Jumat, 06 Januari 2017

Download Ebook Kumpulan Kisah-Kisah Islam Inspiratif (Majalah Al-sofwa)



 Situs AL-SOFWA adalah situs  yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kelangsungan Dakwah kami ini memerlukan dukungan materil dan moril dari kaum Muslimin. Berikut ini adalah kompilasi kisah-kisah islam inspiratif yang dikompilasi oleh ustadz ahmad hartono (pakde nono)



Rabu, 04 Januari 2017

Kisah Islami : Kisah Sedih Seorang Gadis Rapuh


Memang hidup kadang tak seperti yang kita harapkan dan kita impikan, segala ujian dan cobaan semoga menjadikan kita hamba yang bertakwa bukan malah sebaliknya kufur kepada Allah, sebagaimana kisah ini semoga jadi inspirasi buat kita,

Ini cerita seorang gadis cantik dan sholihah namun ia mengidap penyakit yang sukar sembuh, sudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaan berupa penyakit kronis yang bersarang dan sudah bertahun-tahun ia rasakan. Ini adalah cerita kisah seorang gadis yang bernama Muha. Kisah ini diriwayatkan oleh zaman, diiringi dengan tangisan burung dan ratapan ranting pepohonan. Muha adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sebagaimana yang telah kami katakan, sejak kecil ia sudah mengidap penyakit yang kronis. Sejak usia kanak-kanak ia ingin bergembira, bermain, bercanda dan bersiul seperti burung sebagaimana anak-anak yang seusianya. Bukankah ia juga berhak merasakannya? Sejak penyakit itu menyerangnya, ia tidak dapat menjalankan kehidupan dengan normal seperti orang lain, walaupun ia tetap berada dalam pengawasan dokter dan bergantung dengan obat.Muha tumbuh besar seiring dengan penyakit yang dideritanya. Ia menjadi seorang remaja yang cantik dan mempunyai akhlak mulia serta taat beragama. Meski dalam kondisi sakit namun ia tetap berusaha untuk mendapatkan ilmu dan pelajaran dari mata air ilmu yang tak pernah habis. Walau terkadang bahkan sering penyakit kronisnya kambuh yang memaksanya berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.

Selang beberapa waktu atas kehendak Allah seorang pemuda tampan datang meminang, walaupun ia sudah mendengar mengenai penyakitnya yang kronis itu. Namun semua itu sedikit pun tidak mengurangi kecantikan, agama dan akhlaknya...kecuali kesehatan, meskipun kesehatan adalah satu hal yang sangat penting. Tetapi mengapa? Bukankah ia juga berhak untuk menikah dan melahirkan anak-anak yang akan mengisi dan menyemarakkan kehidupannya sebagaimana layaknya wanita lain? Demikianlah hari berganti hari bulan berganti bulan si pemuda memberikan bantuan materi agar si gadis meneruskan pengobatannya di salah satu rumah sakit terbaik di dunia. Terlebih lagi dorongan moril yang selalu ia berikan. Hari berganti dengan cepat, tibalah saatnya persiapan pesta pernikahan dan untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Beberapa hari sebelum pesta pernikahan, calonnya pergi untuk menanyakan pengerjaan gaun pengantin yang masih berada di tempat si penjahit. Gaun tersebut masih tergantung di depan toko penjahit. Gaun tersebut mengandung makna kecantikan dan kelembutan. Tiada seorang pun yang tahu bagaimana perasaan Muha bila melihat gaun tersebut.

Pastilah hatinya berkepak bagaikan burung yang mengepakkan sayap putihnya mendekap langit dan memeluk ufuk nan luas. Ia pasti sangat bahagia bukan karena gaun itu, tetapi karena beberapa hari lagi ia akan memasuki hari yang terindah di dalam kehidupannya. Ia akan merasa ada ketenangan jiwa, kehidupan mulai tertawa untuknya dan ia melihat adanya kecerahan dalam kehidupan. Bila gaun yang indah itu dipakai Muha, pasti akan membuat penampilannya laksana putri salju yang cantik jelita. Kecantikannya yang alami menjadikan diri semakin elok, anggun dan menawan. Walau gaun tersebut terlihat indah, namun masih di perlukan sedikit perbaikan. Oleh karena itu gaun itu masih ditinggal di tempat si penjahit. Sang calon berniat akan mengambilnya besok. Si penjahit meminta keringanan dan berjanji akan menyelesaikannya tiga hari lagi. Tiga hari berlalu begitu cepat dan tibalah saatnya hari pernikahan, hari yang di nanti-nanti. Hari itu Muha bangun lebih cepat dan sebenarnya malam itu ia tidak tidur. Kegembiraan membuat matanya tak terpejam. Yaitu saat malam pengantin bersama seorang pemuda yang terbaik akhlaknya.

Si pemuda menelepon calon pengantinnya, Muha memberitahukan bahwa setengah jam lagi ia akan pergi ke tempat penjahit untuk mengambil gaun tersebut agar ia dapat mencobanya dan lebih meyakinkan bahwa gaun itu pantas untuknya. Pemuda itu pergi ke tempat penjahit dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi terdorong perasaan bahagia dan gembira akan acara tersebut yang merupakan peristiwa terpenting dan paling berharga bagi dirinya, demikian juga halnya bagi diri Muha. Karena meluncur dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut keluar dari badan jalan dan terbalik berkali-kali. Setelah itu mobil ambulans datang dan melarikannya ke rumah sakit. Namun kehendak Allah berada di atas segalanya, beberapa saat kemudian si pemuda pun meninggal dunia. Sementara telepon si penjahit berdering menanyakan tentang pemuda itu. Si penjahit mengabarkan bahwa sampai sekarang ia belum juga sampai ke rumah padahal sudah sangat terlambat.

Akhirnya penjahit itu tiba di rumah calon pengantin wanita. Sekali pun begitu, pihak keluarga tidak mempermasalahkan sebab keterlambatannya membawa gaun itu. Mereka malah memintanya agar memberitahu si pemuda bahwa sakit Muha tiba-tiba kambuh dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit. Kali ini sakitnya tidak memberi Muha banyak kesempatan. Tadinya sakit tersebut seakan masih berbelas kasih kepadanya, tidak ingin Muha merasa sakit. Sekarang rasa sakit itu benar-benar membuat derita dan kesengsaraan yang melebihi penderitaan yang ia rasakan sepanjang hidupnya yang pendek. Beberapa menit kemudian datang berita kematian si pemuda di rumah sakit dan setelah itu datang pula berita meninggalnya sang calon pengantinnya, Muha. Demikian kesedihan yang menimpa dua remaja, bunga-bunga telah layu dan mati, burung-burung berkicau sedih dan duka terhadap mereka. Malam yang diangan-angankan akan menjadi paling indah dan berkesan itu, berubah menjadi malam kesedihan dan ratapan, malam pupusnya kegembiraan. Kini gaun pengantin itu masih tergantung di depan toko penjahit. Tiada yang memakai dan selamanya tidak akan ada yang memakainya. Seakan gaun itu bercerita tentang kisah sedih Muha. Setiap yang melihatnya pasti akan bertanya-tanya, siapa pemiliknya.? 


Amanat Kisah Ini dari Ashabul Muslimin

"Janganlah terlalu senang ketika mendapatkan kegembiraan, dan janganlah terlalu bersedih ketika mendapatkan musibah, agar engkau tidak lupa kepada Allah, ketika Allah berkehendak lain bisa saja kegembiraan itu berubah menjadi kesedihan yang mendalam seperti kisah diatas, atau sebaliknya bisa saja Allah merubah sebuah musibah menjadi kegembiraan jika kita bersabar, ingatlah dunia ini selalu berputar, jika ada senang pasti ada susah, jika ada sedih pasti suatu saat ada gembira, janganlah terlalu memikirkan sesuatu masalah berlebihan karena itu bisa menyebabkan penyakit batin yang juga berdampak kepada kesehatan lahir".

"Wanita yang mempunyai hati selembut kapas, penuh simpati, mudah terbawa suasana, dan mudah rapuh hatinya, oleh karena wanita kodratnya dilindungi dan dikasihi oleh laki-laki, sebaik-baik suami adalah laki-laki yang sabar dan mau mengerti perasaan istrinya".


Dikirim oleh : Rahmah Nur Faizah

disarikan dari buku Serial Kisah Teladan, karya Muhammad bin Shalih al-Qahthani, 

seperti dinukilnya dari Mausu’ah al-Qishshash al-Waqi’iyyah dengan perubahan semestinya,
 Penerbit DARUL HAQ

Download Ebook Kumpulan Risalah Islam Untuk Berdakwah



Buku ini adalah terjemahan dari Penulis asli buku ini seorang anggota majlis syura sebuah harakah Islam di Mesir. Beliau menegaskan bahwa musuh utama rijal harakah Islam ada empat :
nafsu, setan, dunia, dan hawa (baik itu nafsu dunia maupun nafsu wanita).
Beliau berharap ajaran  ini dapat membantu rijal harakah Islam di bumi mana pun, supaya mereka dapat mengalahkan musuh utama mereka.
Di saat senggang atau saat Anda sedang sendiri, kandungan ajaran  ini layak Anda renungkan.

Simak Selengkapnya ebook ini




Download Ebook Bekal Ilmu Berdakwah


Tidak ragu lagi bahwa sesungguhnya dakwah kepada Allah عزّوجلّ merupakan kewajiban agama yang terpenting, ibadah dan ketaatan yang paling mulia, karena dengannya menjadi jelas an-tara hidayah dan kesesatan dan ia merupakan tugas para rasul dan pengikut mereka hingga hari kiamat.
Allah عزّوجلّ merahmati hamba-Nya dengan mengutus kepada mereka nabi yang menerangkan secara rinci agama-Nya agar mereka beribadah kepada-Nya dengan ilmu sehingga mereka tidak mengatakan: "Kami tidak mengetahui agama Allah, kami tidak didatangi oleh Rasul, maka putuslah uzur." Firman Allah سبحانه و تعالى:
لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَن بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
Supaya orang binasa atas dasar ilmu dan hidup atas dasar ilmu, Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Anfal [8]: 42)
Para rasul itu mengajak manusia kepada kemaslahatan dunia dan akhirat dan mengingatkan mereka jangan sampai terjatuh ke dalam lembah kebinasaan. Mereka menyucikan jiwa dan raga manusia dan membebaskan hati mereka dari cengkeraman hawa nafsu dan syahwat. Sementara itu, kebaikan yang paling agung yang mereka bawa adalah tauhidullah (menauhidkan Allah سبحانه و تعالى) dan mengikhlaskan agama hanya semata kepada-Nya, dan kejelekan paling besar yang mereka ingatkan adalah syirik kepada Allah سبحانه و تعالى. selengkapnya....



Tata Cara / Metode Berdakwah Kepada Non Muslim

 Dakwah merupakan kewajiban setiap orang yang mengaku muslim, obyek dakwah ada banyak dari anak kecil, orang dewasa, orang awam, orang berilmu, orang kafir, ataupun orang yang bermaksiat, metode berdakwahnya pun beda-beda sesuai tingkatan ilmunya, misalkan anda berdakwah kepada orang berilmu anda mungkin harus menggunakan bahasa ilmiah agar dihargai dan didengar mereka, berbeda dengan orang awam yang harus pakai bahasa yang paling mudah dimengerti. Dalam pembahasan ini kami akan menyajikan kepada anda pembahasan tentang tata cara berdakwah kepada orang non muslim, seperti kami kutip dari terjemah kitab Makanah Da'wah Ilallah, karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin berikut ini
Sesungguhnya metode paling unik dalam mendakwahi orang kafir adalah metode yang Allah SWT terangkan di dalam al-Qur'an yaitu:

1.      Menjelaskan tentang keindahan Islam dan kesempurnaannya dalam hal aqidah, ibadah, dan akhlak. Membandingkan antara indah-nya Islam dan jeleknya agama mereka yang penuh dengan kebatilan dan kesesatan.

2.      Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz , "Kaum muslimin pada masa kini sangat butuh terhadap penjelasan agama Allah SWT yang hakiki dan keindahannya yang sesungguhnya, demi Allah سبحانه و تعالى seandainya manusia bahkan seluruh alam jika mengetahui Islam secara hakiki maka pasti mereka akan masuk Islam secara berbondong-bondong."

3.      Menyebutkan hujjah tentang risalah Muhammad صلى الله عليه وسلم agar manusia mengetahuinya dan tegak hujjah bagi para pembangkang. Dan membantah syubhat mereka seputar agama Islam.

4.      Mengingatkan mereka tentang balasan umat dahulu yang kafir dan adzab Allah yang bermacam-macam terhadap para pembangkang. Mengingatkan kepada mereka adzab yang Allah  sediakan buat mereka dunia dan akhirat.

5.      Menyebutkan kabar gembira dan pahala bagi yang menganut Islam dan balasan kebaikan di dunia dan akhirat serta akibat buruk jika mereka tetap kafir dunia dan akhirat.

6.      Menjelaskan tentang nikmat Allah SWT yang sangat banyak dan tiada henti yang menunjukkan bahwa Diaiah satu-satu-Nya yang harus diibadahi.

7.      Santun dan bersungguh-sungguh dalam mendakwahi mereka, ta'lif qulub (melunakkan hati) mereka dan sabar serta tidak tergesa-gesa dalam mencapai hasil. Ini pengaruhnya sangat besar dalam membuka hati mereka untuk menerima kebaikan.

Demikianlah penjelasan singkat ini semoga bermanfaat

Selasa, 03 Januari 2017

Ini Alasan Kenapa Berdakwah Tidak Harus Pakai Dalil

 Oleh : M Alie Marzen


Sabda Nabi saw :

Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kamu mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan kamu membuatnya lari, dan bersatu padulah, Lantas Abu Musa berkata; Wahai Rasulullah, di daerah kami sering dibuat minuman dari rendaman madu yg biasa di sebut dgn Al Bit'u dan minuman dari rendaman gandum yang biasa di sebut Al Mizru. Maka Rasulullah menjawab: Setiap yang memabukkan adalah haram. (HR. Bukhari).

 Penjelasan Singkat

Jaman sekarang ini makin banyak aliran yang aneh-aneh gaya dakwahnya pun selalu tidak dimengerti oleh bahasa orang pada umumnya, kesannya malah seperti membaca teks daripada orang yang sedang berdakwah kepada yang lainnya, tidak jarang mereka berdakwah sampai harus detil membawakan riwayat hadits ini nomer ini diriwayatkan ini dan ini seterusnya, malah sebenarnya ilmu intinya tidak sampai mengena kedalam hati pendengarnya. Yang ada pendengarnya malah mengantuk, wahai para da'i yang mengaku bermanhaj salaf mungkin sebagian kalian salah paham terhadap perkataan ulama bahwa tidak boleh berdakwah atau berbicara kecuali sesuai dengan dalil. Bahkan ada yang memahami bahwa setiap pembicaraan harus menyertakan dalil atau tidak boleh berdakwah kecuali menghafal dalilnya. Pemahaman ini tentunya salah  tanpa meremehkan hafalan dalil, Yang benar adalah berbicara atau berdakwah walau dengan bahasa manusia umumnya tapi harus sesuai dengan dalil dan tidak boleh menyelisihinya sekalipun tidak menghafal atau tidak menyebutkan dalilnya.


  Contoh saja: memerintahkan untuk menunaikan shalat tanpa menyebut ayat atau hadis tentang shalat, sebab shalat sesuai dengan dalil perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.Dan sebaliknya. Maka disyaratkan bagi seorang da'i untuk memahami dalil secara benar. Contoh: memerintahkan berbuat baik kepada orang tua atau berakhlak  mulia sekalipun tidak menghafal ayat atau hadis yang berkaitan dengannya.

Wahai para Da'i yang mengaku hafal ilmu hadits dan ayat al-Qur'an, kami tahu bahwa kamu memang orang intelek yang paham semua dalil dan penjelasannya, beserta rujukannya kitab-kitab ulama, tapi ingatlah tidak semua pemirsa atau pendengar atau obyek dakwah kita itu orang berilmu seperti anda bahkan kebanyakan adalah orang awam, yang hanya bisa paham dengan bahasa bahasa lugu seperti bahasa anak-anak.  Sebagai contoh dai sukses adalah Alm. KH zainudin MZ disebut dai sejuta umat karena bahasanya mampu diterima seluruh lapisan masyarakat, contohlah dia jika anda ingin jamaah anda tambah banyak dan cara dakwah anda diminati banyak orang, beliau metode dakwahnya adalah satu dalil dijabarkan dengan beribu kata, bukan satu kata dijabarkan dengan seribu dalil seperti kebanyakan dai dai muda jaman sekarang, apalagi ditambah-tambah istilah arab yang tidak semua orang awam tahu artinya, seperti contoh bahasa-bahasa istilah seperti antum, ana akhi atau ukhtifillah, ihkwanifillah, barokallahufikum dan sebagainya, lebih baik anda gunakan bahasa seperti wahai kaum muslimin yang dirahmati Allah atau wahai saudara seiman, semoga kita dapat berkah dari Allah dsb, sesuai kaidah bahasa kita. Maka hal itu akan lebih diterima banyak kalangan.

Intinya Berdakwah dibolehkan tidak pakai dalil, yang penting apa yang disampaikan tidak bertentangan dengan dalil, karena nasehat yang baik dan bijak hakikatnya adalah dakwah pula, Intinya dakwah harus dengan ilmu yang mapan tidak asal omong semaunya sendiri.

wallahualam

Tauhid Merupakan Dakwah Paling Utama Daripada Segi lainnya

Arti Tauhid secara umum adalah Meng-Esakan Allah, artinya Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak di sembah dan diibadahi ditaati segala perintah dan jauhi segala larangan-Nya, Manusia dan seluruh makhluk diciptakan oleh Allah SWT agar mewujudkan tauhid. Kitab dan para rasul mengajak kepada tauhid. Maka para da'i selaku ahli waris para nabi harus mendakwahkan tauhid. Jika tidak maka tidak layak menjadi da'i. Syaikh Albani memiliki satu risalah berjudul "Dahulukan Tauhid Wahai Para Da'i". Di dalamnya beliau menjelaskan pentingnya dakwah tauhid dan bahaya menyelisihinya.

Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali dalam kitab-nya "Manhaj Para Nabi Dalam Dakwah" beliau mengokohkan hujjah prioritas dakwah tauhid dan membantah serta meruntuhkan alasan para da'i yang meremehkan dakwah tauhid. Maka dalam berdakwah harus memulai dengan yang paling penting sebelum lainnya, memulai yang paling dasar sebelum cabang, memulai dari aqidah dan memantapkan ushuluddin lalu beralih kepada hukum-hukum syari'at, akhlak, dan adab. Memulai dengan tauhid yang merupakan makna lailahaillah  dan bahwasanya amal batal tanpa tauhid sebab amal yang disertai syirik tidak sah.Ini adalah metode dakwah semua nabi, yaitu: memulai menyeru manusia kepada Tauhidullah (mengesakan Allah) dan mengikhlaskan agama kepada-Nya dan melepas syirik lalu mengajarkan syari'at Islam kepada maum muslimin.

Bukan hal yang mengherankan jika tauhid adalah dakwah paling besar, karena rukun iman yang pertama adalah syahadat sedangkan syahadat itu adalah terdapat kalimat tauhid lailahailallah,  oleh karena itu sebelum kita mengajari anak kita banyak lebih dulu bangun pondasi akidah tentang tauhid, karena tauhid adalah kunci surga.

Wallahu'alam

sumber : majalah al-Furqo, dll

Download Ebook Definisi Ahlussunah Wal Jamaah




 DEFINISI SUNAH SECARA BAHASA Kata as Sunah yang mempunyai bentuk jamak / plural sunan secara bahasa berarti sejarah [perjalanan hidup] dan jalan [metode] yang dtempuh. Ibnu Mandhur berkata,” Sunah makna awalnya adalah sunah thoriq yaitu jalan yang ditempuh oleh para pedahulu yang akhirnya ditempuh orang lain sesudahnya.” Pengarang Mukhtarush Shihah [hal.339] berkata,” As Sunah secara bahasa berarti sejarah dan jalan yang ditempuh baik itu jalan yang terpuji maupun yang tercela.” Ath Tanawy dalam Kasyfu Isthilahat wa al Funun [hal.703] berkata,” As Sunah secara bahasa adalah jalan, baik jalan itu terpuji[baik] maupun buruk.” [A’dzami 1/1] Ibnu Faris berkata dalam Mu’jam Maqayisi Lughah 3/60,” Sunah artinya perjalanan hidup. Sunah Rasulullah artinya perjalanan hidup beliau. Sunah juga berarti jalan/metode baik terpuji maupun tercela.

 Kata ini diambil dari kata sunan yang bermakna jalan seperti disebutkan dalam hadits “ Barang siapa mengawali jalan yang baik maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa berkurang sedikitpun pahala mereka. Barangsiapa mengawali jalan yang buruk dalam Islam maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanapa berkurang sedikitpun dosa mereka.”[ Muslim no. 1017, juga no. 6800,6801]. ( Al Mahmud I/22, Al Qafari I/23). Ibnu Atsir dalam Nihayah 2/223 berkata,“ Dalam hadits berulang kali disebutkan kata as sunah dan pecahan katanya. Asal maknanya adalah sejarah hidup dan jalan yang ditempuh.’ ( Al Mahmud I/23).

Selengkapnya


Senin, 02 Januari 2017

10 Buah Yang Bermanfaat Jasmani dan Rohani

10 Buah yg hrs kita makan di thn 2017 agar sehat Jasmani n Rohani :
1⃣. MARKISA :
(Mari Kita Sabar)
2⃣. STROBERI :
(Selalu Introspeksi Belajar Rendah Hati)
3⃣. SALAK :
(Selalu Baik Dalam Bertindak)
4⃣. JERUK :
(Jangan Berbuat Buruk)
5⃣. PISANG :
(Pantang Iri, Sombong, dan Angkuh)
6⃣. ANGGUR :
(Anda Gemar Bersyukur)
7⃣. MELON :
(Menolong Orang Lain)
8⃣. TOMAT :
(Tobat Sebelum Kiamat)
9⃣. TALAS :
(Tak Ada Kata Malas)
🔟. MENTIMUN :
(Menuntut Ilmu Tidak Banyak Melamun)
Selamat menikmati buah2 kebaikan ....!

dikirim oleh : Rahmah Nur Faizah

Makna sebuah Senyuman

 Dikirim oleh : Rahmah Nur Faizah

✨ MAKNA DARI SENYUMAN ✨
❣Senyuman adalah tanda kebahagiaan, tapi terkadang senyuman adalah tirai yang menutupi kesedihan...
💞 Jika engkau melihat orang yang engkau cinta maka tersenyumlah agar ia merasakan cintamu
❣Jika engkau melihat musuhmu maka tersenyumlah agar ia merasakan kekuatan dan kewibawaanmu
💞 Jika engkau melihat orang yang meninggalkanmu maka tersenyumlah agar ia merasakan penyesalan ketika pergi darimu
❣Jika engkau melihat ke cermin maka tersenyumlah karena Allah telah memberikan kepadamu begitu banyak kenikmatan yang ada pada jasadmu
💞 Jika engkau melihat orang yang tidak engkau kenali maka tersenyumlah agar Allah memberi pahala kepadamu
❣Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
تبسمك في وجه أخيك لك صدقة
🍃 "Senyummu terhadap saudaramu adalah sedekah bagimu"
[HR. At Tirmidz 1956]
✒ Ust. Fadlan Fahamsyah, حفظه الله