Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 September 2021

Siapakah Mahluk Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam AS?

 



Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat Al Baqarah ayat 30 :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)

            “Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Rabb-mu berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Ada yang berpendapat, bahwa mahluk yang diciptakan sebelum Adam dan berbuat kerusakan serta menumpahkan darah adalah jin. Akan tetapi jin tidak memiliki darah seperti manusia sehingga tidak menumpahkan darah. Jika yang dimaksud adalah jenis malaikat, maka malaikat diciptakan dari cahaya, tidak merusak dan tidak menumpahkan darah, apalagi malaikat dalam ayat tersebut mempertanyakan keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala Bagaimanakah memahami ayat tersebut?

Jawab:

Para ahli tafsir telah menyebutkan sisi lain dari penafsiran ayat diatas:

Pertama: Para malaikat berkata demikian setelah diberitahu Allah Subhanahu wa Ta’ala perihal tabiat anak cucu Adam, bahwa mereka berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi. Ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, Qatadah Radhiallahu ‘Anhu, Ibnu Juraij, Ibnu Zaid, dll yang dinukil oleh al-Qurthubi dan Ibnu Katsir. Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu dan Ibnu Mas’ud menyebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku ingin menciptakan khalifah di muka bumi!” Para malaikat bertanya: “Bagaimana (tabiat) khalifah tersebut?” Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab: “Ada diantara anak cucunya yang berbuat kerusakan dan saling membunuh”. Qatadah mengatakan: Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahu mereka bahwa diatas permukaan bumi nanti ada yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah. Oleh karena itu, para malaikat bertanya: “Apakah Engkau menciptakan (mahluk) yang berbuat  kerusakan?”

Kedua: Para melaikat ketika mendengar lafazh khalifah, maka mereka memahami bahwa diantara anak cucu Adam ada yang berbuat kerusakan, karena yang dimaksud khalifah adalah yang memperbaiki dan meninggalkan kerusakan, sehingga ada diantara manusia yang berbuat kezhaliman, dosa dan maksiat.

Ketiga: Apa yang dinukil oleh al-Qurthubi dan lainnya, bahwa malaikat telah mengetahui kerusakan apa yang telah diperbuat oleh jin, karena bumi telah ditempati oleh jin yang suka merusak dan menumpahkan darah sebelum diciptakannya Adam. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Iblis beserta bala tentaranya untuk mengusir mereka ke arah pantai dan ke puncak gunung. Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Abu Al ‘Aliyah.

Sedang apa yang telah disebutkan, bahwa jin tidak memiliki darah untuk ditumpahkan adalah tidak benar. Karena jin makan, minum dan menikah, juga merasakan panas dan dingin sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Berlalu dihadapanku satu setan, kemudian aku memegangnya dan mencekiknya, sehingga aku merasakan dingin lisannya di tanganku”, maka jin tersebut berkata: “Kamu menyakitiku, kamu menyakitiku!”. Walaupun jin diciptakan dari api, tetapi tidak menghalangi itu semua. Demikian pula manusia diciptakan dari tanah, namun juga terdiri dari daging, darah, dan merasakan panas, dll.

Ini semua adalah sisi masyhur yang disebutkan oleh para ahli tafsir.

Dan perlu diketahui, ucapan malaikat ini bukan untuk menentang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun hal tersebut seperti dikatakan oleh Ibnu Katsir: “Pertanyaan untuk mencari tahu hikmah itu semua.” Mereka berkata: “Wahai Pencipta kami, apa hikmah dari penciptaan mereka, padahal ada diantara mereka yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah? jika yang Engkau kehendaki adalah beribadah kepada-Mu, bukankah kami senantiasa mensucikan-Mu dan tidak melakukan kemaksiatan, bukankah cukup kami saja?”

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab pertanyaan tersebut: “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui” atau “Aku mengetahui kebaikan dari penciptaan jenis ini dibandingkan dengan kerusakan yang telah kalian sebutkan, yang kalian tidak mengetahuinya, karena Aku akan mengutus nabi dan rasul di tengah mereka. Ada diantara mereka para shiddiquun, orang-orang sholih, syuhada’, ahli ibadah, ahli zuhud, para wali, orang-orang yang baik, al muqorrabuun (yang mendekatkan diri), ulama’, orang-orang yang beramal, orang-orang khusyuk, orang-orang yang mencintai, dan orang-orang yang mengikuti para rasul-Nya.” (AZ)

(Majalah Qiblati Edisi 10 Tahun I

Sumbangan Islam Terhadap Peradaban Ilmu Astronomi



Astronomi disebut juga ilmu falak . Islam dikenal sebagai salah satu peradaban di dunia yang konsen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu disiplin ilmu yang dikembangluaskan oleh kaum Muslim adalah ilmu falak atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu astronomi di dunia modern saat ini. Pada hakikatnya, ilmu falak yang berkembang dalam Islam sebenarnya muncul dari ilmu perbintangan yang merupakan warisan dari bangsa Sumeria kuno (4500-1700 SM).

Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa ilmu falak telah ada dalam kurun waktu ribuan tahun silam di Kerajaan Babilonia yang terletak di antara Sungai Tigris dan Sungai Efrat (wilayah selatan Irak kini). Bangsa Sumeria kuno yang mendiami wilayah tersebut dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tertinggi dan tertua di dunia.Nabi Idris AS yang diutus oleh Allah kepada bangsa Sumeria kuno dikenal sebagai orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai petunjuk arah, waktu bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain sebagainya.


Nabi Idris AS diakui oleh banyak ulama dan para ahli tafsir adalah seorang nabi yang memiliki banyak keistimewaan. Keistimewaan itu di antaranya adalah kemampuannya dalam menulis, menggambar, menjahit, menguasai ilmu perbintangan (astronomi), dan lain sebagainya.Dalam kitab Tarikh al-Hukama disebutkan bahwa Idris bernama Hurmus Al-Haramisah. Dinamakan Hurmus karena ia ahli dalam ilmu perbintangan. Dan dinamakan Idris, karena ia pandai menulis atau suka belajar (daras).


Para ahli sejarah menetapkan Nabi Idris hidup sekitar tahun 4500-4188 Sebelum Masehi (SM). Afif Abdul Fatah dalam bukunya yang berjudul Nabi-Nabi dalam Alquran, mengutip sejumlah keterangan ulama menyebutkan, Idris dilahirkan di Munaf (Memphis), Mesir, kemudian berdakwah menyiarkan agama Allah hingga wilayah Irak kuno.Kelompok lain berpendapat, Idris dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia. Menurut sebuah riwayat, bangsa Sumeria kuno telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik.

Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam, sedangkan rasi bintang Virgo dipergunakan sebagai saat tepat untuk memanen.


Perkembangan Ilmu Falak dari Era Nabi Muhammad SAW

Bangsa Sumeria kuno juga dikenal sebagai bangsa pertama yang membuat pembagian bulan dalam setahun menjadi 12 bulan (zodiak) sekaligus membaginya dalam tabel.Adalah para pendeta Kerajaan Babilonia yang menemukan dua belas gugusan besar bintang-bintang di cakrawala, yang mereka bayangkan sebagai satu lingkaran.

Dengan menghitung jalannya bulan, dihasilkan hari. Dengan menghitung jalannya matahari dihasilkan tanggal, bulan, serta tahun hingga akhirnya terjadi ilmu penanggalan. Dalam Alquran telah dijelaskan tentang pembagian bulan dalam setahun, yakni sebanyak 12 bulan (Lihat surah at-Taubah ayat 36).

Apa yang dilakukan Nabi Idris AS diteruskan oleh generasi berikutnya untuk mengembangkan teori perbintangan, membuat kalender, menentukan awal bulan, gerhana matahari dan bulan, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.Pada masa Nabi Muhammad SAW, ilmu falak belum mengalami perkembangan yang signifikan. Karena pada saat itu umat Islam disibukkan dengan upaya-upaya menyebarluaskan ajaran Islam ke seluruh pelosok dunia.

Sehingga aktivitas untuk mengkaji tentang astronomi sangat kurang sekali. Jika pun ada, itu hanyalah sebatas pengetahuan-pengetahuan langsung yang diberikan Allah SWT kepada Nabi SAW, dan belum ada kajian ilmiahnya yang berdasarkan ilmu pengetahuan.


Masa Keemasan

Setelah Islam menyebar sampai di luar Makkah dan Madinah, mulailah para sahabat mengkaji khazanah ilmu falak. Namun, sebagaimana dijelaskan Dr Muhammad Bashil Al- Thoiy dalam bukunya yang bertajuk Al-Falak wa al-Taqwim, kajian tentang ilmu falak secara mendalam baru dimulai pada masa pemerintah an Dinasti Umayyah, yaitu tepatnya pada masa pemerintahan Khalifah Khalid bin Yazid bin Muawiyah.

Khalifah Khalid dikenal sebagai pemimpin yang cinta akan ilmu pengetahuan. Karenanya semasa ia memerintah, terjadi perubahan-perubahan mendasar, terutama pada perkembangan keilmuan untuk mengkaji ilmu pengetahuan (sains).Hal ini terbukti dengan banyaknya penerjemahan buku-buku yang berkenaan dengan astronomi, kedokteran, fisika, dan disiplin ilmu yang lainnya. Akan tetapi kajian terhadap ilmu falak mengalami perkembangan pesat di masa kekhalifahan Abbasiyah.Dimulailah era munculnya ilmuwan-ilmuwan falak Islam dan ahli astronomi Muslim......

 Munculnya Ilmuwan-Ilmuwan Falak dan Astronom Muslim

Khalifah kedua Dinasti Abbasiyah, Abu Ja’far al-Mansur (712-775 M), menempatkan kajian ilmu falak setelah ilmu tauhid, fikih, dan kedokteran.

Semasa berkuasa, ia memerintahkan Muhammad al- Fazari dan Umar bin Farhan at- Thabari untuk menerjemahkan berbagai buku tentang ilmu falak.

Kemudian al-Mansur juga memerintahkan kepada Ibrahim bin Yahya an-Naqqas untuk menerjemahkan karya Ptolemeus yang mengulas tentang sistem perbin tangan. Dari sini kemudian mulai bermunculan para pakar Islam yang menggeluti bidang astronomi.

Pada masa Khalifah al-Mansur ini dana negara yang dikeluarkannya untuk membiayai pengembang an astronomi tidaklah sedikit. Sehingga tidak mengherankan jika hasil-hasil yang dicapai sangatlah memuaskan. Faktor ini pula yang mendorong kajian ilmu falak tetap berlanjut serta mengalami fase kemajuan di masa-masa selanjutnya.

Kajian tentang astronomi Islam mencapai masa kejayaan dan keemasan di masa Khalifah Harun al-Rasyid dan anaknya al-Ma’mun. Pada masa pemerintahan al-Rasyid dan al-Ma’mun, Islam mencapai puncak prestasi dalam bidang peradaban.

Saat berkuasa, antara tahun 813 hingga 833 M, Khalifah al-Ma’mun memerintahkan penerjemahan berbagai buku tentang astronomi yang berbahasa Persia, India, dan Yunani ke dalam bahasa Arab. 

Di masa al- Ma’mun ini juga muncul para ahli astronomi yang terkenal, seperti Habasyi al-Hasib al-Marwazi dan Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak al-Kindi.

Selanjutnya, di Abad seterusnya, pengembangan ilmu falak di tubuh Islam masih tetap berlanjut. Astronomi bukan hanya berkembang di Asia Barat, Eropa Selatan, dan Afrika Utara yang berada dalam wilayah kekuasaan Muslim di Abad Pertengahan, tetapi juga di Asia Tengah dan Asia Timur.

Astronom-astronom yang terkenal di wilayah ini adalah al-Kharaki, al-Qazwini, dan Zakaria bin Muhammad bin Mahmud Abu Yahya (1200-1282).

Ilmu Astronomi Islam dan Kiblat

Zaman kegemilangan astronomi di tanah Islam ini berakhir dalam kurun abad ke-12. Buku-buku hasil karya ilmuwan Muslim sedikit demi sedikit telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, terutamanya di Toledo, Spanyol.

Hasil terjemahan tersebut kemudian disebarluaskan di seluruh kawasan benua Eropa. Melalui terjemahan tersebutlah tokoh-tokoh intelektual Eropa, di pengujung zaman pertengahan, mengkaji semula teori Ptolemeus dan mempelajari perkembangan astronomi hasil sumbangan dunia Islam.Dari Penanggalan hingga Arah Kiblat

Runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi pada abad pertengahan berakibat pada berpindahnya kiblat kemajuan ilmu astronomi ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (8-15 M).

Karya-karya astronomi Islam kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab dan dikembangkan para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah.Astronomi dalam Islam adalah sebuah ilmu yang sangat penting, karena tidak hanya menyangkut aktivitas yang terkait dengan kehidupan duniawi, tetapi juga tentang ketentuan pelaksanaan ibadah, baik itu ibadah yang wajib maupun yang sunnah. Misalnya dalam menentukan waktu shalat, sistem penanggalan kalendar Hijriyah hingga arah kiblat.

Dalam menentukan waktu shalat, umat Islam sudah mendapatkan petunjuk secara langsung dari Allah SWT melalui kitab suci Alquran. Sehingga aturan baku waktu shalat tidak berubah dan sifatnya tetap walaupun zaman telah berubah. “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS al-Isra’ [15]: 78).

Dalil Alquran ini diperkuat dengan hadis Rasulullah SAW. Beliau pernah bersabda, “Waktu Zhuhur itu dimulai dari tergelincirnya matahari tepat di atas bayang benda sampai bayang benda sama panjangnya dengan benda tersebut.”

Dalil Alquran ini diperkuat dengan hadis Rasulullah SAW. Beliau pernah bersabda, “Waktu Zhuhur itu dimulai dari tergelincirnya matahari tepat di atas bayang benda sampai bayang benda sama panjangnya dengan benda tersebut.”

“Waktu Ashar di mulai panjang bayang sama dengan bendanya sampai tenggelamnya matahari. Waktu Maghrib di mulai dari tenggelamnya matahari atau munculnya mega merah sampai hilangnya mega merah.”

“Waktu Isya mulai dari hilangnya mega merah sampai tiba waktu subuh. Waktu subuh dimulai sejak munculnya fajar shadiq sampai munculnya matahari kembali.” (Hadis Riwayat Muslim).

Ilmu astronomi juga memainkan peran penting dalam membuat sistem penanggalan Hijriyah berdasarkan pada penentuan awal bulan Qamariyah, dan perhitungan gerhana yang kesemuanya mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan ibadah amaliyah, seperti ibadah haji.Sebagaimana diterangkan dalam surah al-Baqarah ayat 189: “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: ‘Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji...”

Sebagaimana bangsa Sumeria kuno, yang menggunakan bintang sebagai petunjuk arah. Keberadaan ilmu astronomi bagi masyarakat Muslim juga diperlukan dalam menentukan arah kiblat.Sebab, menghadap ke arah kiblat, yakni menghadapkan wajah ke arah Ka’bah di kota Makkah, merupakan syarat sah bagi umat Islam yang hendak menunaikan shalat, baik shalat wajib lima waktu atau pun shalat-shalat sunah yang lain.

Bagi masyarakat yang berada jauh dari Ka’bah, tentunya diperlukan suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat ini. Dalam khazanah ilmu astronomi, penentuan arah kiblat ini bisa menggunakan penghitungan posisi rasi bintang, bayangan matahari atau pun arah matahari terbenam.

(Republika)

Rabu, 25 Oktober 2017

Mukjizat Allah Dalam Perhitungan Matematika Fenomena Kehidupan Nyata

Bismillah simak ulasan berikut ini semoga menambah keimanan kita.

Penyebutan : Angka 1 sampai 9 dgn huruf bahasa Indonesia (satu s/d sembilan) mengandung decak kagum.
Jika kita menjumlahkan dua angka yg huruf awalnya sama, maka hasilnya selalu 10.

Angka Berawalan S —►
Satu + Sembilan = 10
Angka yg hurufnya Berawalan D —►
Dua + Delapan = 10
Berawalan T —►
Tiga + Tujuh = 10
Berawalan E —►
Empat + Enam = 10
Bahkan —► Lima + Lima = 10
Kok bisa begitu ya....
😎😜🍼🍼😅😪.
Hari ini adalah Hari Matematika Nasional

Lihatlah yang menakjubkan dalam Matematika berikut ini !

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant sekali ya?
Dan lihat simetrinya yang berikut ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Brilliant kan?
Silahkan share hal yang menakjubkan ini dengan teman..
*Selamat Hari Matematika Nasional* 👍👍👍

Keren....

Entah siapa yg membuat rumus seperti ini, tp ini emang keren banget

*MATEMATIK VERSI BARU...*

Jika:
A = 1
B = 2
C = 3
D = 4
E = 5
F = 6
G = 7
H = 8
I = 9
J = 10
K = 11
L = 12
M = 13
N = 14
O = 15
P = 16
Q = 17
R = 18
S = 19
T = 20
U = 21
V = 22
W = 23
X = 24
Y = 25
Z = 26

apakah yg membuat kesuksesan/ keberhasilan hidup menjadi 100%.......???:

*H+A+R+D+W+O+R+K* (Kerja Keras) : 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%

*K+N+O+W+L+E+D+G+E* (Pengetahuan) :
11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%

*L+O+V+E* (Cinta) :
12+15+22+5 = 54%

*L+U+C+K* (Nasib) :
12+21+3+11 = 47%

Tidak ada yang jadi 100%.
Apa yang membuatnya jadi 100%..???

Adakah money..?

*M+O+N+E+Y* =
13+15+14+5+25 = 72% NO..!!!

Leadership..?
*L+E+A+D+E+R+S+H+I+P* =
12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 = 97% NO...!!!

Ternyata apa yang membuat menjadi 100% adalah :

Coba lihat yang ini...

*S+E+D+E+K+A+H+J+A+R+I+A+H* 19+5+4+5+11+1+8+10+1+18+9+1+8 = 100% 👍

( nilai saham akhirat kita. )

*_KEBETULAN atau TIDAK...? tapi itulah MATEMATIKA_ *Assalamu'alaikum...*

Satu fakta angka angka yg menarik untuk kita fikirkan :

Adakah kita sadari...???

Aceh
Tsunami
26-12-2004
Bohemia
Gempa
26-11-1902
Jogja
Gempa
26-05-2006

Tasik - Jawa Barat
Gempa
26-06-2010

Gunung Merapi
Meletus
26-10-2010

Jambatan Tenggarong
Samarinda, Indonesia
Runtuh
26-09-2013

Tahun lalu pada tgl 26 Okt Taufan Haiynan diutus Allah SWT, untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digantikan dgn shopping mall...

Mengapa semua ini
Terjadi pada Tgl. *26*

Apakah ini suatu kebetulan??

Bukalah dan bacalah
*Al-Quran Juz ke: 26*

Allah SWT telah berfirman.

Bunyinya :

*"Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".*

*Biar mereka semua tahu bahwa Mu'jizat Allah itu ada !!!*

Jika sudi...

Sampaikanlah kepada hamba Allah yg lain... wallahu'alam...

*Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA 🌎 ini.*

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki
🔎 *1 hari akhirat = 1000 tahun dunia*
🔎 *24 jam akhirat = 1000 tahun dunia*
🔎 *3 jam akhirat = 125 tahun dunia*
🔎 *1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia*

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja.

Pantaslah kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. ⌛⏰

Allah berfirman : *"Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"*

Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalan hidup kita ini.

*Kuatkan berfikir utk akhirat*.
Karena dunia ini akan kita tinggalkan.

Fokus akhirat
Itulah tempat kita akan hidup seterusnya.

*Ingatlah ini :*
untuk diri saya sendiri.
*Mayat orang Islam yang tidak sembahyang pada 1000 tahun dulu masih disiksa hingga kini.*

Allahuakbar!!! 1 waktu kita tinggalkan sholat sama dengan 8000 tahun siksaan neraka. Jika kita sehari 5 waktu x sholat?

5 x 8000 = 40.000
tahun.

*Subhanallah...* 😫😭

Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita ini. Akan mendapat pahala mengingatkan saudara Islam...

Kirim _*La illaha illa Allah*_,
_*Muhammadu Rasulullah*

Kirim kepada 3 group saja.
Lihat apakah anda
mempunyai waktu untuk
*ALLAH* atau tidak???


Sumber : whatsapp share

Kamis, 24 November 2016

Kumpulan Foto-Foto Tanda Kebesaran Allah

Masih ingat waktu jaman saya SMA 2008 an, pertama kali kenal internet suka buka-buka gambar-gambar koleksi foto-foto tanda kebesaran Allah seperti dibawah ini, untuk mengenang kembali 8 tahun yang lalu saya mengumpulkan kembali kenangan masa lalu itu, ternyata kalau saya telusuri sekarang sudah  banyak gambar-gambar yang hilang dari google, tapi beruntung saya masih mendapatkannya walau tidak seberapa; berikut foto-fotonya ;



























































Sumber : Google.com
Klaim hak cipta kepada google.com, kami hanya publikasi ulang, terima kasih