-remaja termasuk juga yang masih anak anak dari pencurian, perampokan perjudian, pemerkosaan, pembantaian antar kampung, tawuran antar pelajar dan sebagainya, itu tidak lain tidak bukan adalah akibat negatif dari perkembangan zaman yang serba canggih tetapi tanpa kontrol orang tua sehingga ketika anak tersebut telah dewasa mau jadi apa anak tersebut. apakah hanya akan main nongkrong dipinggir jalanan sambil merokok sambil main Gitar atau mungkin malah sampai mabuk-mabukan menjadi perampok. Hal itu sungguh ironis karena hal itu terjadi banyak sekali di Indonesia , tanah Air Kita yang sebagian penduduknya adalah Muslim, apa yang telah kita perbuat pada anak-anak kita sehingga Generasi kita ini rusak berat. tidak lain adalah ulah kita yang acuh tak acuh terhadap anak apalagi ditambah pengetahuan agama yang sangat kurang sehingga tak salah jika banyak terjadi Demoralitas/kemorosotan moral. Kalau kita hanya mengandalkan sekolah saja untuk mendidik anak kita, tetapi kita pontang -panting bekerja tanpa waktu luang untuk keluarga tanpa perhatian khusus untuk anak-anak kita maka berakibat pada rusaknya hubungan antar keluarga. apalagi dizaman akhir sekarang ini, cobaan tentu saja semakin berat maka kita harus waspada dan selalu meningkatkan Ilmu Agama kita.

Umumnya disekolah formal yang bukan pesantren atau berasaskan Keislaman, maka berdasarkan pengalaman yang sudah sudah pelajaran moral dan agama seminggu hanya satu setengah jam, itu saja Gurunya sering Kosong dan malas mengajar. jadi apa yang kita kita harapkan dari anak setelah Lulus kalau moralnya rusak. Lulus sekolah bukannya anak tersebut membantu orang tua tapi mungkin justru akan merepotkan orang tua karena kenakalan yang amat sangat pada anak tersebut. Disisi lain dampak Negatif teknologi tentunya sangat lebih banyak dibanding dampak posistifnya, karena Setan yang dilaknat Allah tentunya sudah membuat perangkap yang sedemikian banyaknya sehingga semua kebenaran tampak semu, antara hal yang baik dan yang buruk sampai-sampai hampir tidak terlihat perbedaannya, tentunya segala perangkap setan itu tentunya adalah hal-hal yang disenangi, seperti dari game atau TV segala nya memang menyenangkan kan tapi akibatnya menjadikan anak jadi malas belajar, akhirnya menjadi anak yang tidak pernah ikut pelajaran atau membolos stelah itu keluar ditengah jalan, naudzubillah.sehingga dari sinilah kita belajar untuk mendidik anak sejak Dini sampai ia dewasa dan kita harus selalu menaruh perhatian yang besar kepada anak sehingga Generasi kita menjadi generasi yang sholeh yang akan membangun negri ini dengan adil dan bijak.

Selaku orang tua, untuk membentuk anak sholeh maka jika kita kurang mampu dalam mendidik ilmu agama kita bisa menitipkan anak-anak kita dipondok pesantren, akan tetapi tak lepas kewajiban kita sebagai orang tua dan guru dirumah maka kita juga harus selalu senantiasa memperhatikan dan menasehati anak, karena sesungguhnya dari lingkungan keluargalah yang menetukan sukses tidaknya pendidikan diluar seperti diSekolah atau Pesantren. Adapun kaitannya dengan tema tadi yaitu hubungan ilmu agama dengan Iptek maka tidak salah jika penulis mengajak kepada seluruh pembaca khususnya dan Seluruh Umat Islam untuk selalu menambah ilmu pengetahuan Agama dan juga tidak meninggalkan Ilmu Duniawi, seperti Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat seperti zaman sekarang ini. Disini Penulis berupaya supaya sekelumit materi yang amat sedikit ini bisa memotivasi umat Muslim untuk selalu mengembangkan semua Ilmu pengetahuan dijalan yang diridhoi Oleh Allah. kita sebagai Umat islam wajib menuntut ilmu tanpa mengenal batasan umur.

Jika kita sudah mengerti cara memanfaatkan Ilmu tersebut maka kita dituntut untuk meneruskannya kepada generasi setelah kita sehingga ilmu tersebut tidak hilang. Dari kajian ini untuk masalah Iptek yang sedang tren di zaman ini adalah Internet, dan Hp, dari situ kita bisa memperoleh gambaran tentang pergaulan didunia maya sangat berpengaruh dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti facebook contohnya, banyak anak-anak sekarang yang menggunakan facebook hanya sekedar untuk menghabiskan waktu luang, untuk ngobrol yang tidak-tidak atau menggosip, bahkan juga yang lebih buruk untuk berpacaran secara online.

Alangkah baiknya jika internet tersebut kita kaji sehingga bisa menghadirkan manfaat seperti kita membuat website untuk Forum diskusi Umat muslim, radio dakwah internet, facebook yang mengarah pada forum Islam dan sebagainya. Penulis melihat sebenarnya sudah banyak yang telah mendirikan forum online tersebut tetapi maslahnya banyak anak muda yang lebih menyenangi hal-hal yang sekiranya menyenangkan seperti pergaulan yang tidak terkontrol dalam facebook, sehingga penulis bisa memeperoleh gambaran akan sepinya majelis-majelis Islam baik didunia nyata maupun Internet. sebenarnya ada yang mengkaji, tetapi kebanyakan dari kalangan orang dewasa, hal ini sungguh ironis oleh karenanya kita dituntut untuk memiliki sikap tanggung jawab yang besar kepada anak-anak kita untuk mendidik pengetahuan agama yang lebih banyak kepada anak dirumah, kita dituntut bisa membentuk anak kita yang sholeh dan mampu berbakti kepada kedua orang tua.


sebagai penutup penulis ingin menyampaikan supaya 'KAJILAH' Ilmu walau hanya seberapa, tapi manfaatnya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan, contohnya seperti membuat sebuah website Islami yang didalamnya berisi pengembangan-pengembangan ilmu pengetahuan dan agama supaya pengunjung web tersebut bisa menambah ilmunya, semoga kita mendapatkan rahmat-Nya sehingga hal itu bisa kita wujudkan bersama Amien.

Senin, 10 Januari 2011

dampak buruk perayaan tahun baru

Sebagai umat Islam yang benar sebaiknya kita tidak meniru sifat orang kafir yang urakan dan ugal-ugalan dalam hidup yang hanya sekali ini. sifat mereka yang ugal-ugalan tersebut akan menjerumuskan kedalam azab baik itu dunia akan lebih berat lagi diakhirat. Saudaraku seiman, prilaku mereka yang ugal-ugalan tersebut tidaklah patut dicontoh apalagi dijadikan tuntunan oleh generasi muslim sekarang, seperti perayaan tahun baru, valentine, halooween dan sebagainya yang tidak diajarkan oleh syariat Islam, hal tersebut jika dilakukan tidak akan memberi manfaat bahkan justru akan menimbulkan kerugian yang besar bagi kita,

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru ini terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.

Berikut garis besar saja saya ambil berbagai dampak buruk perayaan tersebut jika dilakukan umat Islam adalah :

1. Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan ‘Ied (Perayaan) yang Haram

Hukum ied (perayaan) terbagi menjadi dua:

  1. Ied yang tujuannya adalah beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dan mengagungkan hari tersebut dalam rangka mendapat pahala, atau
  2. Ied yang mengandung unsur menyerupai orang-orang jahiliah atau golongan-golongan orang kafir yang lain maka hukumnya adalah bid’ah yang terlarang karena tercakup dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
    Barang siapa yang mengada-adakan amal dalam agama kami ini padahal bukanlah bagian dari agama maka amal tersebut tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Misalnya adalah peringatan maulid nabi, hari ibu dan hari kemerdekaan. Peringatan maulid nabi itu terlarang karena hal itu termasuk mengada-adakan ritual yang tidak pernah Allah izinkan di samping menyerupai orang-orang Nasrani dan golongan orang kafir yang lain. Sedangkan hari ibu dan hari kemerdekaan terlarang karena menyerupai orang kafir.”

2.
Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir

Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ »

Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?


3.
Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru

Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari’atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun. “Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama’ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari’atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat, mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.”

4.
Terjerumus dalam Keharaman dengan Mengucapkan Selamat Tahun Baru

Kita telah ketahui bersama bahwa tahun baru adalah syiar orang kafir dan bukanlah syiar kaum muslimin. Jadi, tidak pantas seorang muslim memberi selamat dalam syiar orang kafir seperti ini. Bahkan hal ini tidak dibolehkan berdasarkan kesepakatan para ulama (ijma’).

5. Meninggalkan Perkara Wajib yaitu Shalat Lima Waktu

Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik.Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.

6. Begadang Tanpa Ada Hajat

Begadang tanpa ada kepentingan yang syar’i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

7. Terjerumus dalam Zina

Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath(campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi. Padahal dengan melakukan seperti pandangan, tangan dan bahkan kemaluan telah berzina. Ini berarti melakukan suatu yang haram.

8. Mengganggu Kaum Muslimin

Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”

9. Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Masya Allah sangat banyak sekali jumlah uang yang dibuang sia-sia. Itulah harta yang dihamburkan sia-sia dalam waktu semalam untuk membeli petasan, kembang api, mercon, atau untuk menyelenggarakan pentas musik, dsb. Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Qs. Al Isro’: 26-27)

10. Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang bermanfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”

Inilah di antara beberapa kerusakan dalam perayaan tahun baru. Sebenarnya masih banyak kerusakan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam tulisan ini karena saking banyaknya. Seorang muslim tentu akan berpikir seribu kali sebelum melangkah karena sia-sianya merayakan tahun baru. Jika ingin menjadi baik di tahun mendatang bukanlah dengan merayakannya. Seseorang menjadi baik tentulah dengan banyak bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan. Bersyukur yang sebenarnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, bukan dengan berbuat maksiat dan bukan dengan membuang-buang waktu dengan sia-sia. Lalu yang harus kita pikirkan lagi adalah apakah hari ini kita lebih baik dari hari kemarin? Pikirkanlah apakah hari ini iman kita sudah semakin meningkat ataukah semakin anjlok! Itulah yang harus direnungkan seorang muslim setiap kali bergulirnya waktu.

Do'a Penutup

Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam saat ini. Perbaikilah keadaan saudara-saudara kami yang jauh dari aqidah Islam. Berilah petunjuk pada mereka agar mengenal agama Islam ini dengan benar.

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (Qs. Hud: 88)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.


Rabu, 14 Januari 2009

Opini : Dampak Globalisasi, Modernisme dan Kerusakan Moral Pelajar



Cerita yang mungkin dianggap “ketinggalan jaman”

Sepertinya budaya bangsa indonesia yang luhur akan lenyap dimakan waktu, hal itu terjadi karena generasi penerus tidak mau melestarikan budaya kita dan lebih suka budaya bangsa lain contohnya  dalam masalah kecil saja yaitu tentang mainan kecil ketapel. Ketapel senjata mainan ku yang paling memberikan kenangan terindah pada masa laluku yang tertinggal ketapel merupakan senjata asli budaya indonesia yang harus kita lestarikan karena jika tidak dilestarikan maka ketapel akan punah dan begitu juga dengan budaya bangsa asli Indonesia yang lainnya. 

Ketapel merupakan mainan masa laluku yang paling memberikan kenangan. Ketika itu tahun 2003, aku Sarman dan Karman bermain ketapel disawah sambil berlari kesana kemari dipematang sawah, angin sepoi-sepoi dan langit cerah menandakandan musim kemarau dan saat  petani musimnya menanam tembakau. Saat itu merupakan hal yang sangat mengenang dihati dan ketika itu aku masih kelas 5 sd.
ketapel merupakan mainan anak militer-militeran yang diperlukan untuk membuat alat ini adalah hanya memerlukan kalep(bekas ikat pinggang), kayu bercabang dan karet pentil saja.


Dan sekarang aku sudah lulus sekolah SMA ternyata hidup itu tidak seindah dulu, Sarman sekarang dia seorang Remaja yang kesibukannya setiap hari kuliah, dan mungkin sudah lupa akan temannya satu team ketapel yang hobinya mlintheng manuk dulu, dan Karman dia telah menjadi seorang perantau di Kalimantan sejak dia lulus SMA, kehidupan ini serasa semakin sepi, masih adakah anak-anak seperti aku dulu? dan aku melihat dunia ini semakin sepi dari peradaban dunia anak-anak lugu yang menyenangkan. Digantikan dengan manusia-manusia yang bergaya hidup manja , kemewahan dan penuh maksiat.  Akankah waktu terus berubah sehingga memburuk terus tanpa terjadi perbaikan sedikitpun kalau begitu inilah seperti apa yang disabdakan Rasulullah, tahun berikutnya pasti lebih buruk daripada tahun sebelumnya, sampai akhirnya kiamatpun tiba :

“Tiada datang kepadamu jaman kecuali yang sesudahnya lebih buruk dari pada yang sebelumnya sampai kamu berjumpa dengan Allah”. (HR. Ahmad)

Ada pepatah dari kakekku begini " Anak dulu mainannya buat sendiri, anak sekarang ditipu teknologi". entah kapan kita sadar bahwa dari budaya kecil saja kita tidak mau melestarikan apalagi budaya khas suku kita bangsa indonesia, bahkan menurut ahli pengamat budaya Generasi penerus kita tak ada yang menyukai budaya dari kita sendiri malah suka budaya barat yang merusak moral.

Tentu saja akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut tidak sedikit contohnya satu saja malesia menganggap tari budaya pendet adalah murni budaya negara gila itu, padahal itu murni dari bangsa kita sendiri, kebanyakan yang tanggap dengan masalah ini hanyalah orang orang yang berkepentingan dengan masalah budaya seperti mentri budaya dan sebagainya itu saja kinerjanya sangat kurang karena tidak didukung oleh masyarakat, bukankah masalah ini adalah masalah kita bersama, seharusnya kita sadar ini adalah masalah yang harus ditanggapi oleh semua generasi penerus bangsa ini. 

Akankah kita biarkan semua budaya murni kita yang merupakan salah satu kekayaan negara kita ini digerogoti oleh waktu di curi bangsa lain akhirnya kita dianggap menjadi bangsa yang tidak bermoral dan berbudaya oleh bangsa dunia.

“Problem Kenakalan Remaja”
Berikut ini sekelumit  dari hasil pengamatan saya sendiri baik dari lingkungan sekitar saya maupun media digital dan media massa, tentang nasib moral anak sekolah sekarang dan sangat berbeda sekali dengan anak sekolah dulu :
1.  Kulihat sekitarku anak-anak SD saja tak adalagi yang mau pergi kesawah untuk membantu orangtuanya bahkan waktu libur mereka habiskan waktu mereka diwarnet main game online atau chating-an dijejaring sosial facebook dan twitter.

2.  Apalagi mereka yang sudah SMA kebanyakan mungkin hobinya main motor kesana kemari sambil ngebut mengganggu lalu lintas jalan raya, kalau nabrak orang baru tahu rasa. Tapi tidak kapok mungkin kalau udah tewas baru kapok. Kapok dunia akhirat kalau begitu caranya.

3.  Kalau tidak yang nongkrong dijalanan, lalu ada lagi yang sepulang sekolah bukannya langsung pulang langsung belajar tapi mampir dulu ketempat PS (tempat main game) kalau tidak ya, nongkrong sambil membawa bekal  rokok walau rokok tegesan / bekas untuk mereka isap sambil pamer orang dijalan biar dibilang jagoan, lebih tepat dibilang ayam jago nyasar

4.  Sebagian lagi dari murid sekolah itu sehabis sekolah adalah hobinya Nonton TV kalau nggak ya main Hp atau internet-an dan main facebook, sambil berburu cewek, untuk diburu dijadikan pacar sehingga mendapat gelar status “Berpacaran” baik difacebook maupun disekolahnya, dengan rasa bangga tanpa rasa malu. 

5.  Bagi  mereka yang hobi POINT BLANK atau game online bukan pulang sekolah tapi mampir dulu kewarnet karena ambisi mereka memenangkan game. (Sebenarnya tidak lain tujuan mereka main game hanyalah anak-anak itu ingin memenangkan pertempuran semu dan naik pangkat dari prajurit tempur semu menjadi kolonel semu atau menjadi komandan dalam sebuah permainan perang diduniamayadsb,) hal itu mungkin menarik sekali bagi anak-anak karena masa itu (remaja) mereka ingin menunjukkan jati diri atau kelebihannya kepada teman atau lingkungannya akan tetapi tidak terarah dengan baik, sehingga waktu mereka yang harusnya untuk belajar terbuang sia-sia

6.   Kemungkinan dampak buruk lainnya adalah siswa tersebut malas belajar dan tidak naik kelas. Dan tentu saja ada yang dampak buruk yang lebih berbahaya dari internet adalah seperti facebook-an untuk cari cewek (pacaran) atau lihat video porno, sehingga makhluk bermental labil (remaja) tanpa sadar bisa meniru-niru adegan tersebut dengan pacarnya karena tontonan setan tersebut mudah diteladani daripada nasehat yan baik, bahkan sampai rela merebut kehormatan adiknya atau temannya, benar-benar memprihatinkan. 

7.  Dan begitu juga yang cewek bukannya mereka itu habis sekolah  bukannya langsung pulang kerumah tapi mejeng dulu sama teman laki-lakinya / pacarnya dialun-alun, dengan bangganya tanpa rasa malu, jika diciduk aparat mereka hanya bisa menunduk seperti "kethek ketulup" (kera yang abis kecebur sungai), benar-benar sangat ironis inikah hasil pendidikan di Indonesia yang katanya bangsa yang berbudi luhur dengan khas budaya ketimurannya. 

8.  Dan ada yang lebih parah mereka yang melakukan adegan tawuran sampai menimbulkan korban jiwa, ada juga yang melakukan Adegan mesum seperti apa yang mereka tonton di VCD porno, atau Video porno. dengan beratribut “Putih-abuabu” bahkan ada juga yang masih beratribut “putih-birutua”, dan yang lebih parah adalah justru kebanyakan mereka itu dilakukan mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi yang seharusnya jadi panutan yang baik bagi adik-adik kelas mereka yang masih duduk dikelas lanjutan. Dan pernah ada cerita walaupun tidak sampai terekspos kemedia massa mungkin yang melakukan adegan tersebut adalah salah satu mahasiswa-mahasiswi sebuah universitas islam, wal iyadzubillah.

9.  Buktinya dari point diatas adalah apa saja yang sekarang ini marak beredar di Internet maupun media massa tentang tindak asusila dan kenakalan remaja, sehingga pantaslah kalau generasi muda sekarang ini dikambing hitamkan dengan topik utama kerusakan moral remaja padahal yang salah juga adalah pihak-pihak terkait dengan mereka, yang tidak mau bertanggung jawab dan kurang memperhatikan perkembangan dan perkembangan fisik dan mental mereka yang mudah bergolak.

10.      Salah satu faktornya adalah perhatian orangtua yang kurang, begitu juga perhatian guru disekolah yang kurang mengajari mereka pendidikan “berkarakter islam”, dan hanya mengotak-atik tanpa henti pendidikan umum yang khas dengan hafalan-hafalan dan memecahkan soal dengan rumus-rumus, dengan harapan siswanya semuanya jebol (saya tak mau mengatakan LULUS karena hanya lulus-lulusan)  dari sekolah dengan nilai melebihi KKM / standar nilai kelulusan yang tinggi tanpa memeperhatikan pendidikan-pendidikan yang lebih penting bagi mereka yaitu pendidikan mental dan spiritual sehingga mereka Lulus dalam pendidikan umum juga pendidikan budi pekertinya / Akhlaqnya.

11.      Bahkan ada sekolah yang hanya demi popularitas mereka supaya mendapat gelar “sekolah yang berhasil meluluskan siswanya seratus persen”, rela mengorbankan kehormatan mereka supaya siswanya lulus semua dengan memberi kunci jawaban yaitu dengan kompromi / negosiasi pihak-pihak calo-calo keparat untuk memperoleh kunci jawaban soal yang diujikan.

12.      Lalu berkaitan dengan hal tersebut, ada berita kemarin yaitu, ada salah satu orang tua murid yang memang tidak kaya harta tapi kaya hati. Dengan  yang sengaja membeberkan hal ini kepada media dan khalayak umum karena mendapatkan informasi dari anaknya yang jujur tersebut akan tetapi respon publik terhadap orangtua siswa tidak mampu tersebut bukannya dipuji dan disanjung malah dihujat dan diolok-olok habis-habisan, Inikah Fenomena Akhir Zaman, Yang salah dibenarkan yang benar disalahkan

Sesuai apa yang disabdakan Rasulullah SAW :

Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah Ruwaibidhah itu?” beliau menjawab: “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.

(Hadits diatas dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Al-Bazzar, sanadnya jayyid/ bagus. Dan juga riwayat Ibnu Majah no 4026 dari Abu Hurairah. Lihat Kitab Fathul Bari, juz 13 halaman 84, shahih menurut Adz-Dzahabi dalam Talkhish )

Dan beruntunglah golongan yang sedikit,  yang masih peduli dengan moral manusia . Merekalah yang dijanjikan kemuliaan oleh Allah SWT.
Tapi belum lengkap saya panjang lebar bicara agar gamblang permasalahannya, Ada lagi yang sepulang sekolah bukan belajar malah tidur disuruh belajar alasan capek padahal sekolah naik motor, bisa dimaklumi kalau naik sepatu (jalan kaki) dan naik sepeda onthel dengan jarak yang jauh misalnya. Berbeda dengan anak sekolah dulu, berangkat sekolah jalan kaki dan sebagian kecil saja yang punya sepeda apalagi motor karena dulu sepeda onthel termasuk barang mewah.  

Bahkan ada yang pulang sekolah langsung membantu orang tua disawah, menanam padi dan mencangkul sawah walau badan capek tapi mereka lebih peduli dengan keadaan orangtua mereka daripada haknya sendiri.
Memang semua kecanggihan teknologi dan modernisme memperdaya pikiran dan hati kita sehingga sampai membuat hati kita tidak mampu membuka mata hati apa dan siapa kita, untuk apa kita hidup didunia. Peradaban manusia dari sisi budi pekerti akan semakin luntur walaupun disisi teknologi dan komunikasi berkembang dengan pesat.

Marilah kita mulai belajar bagaimana mengatasi masalah ini marilah dari sedikit demi sedikit kita perdalami budaya kita ini khususnya adab-adab islam. Bagaimanapun caranya,marilah kita kurangi budaya barat yang semakin merusak moral dan menipudaya hati dan pikiran kita sehingga, ambil pelajaran positif saja dari budaya barat jangan sampai kita terkena dampak negatifnya, walau semua itu sulit dihindari, tapi siapa yang akan menjaga semua itu kalau bukan kita sendiri para generasi muda penerus bangsa.

Memang teknologi sekarang ini lebih banyakmenimbulkan dampak negatif dalah satu contohnya adalah kemajuan teknologi informasi dengan alat yang di sebut HP atau telepon genggam dahulu hp tidak secanggih sekarang ini dan fungsinya hanya untuk alat komunikasi dan yang mempunyai alat ini hanya orang tertentu, tapi kita bisa lihat sekarang jarang orang tidak punya alat ini dari anak yang masih balita sampai orang tua lapuk yang sudah bau tanah . 


Hp yang sekarang karena kecanggihan teknologi dapat digunakan multifungsi dengan dengan fitur yang semakin canggih seperti kamera , pemutar music, dan fitur yang semakin mengarahkan pelencengan funsi utamanya yaitu untuk alat komunikasi malah beralih menjadi media hiburan tak terbatas,lebih parah lagi banyak disalah gunakan seperti untuk menonton porno, pacaran lewat HP, bisnis gelap dan banyak yang tidak bisa disebutkan karena mungkin terlau banyak efek negatif daripada positif.

Perjuangan manusia didunia ini tidak mudah untuk mencapai akhir yang indah. Gaya hidup “cinta kemewahan dunia dan takut datangnya mati” melanda umat manusia jaman ini. Belum lagi dari PS (playsatation) yang membuat siswa semakin malas belajar, TV, internet, media massa/majalah mempromosikan sinetron dan iklan-iklan yang mengajari gaya hidup serba galmour dan mewah sehingga menjadi pendamba dunia dan melupakan akhirat dan lain sebagainya, hal itu semakin menambah kehancuran moral bangsa ini. sehingga tanpa kita sadari bencana dari dalam (kerusakan moral) maupun dari luar (rusaknya alam) merupakan akibat dari ulah kita sendiri. 
memang takkan ada akhir untuk menjelaskan tulisan ini tapi mari dengan uraian yang hanaya sekelumit ini menyadarkan kitasupaya jangan terlau menggantungkan diri dengan teknologi carilah gaya hidup yang bermanfaat bagi dunia akhirat, akhir kata dari penulis “segalanya takkan menjadi baik kecuali dimulai kita sendiri yang berusaha mengubahnya” . dan saya mohon maaf atas segala kekurangan ,dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan, saya menunggu komentar dari pembaca yang budiman untuk menyumbang saran maupun kritik.

berikut ini link artikel terkait:
-

1.Bencana Berhubungan dengan Kerusakan Moral