Senin, 18 April 2016

ANIMASI PERBANDINGAN ALAM SEMESTA TERKECIL HINGGA TERBESAR, SUBHANALLAHU

Alam Semesta ini begitu besar dan luas. Tapi seberapa besarkah luasnya? Dibawah ini adalah gambar-gambar yang dapat memberikan gambaran kepada kita tentang besar dan luasnya alam semesta, sungguh tidak sia-sia Allah menciptakan segalanya, berikut animasi nya klik link dibawah ini 
 LIHAT DISINI 



Download Ebook fikih islam ; tatacara duduk tasyahud akhir



Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillah, wa ala sholawaturrasulillah.


Tasyahud Akhir adalah duduk tasyahud setelah sujud yang kedua pada rakaat terakhir dalam suatu shalat. Ebook ini menjelaskan kepada anda bagaimana duduk tasyahud akhir menurut mahzab imam empat.

untuk mendownload ebook ini klik berikut :





Download E-book Islam Dasar Aqidah Ahlussunah wal Jamaah


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Alhamdulillah, wa ala sholawaturrasulillah.

Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah saw pernah bersabda bahwa ummat Islam sepeninggal beliau akan terpecah menjadi 73 golongan yang semuanya akan masuk Neraka kecuali satu. Ciri-cirinya adalah, Maa anaa alaihi wa Ash-haabi (yang mengikuti sunnahku dan sunnah Sahabatku). Kalimat terakhir inilah yang belakangan memunculkan istilah Ahlus Sunnah wal Jamaah sebagai kelompok yang selamat (firqah naajiyah) atau kelompok yang dimenangkan (thaa-ifah manshuurah).

Lantas apakah sebenarnya yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jama ah? Siapakah mereka? Apa prinsip-prinsip yang mereka junjung tinggi sehingga mereka diklaim sebagai kelompok yang selamat dan dimenangkan? Buku yang ada di hadapan saudara ini akan membantu memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan di atas dan menambah ilmu kepada saudara berkenaan dengan masalah tersebut. Buku dari maktabah abu salma ini adalah karya syaikh muhammad Ibrahim Al-Hamad. Buku ini akan menjelaskan secara sepintas makna ahlussunah dan keyakinan akidah sesuai manhaj Rasulullah dan para sahabatnya.

Download ebook nya klik dibawah :



Download E-book Islam 24 Adab Menggunakan Ponsel



Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillahirobbil'alamin, wasolawatuassalamu ala muhammadin. amma ba;du.

Saudaraku dewasa ini siapakah yang tidak mengenal ponsel / handphone. Bahkan bukan hanya kenal akan tetapi terkadang anak seusia tk sampai kakek-kakekpun punya  alat ini, bahkan pula canggih-canggih dengan fitur multimedia yang lengkap.

Saudaraku kaum muslimin. Hape adalah sebuah alat komunikasi paling populer dijaman sekarang. Namun patut kita ketahui bahwa bagi kaum muslimin handphone itu tentu saja tak selamanya menguntungkan. Terkadang, handphone malah menambah dosa karena digunakan untuk kemaksiatan. Sebaliknya handphone juga menguntungkan jika digunakan seperlunya dan bernilai pahala jika digunakan untuk beramal.

Supaya kita tidak terkena dampak negatif penggunaan handphone maka alangkah baiknya kita mempelajari penggunaan handphone secara syariat islam. Sehingga kita bisa terhindar dari segala hal yang tidak kita inginkan.

E-book ini akan menjelaskan kepada anda cara penggunaan handphone yang benar, jika kita mau mempraktekan maka insyaAllah kita akan lebih selamat dalam penggunaan alat yang ternyata jadi polemik dijaman ini, karena banyak sekali kemaksiatan bermula hanya dari penggunaan handphone yang ceroboh.

download e-book ini :



DOWNLOAD PANDUAN DURUSUL LUGHAH AL-ARABIYAH (BAHASA INDONESIA) JILID 1-3




Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillahirobbil alamin, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda nabi Muhammad SAW dan seluruh pengikutnya hingga yaumil qiyamah.

E-book ini adalah persembahan dari Maktabah Raudhah al-Muhibbin  yang mempunyai minat yang tinggi untuk mempelajari Bahasa Arab untuk memahami kitabullah. Di dalamnya berisi penjelasan kaidah-kaidah dasar Bahasa Arab yang terdapat dalam setiap Bab Pelajaran pada buku aslinya.
 

Penulis membagi buku ini menjadi tiga bagian, yaitu poin-poin penjelasan kaidah Bahasa Arab yang digunakan, penjelasan instruksi pada setiap sub bab latihan dan disertai pengenalan kata-kata baru yang digunakan dalam setiap Bab Pelajaran.

Buku ini sangat cocok untuk pelajaran bahasa arab disekolah maupun madrasah tingkat dasar maupun menengah. Yang berbeda dari Buku Durusul Lughah dibandingkan dengan buku panduan Bahasa Arab lainnya adalah penyusunannya yang sistematis dengan pengenalan kaidah bahasa secara bertahap yang langsung diterapkan pada bacaan dan latihan intensif dalam setiap Bab Pelajaran.

Semoga bermanfaat!


Untuk mendownload e-book ini yang berisi jilid 1-3 klik icon download dibawah ini :


Download Ebook Hikmah Sabar Menggapai Kebahagiaan

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillahirobil 'alamin, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi Agung Muhammad Saw. dan semua pengikutnya hingga hari pembalasan, amiien.
Sabar adalah sifat yang agung dan merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin. Karena sabar adalah bekal paling baik dalam menghadapi segala ujian dunia yang tidak akan habis selama kita masih hidup. Seluruh artikel e-book ini kami kompilasi dari sumber Muslim.or.id dan sebagian dari almanhaj.or.id , semoga kita dapat mengerti dan faham makna sabar sesungguhnya agar kita bisa sedikit demi sedikit menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena sabar adalah anugrah sifat terindah dari Allah untuk hamba-Nya yang telah lulus dari Ujian-Nya. Sabar juga kunci kebahagiaan dunia dan kehidupan akhirat.

Download buku ini secara cuma-cuma tidak untuk komersil dengan mengklik tautan berikut ini  :




Mutiara Islam, dunia ini tak ada harganya

Wahai kaum muslimin, dalam keseharian kita ditengah kesibukan dunia yang tiada habisnya dunia yang selalu melelahkan dan menyakiti pencintanya. Dunia yg selalu menghianati kesungguhan kita yang mengejarnya entah itu harta. Tahta. Cita cita. Maupun wanita. Sehingga hati kita sakit dan gersang. Simaklah nasehat berikut ini semoga menjadi obat hati kita :

`seandainya dunia ini berharga disisi Allah SWT meski nilainya hanya sebesar sehelai sayap nyamuk niscaya orang-orang kafir tidak akan mendapatkan makan dan nikmat harta sedikitpun. Allah hanya akan memberikan rezeki kpd yang beriman dan bertakwa saja. Dunia ini benar benar tak ada nilainya disisi Allah. Dan seberapapun besar nikmat dunia tak ada nilainya seperti setetes air dilautan dibanding nikmat ahirat. Apakah arti dari setetes air? Menghilangkan hauspun tidak mungkin. Sesungguhnya dunia ini titipan dan tempat singgah sementara jangan bersedih dan jangan luka karena kehilangan mimpimu kepada dunia. Sesungguhnya Allah bersama kita`

(Ashabul-muslimin)

Minggu, 17 April 2016

Hikmah Beriman Kepada Hari Kiamat

Oleh : Rahmah Nur Faizzah

Kalau kita perhatikan gaya hidup orang Korea atau orang Barat, mereka biasa saja melakukan hal-hal yang menurut kita adalah perbuatan dosa, yang kalau diteliti lebih dalam keajaran agama mereka juga merupakan perbuatan dosa atau hal yang tidak baik. Kalau ditanya apakah tidak takut balasan nanti hidup setelah mati (di akhirat)? Mereka akan mengatakan, "Hidup hanya sekali saja. Nikmatilah...". Persis seperti yang difirmankan Allah SWT :

"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS 45:24)

"tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan," (QS 44:35)

Namun yang menyedihkan adalah ada sebagian kaum muslimin yang ikut-ikutan cara pandang mereka itu. Padahal sebagai orang beriman seharusnya meyakini adanya hari akhirat, sebagaimana firman Allah AWT:

"dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." (QS 2:4)

Keyakinan kepada hari akhirat akan memberikan beberapa hikmah kepada orang yang mengimaninya, sebagai berikut :

1. Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).

"Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya." (QS 3:196-197)

Allah SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-ikutan gaya hidup orang kafir, yang penuh dengan kebebasan (foya-foya, dugem, mabok, free sex, dll). Itu adalah kesenangan sementara saja, selama hidup didunia. Tetapi akibatnya ditanggung selama-lamanya didalam neraka jahanam. Naudzubillahi min dzaalik.

2. Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan.

Orang yang beriman dengan adanya hari akhir yakin dan mengharap akan bertemu dengan Allah, oleh karena itu dia akan selalu berusaha beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Sehingga ketika menemui-Nya dalam keadaan siap.

"... Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." (QS 2:223)

"... Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya". (QS 18:110)

3. Selalu berbuat baik dan benar.

Orang yang beriman kepada hari akhir akan selalu berbuat baik dan benar dalam hidupnya.

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (QS 2:123)

Mengapa harus baik dan benar? Karena perbuatan baik belum tentu benar, tetapi perbuatan benar sudah pasti baik. Misalnya, perbuatan menolong orang adalah baik, tetapi belum tentu benar. Menolong orang dalam rangka apa? Apakah menolong dalam rangka kebaikan dan takwa, atau dalam rangka dosa. Menolong orang berbuat dosa atau jahat adalah tidak benar dan tidak dibenarkan dalam Islam.

"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS 5:2)

Bukan hanya harus melakukan perbuatan baik dan benar, perkataan pun harus baik dan benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berhata benar atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

4. Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.

Berjihad bagi orang yang beriman kepada hari akhir adalah sebuah kemestian, karena jihad dengan jiwa dan harta merupakan jual beli seorang mukmin dengan Allah, serta merupakan pembenaran atas keimanannya.

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS 9:111)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (QS 49:15)

5. Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.

Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu berinfak dijalan Allah dengan tidak kikir. Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu dikemudian hari, serta ia tahu pahala yang berlipat ganda yang diterimanya bila ia berinfak dijalan Allah SWT.

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS 3:180)

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang "mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS 104:1-9)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS 2:261-262)

6. Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.
Ketika keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu akan selalu sabar dalam kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun musibah menimpa dirinya, ia akan tetap sabar bahkan meningkatkan kesabarannya.

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." (QS 3:200)

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun." (QS 2:155-156)

Ia tahu bahwa dunia ini hanya sementara, semua akan mati. Penderitaan didunia hanyalah sementara, segala sesuatu akan disempurnakan diakhirat nanti, sebagaimana firman Allah SWT:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS 3:185)

Wallahu alam

Source : abatasadotcom

Kamis, 24 Maret 2016

Kisah islam : Belajar Menghina Diri

Oleh : Rahmah Faizzah

Ada sebuah cerita dari Bayazid Al-Busthami, yang insya Allah, dapat kita ambil pelajaran daripadanya; Di samping seorang sufi, Bayazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak. Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri. Karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan kesalihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu.

Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Bayazid, "Tuan Guru, saya sudah beribadat tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Tuan gambarkan."

Bayazid menjawab, "Sekiranya kau beribadat selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu."

Murid itu heran, "Mengapa, ya Tuan Guru?"
"Karena kau tertutup oleh dirimu," jawab Bayazid.
"Bisakah kau obati aku agar hijab itu tersingkap?" pinta sang murid.
"Bisa," ucap Bayazid, "tapi kau takkan melakukannya."
"Tentu saja akan aku lakukan," sanggah murid itu.

"Baiklah kalau begitu," kata Bayazid, "sekarang tanggalkan pakaianmu. Sebagai gantinya, pakailah baju yang lusuh, sobek, dan compang-camping. Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana. Katakan pada mereka, "Hai anak- anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang." Lalu datangilah tempat di mana jamaah kamu sering mengagumimu. Katakan juga pada mereka, "Siapa yang mau menampar mukaku, aku beri satu kantung kacang!"

"Subhanallah, masya Allah, lailahailallah," kata murid itu terkejut.
Bayazid berkata, "Jika kalimat-kalimat suci itu diucapkan oleh orang kafir, ia berubah menjadi mukmin. Tapi kalau kalimat itu diucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin menjadi kafir."

Murid itu keheranan, "Mengapa bisa begitu?"
Bayazid menjawab, "Karena kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu. Ketika kau katakan: Tuhan mahasuci, seakan- akan kau mensucikan Tuhan padahal kau menonjolkan kesucian dirimu."

"Kalau begitu," murid itu kembali meminta, "berilah saya nasihat lain."
Bayazid menjawab, "Bukankah aku sudah bilang, kau takkan mampu melakukannya!"
Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga. Bayazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadat mudah terkena penyakit ujub dan takabur.

"Hati-hatilah kalian dengan ujub," pesan Iblis. Dahulu, Iblis beribadat ribuan tahun kepada Allah. Tetapi karena takaburnya terhadap Adam, Tuhan menjatuhkan Iblis ke derajat yang serendah-rendahnya.

Takabur dapat terjadi karena amal atau kedudukan kita. Kita sering merasa menjadi orang yang penting dan mulia. Bayazid menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk menonjol dan dihormati segera hancur, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. Hanya dengan itu kita bisa mencapai hadirat Allah swt.

Orang-orang yang suka mengaji juga dapat jatuh kepada ujub. Mereka merasa telah memiliki ilmu yang banyak.

Suatu hari, seseorang datang kepada Nabi saw, "Ya Rasulallah, aku rasa aku telah banyak mengetahui syariat Islam. Apakah ada hal lain yang dapat kupegang teguh?"

Nabi menjawab, :"Katakanlah: Tuhanku Allah, kemudian ber- istiqamah-lah kamu."
Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadat yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan. Ia menganggap ibadat sebagai investasi.

Orang yang gemar beribadat cenderung jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadat dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan amat tersinggung bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya. Sebagai seorang ahli ibadat, ia ingin disambut dalam setiap majelis dan diberi tempat duduk yang paling utama.

Tulisan ini saya tutup dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnad-nya; Suatu hari, di depan Rasulullah saw Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya. Ketekunannya menakjubkan semua orang. Tapi Rasulullah tak memberikan komentar apa-apa. Para sahabat keheranan. Mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu. Tiba-tiba orang yang dibicarakan itu lewat di hadapan majelis Nabi. Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam.

Abu Bakar berkata kepada Nabi, "Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasulallah."
Nabi hanya berkata, "Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya."
Nabi lalu mendekati orang itu dan bertanya, "Bukankah kalau kamu datang di satu majelis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling salih di majelis itu?"

Sahabat yang ditanya menjawab, "Allahumma, na'am. Ya Allah, memang begitulah aku." Orang itu lalu pergi meninggalkan majelis Nabi.

Setelah itu Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, "Siapa di antara kalian yang mau membunuh orang itu?"
"Aku," jawab Abu Bakar.
Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi, "Ya Rasulallah, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku'."

Nabi tetap bertanya, "Siapa yang mau membunuh orang itu?"
Umar bin Khaththab menjawab, "Aku." Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu, "Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?"

Nabi masih bertanya, "Siapa yang akan membunuh orang itu?"
Imam Ali bangkit, "Aku." Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah, "Ia telah pergi, ya Rasulullah."

Nabi kemudian bersabda, "Sekiranya engkau bunuh dia. Umatku takkan pecah sepeninggalku...."

Dari kisah ini pun kita dapat mengambil hikmah:
Selama di tengah- tengah kita masih terdapat orang yang merasa dirinya paling salih, paling berilmu, dan paling benar dalam pendapatnya, pastilah terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin. Nabi memberikan pelajaran bagi umatnya bahwa perasaan ujub akan amal salih yang dimiliki adalah penyebab perpecahan di tengah orang Islam. Ujub menjadi penghalang naiknya manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Penawarnya hanya satu, belajarlah menghinakan diri kita. Seperti yang dinasihatkan Bayazid Al-Busthami kepada santrinya.

***
Sumber Eva Kurniawan (abatasa)

Sabtu, 19 Maret 2016

syair islam 'cinta suci lahir dari hati'

Oleh : Rahmah Nur Faizah

"cinta itu suci tak pantas dinodai dan dihianati

kata sayang bukan untuk
dipermainkan tapi harus ditunjukkan dengan
perbuatan

karena begitu mudahnya
manusia mempermainkan cinta maka akibatnya ia sengsara hatinya

sulit mendapatkan kebahagiaan hatinya

ia mencoba mendapatkan kebahagiaan dengan gonta ganti pasangan tapi justru yg
ia dapat kesengsaraan

itulah azab Tuhan

atas penghianatan

karena menuruti nafsu setan

cinta suci itu tulus dari hati

Cinta nafsu setan itu muncul dari hawa nafsu yang diperturutkan

Berhati hatilah menjadi manusia

Karena kita dikaruniai akal

Tak seperti hewan yang mengikuti naluri

Semua akan ada pertanggung jawaban

Didunia apalagi di hari pembalasan

Sebagai muslim kita dianjurkan mengikat cinta itu ketika dua hati
merasakan banyak kecocokan

Agar tidak renggang dan dijadikan permainan nafsu setan

Yaitu melalui tali pernikahan

Sehingga tercipta hubungan keluarga yang menghindarkan manusia dari
kesengsaraan hati

Dan juga demi kelangsungan kehidupan manusia sebagai khalifah bumi,
supaya terhindar dari kepunahan

Itulah maksud Tuhan menciptakan cinta bukan untuk permainan dan hanya
bersenang senang semata

Tapi untuk menjadikan manusia hidup bahagia, rukun, aman dan sentosa
dan melestarikan ajaran agama''

Wallahualam

Penyunting dan editor : M. Alie Marzen (mas Dulrohman)

--
ttd.


M. Alie Marzen